Saat rekan-rekannya bertanding ketat melawan Liverpool, Raheem Sterling justru baru mendapatkan kesempatan membela Manchester City sejak menit 67. Singkatnya waktu yang diberikan seolah menjadi jawaban atas performa buruk bintang tim nasional Inggris tersebut di awal musim 2021/2022.
Sejarah mencatat, Anfield tidak pernah menjadi tempat yang menyenangkan bagi Sterling sejak kepindahannya pada 2015.
Pada enam penampilan pertama, Man City kalah lima kali dan sekali imbang. Dan, itu baru berakhir musim lalu dengan gol pertama di bekas klubnya saat Man City mengamankan kemenangan pertama di Anfield dalam 20 pertemuan. Kemenangan 4-1 itu dicapai tanpa pendukung di stadion karena pandemi Covid-19.
Namun, Sterling dinilai mengalami penurunan performa baru-baru ini. Pemain berusia 26 tahun itu berjuang untuk mendapatkan tempat di skuad utama Pep Guardiola. Sterling baru memulai tiga pertandingan Liga Premier dan Liga Champions musim ini. Dan, di masing-masing pertandingan, Man City gagal mencetak gol.
Dalam 301 penampilan untuk klub, Sterling telah mencetak 115 gol, termasuk tiga musim dengan lebih dari 20 gol. Bahkan musim lalu ketika penampilannya mulai menurun, dia menyumbangkan 14 gol. Jumlah itu hanya lebih sedikit dari Ilkay Gundogan dan Phil Foden.
Sepertinya Sterling sedang dijauhi dewi fortuna. Contohnya, potensi untuk menang di menit terakhir melawan Southampton dianulir ketika jempol kakinya berada dalam posisi off side.
Lalu, melawan Paris Saint-Germain (PSG), dia gagal mencetak gol setelah penyelamatan brilian Gianluigi Donnarumma. Saat itu, dia mengarahkan sundulan dari jarak dekat ke bagian bawah mistar gawang.
Di ibukota Prancis, dia diminta untuk memimpin lini depan. Dengan Man City yang kehilangan beberapa pemain, dia menyebabkan masalah bagi juara Ligue 1 itu. Selain sundulannya, dia melakukan upaya bagus yang melebar dan salah kontrol saat bola memantul ke arahnya dari jarak dekat.
Kekalahan telah membuat peluang lolos Man City dari babak grup Liga Champions sedikit lebih berat. Liga Premier juga akan menjadi perlombaan yang lebih sulit dari sebelumnya, dengan empat favorit semuanya hanya berjarak poin rapat.
Dengan laga terbaru, berarti Sterling telah membuat lima penampilan sebagai pemain pengganti di Liga Premier musim ini. Jumlah itu lebih banyak dari tiga musim sebelumnya di Etihad Stadium.
Sebagian alasannya adalah karena meningkatnya persaingan untuk mendapatkan tempat utama setelah kedatangan Jack Grealish. Performa Foden yang lebih baik di sayap kiri juga sempat membuat Sterling diasingkan. Jadi, yang paling logis adalah Sterling bersaing dengan Gabriel Jesus.
Jika hingga musin dingin belum menemukan kembali kemampuan mencetak gol, Sterling berpotensi pergi. Apalagi, kontraknya di Etihad Stadium akan berlangsung hingga dua tahun ke depan. Apalagi, rumor menyebut Arsenal.