Ada yang menjadi bintang di Atletico. Tapi, beberapa lainnya mengecewakan. Ini daftarnya.
Sebab, musuh utama raksasa Katalunya itu adalah rival sekota Atletico, Real Madrid. Meski ada kebencian abadi diantara mereka, setidaknya ada 22 transfer langsung antara kedua klub tersebut sepanjang sejarah. Dan, semua pemain yang terlibat mendapatkan perlakuan kurang bagus dari suporter.
5 Pemain Brasil Pencetak Gol Terbanyak di Liga Premier
7. Thiago Motta
Ketika Thiago Motta tiba dari Barcelona setelah menjalani masa sulit karena cedera. Suporter Atletico hanya sebentar penampilan awal Motta yang bagus. Setelah itu, dia dia kembali cedera di sisa musim. Jadi, setelah hanya satu musim, Motta pergi dengan status bebas.
6. Nano Macedo
Nano bergabung dengan Barcelona dan duduk bangku cadangan hampir setiap pekan. Lalu, dia mengikuti Luis Garcia dan Sergi Barjuan ke ibukota. Awalnya, dia membuat langkah bagus, tampil 28 kali di musim pertamanya, dan terlihat seperti gelandang kiri yang mengancam.
Pahlawan Benfica Saat Permalukan Barcelona Jadi Rebutan Klub Liga Premier
5. Antoine Griezmann
Pernah menjadi bintang di Atletico. Lalu, pergi ke Barcelona dengan iming-iming bermain bersama Lionel Messi, transfer selamgit, dan gaji besar. Tapi, Griezmann gagal bersinar sehingga memutuskan kembali membela Los Colchoneros.
Hanya saja ini baru awal sehingga masih ada banyak kesempatan bagi mantan pemain Real Sociedad tersebut untuk membuktikan dirinya.
4. Sergi Barjuan
Sergi adalah bek kiri legendaris untuk Barcelona dan bagian dari tim impian Johan Cruyff. Dia tiba dari liburan musim panasnya pada 2002 untuk mengetahui bahwa dirinya tidak masuk rencana Louis van Gaal. Jadi, pada usia 31 tahun, dia memutuskan untuk pergi ke Atletico.
Tiga musim terhormat dijalani Sergi di sana. Dia menjadi starter hingga pensiun pada 2005 dengan membuat 91 penampilan bersama tiga pelatoh berbeda.
Hablamos con SERGI BARJUAN (@SBE12), ex jugador del @FCBarcelona_es y @Atleti para analizar el partido de mañana. pic.twitter.com/WkklLgxDWI
— El Partidazo de COPE (@partidazocope) January 29, 2016
3. Luis Garcia Sanz
Garcia adalah bagian dari generasi yang sama dengan Xavi Hernandez dan Carles Puyol. Tapi, dia kurang beruntung sehingga harus pergi ke Atletico. Di sana, dia melakukan transisi dari anak muda berbakat menjadi pesepakbola yang matang.
Dengan Atletico yang baru saja memenangkan tiket promosi, Garcia bermain bersama Fernando Torres muda. Mereka menjalani kemitraan yang bagus untuk finish di posisi 12. Dari 20 gol mereka, Garcia menyumbang tujuh dari lini tengah.
Satu musim di Estadio Calderon, Atleico sudah cukup untuk meyakinkan Barcelona bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Jadi, El Barca segera menggunakan opsi pembelian kembali pada musim panas berikutnya. Tapi, kembalinya ke Camp Nou tidak berjalan mulus sehingga Garcia harus pergi.
Dan, era kejayaan Garcia justru terjadi saat membela Liverpool.
2. David Villa
Setelah satu musim di Barcelona dan menjadi pencetak gol jempolan, kontrak David Villa tidak akan diperpanjang dengan alasan usia. Jadi, dia memutuskan pergi ke Atletico untuk mengembalikan reputasinya.
Bergabung dengan biaya 5,1 juta euro, Villa tidak pernah menjadi tokoh utama bagi Atletico. Tapi, dia tetap merupakan kontributor yang berharga. Dengan sirkulasi yang menyenangkan, dia mencetak gol pada debut melawan Barcelona. Dan pada hari terakhir musim, dia merayakan kemenangan Atletico di La Liga di Camp Nou.
Dengan 15 gol dan lima assist, Villa membuktikan kualitasnya. Dan, setelah misi tercapai, dia pergi ke MLS untuk membela New York City.
1. Luis Suarez
Suarez tiba di Atletico setelah dibuang Ronald Koeman karena dianggap sudah tua. Hasilnya lura biasa karena penyerang Uruguay itu menyumbang banyak gol dan membantu Los Colchoneros menjuarai La Liga musim lalu.
"Dia terbiasa menang," ucap Diego Simeone. Pernyataan yang berdasar karena mentalitas Suarez adalah bagian utama dari kemenangan gelar kedua Atletico dalam 25 tahun.
Ketajaman itu sangat menentukan dalam menjaga Atletico dari perburuan di La Liga2020/2021. Dalam 13 pertandingan, golnya secara langsung menyumbang tambahan 30 poin untuk Los Colchoneros. Dari awal hingga akhir, dia sangat baik, mencetak gol pada debutnya, dan mencetak gol kemenangan di pertandingan terakhir musim itu.
Ketika Suarez meninggalkan Barcelona, dia memiliki keinginan yang membara untuk membuktikan dirinya. Simeone memberinya alat untuk melakukannya. Dan, sebagai imbalannya dia menerima bagian kunci dalam teka-teki gelarnya. El Pistolero adalah transfer Atletico yang jenius.
On this day in 2020, Luis Suárez made his debut for Atlético Madrid.
— Warriors of Uruguay (@UruguayHeroes) September 27, 2021
Suárez came on in the 71st minute against Granada, and went on to score 2 goals and assisted another.
It was a sign of things to come…? pic.twitter.com/gR3JSfghQC