Ini terjadi saat tandang ke markas Atalanta dan I Rossoneri akhirnya unggul 3-2.
Menghadapi La Dea dengan kewajiban mempertahankan rentetan hasil bagus di kompetisi domestik membuat I Rossoneri menampilkan kekuatan terbaiknya. Stefano Pioli menurunkan starting line-up terbaiknya. Mike Maignan di bawah kistar gawang.
Kenalkan Malik Tillman, Remaja Bayern Muenchen Titisan Paul Pogba versi Striker
Gol itu tercipta di detik 25 dan tercatat sebagai gol tercepat di kompetisi elite Italia sejak 2004/2005. Gol tercepat lahir di detik delapan saat Leao membawa Milan mengalahkan Sassuolo. Kemudian, Suley Muntari mencetal gol di detik 18 saat Milan bertemu Juventus.
Analisis Performa Buruk Sterling di Awal Musim, Rajin Jadi Pemain Pengganti
Gol cepat Davide Calabria ?pic.twitter.com/12751g1IrD
— Tribun Milano (@Info4_Milanisti) October 3, 2021
Terlepas dari gol kilat Calabria, kemenangan 3-2 atas Atalanta cukup penting. Ini menjadi obat kekecewaan dari kekalahan menyakitkan dari Atletico Madrid di Liga Champions pada tengah pekan lalu. Kekalahan itu membuat I Rossoneri menderita dua hasil negatif beruntun karena di laga pertama menyerah dari Liverpool.
⏹️ Termina 2-3 al #GewissStadium.
— Atalanta B.C. (@Atalanta_BC) October 3, 2021
? Full-time in Bergamo.@Plus500 #AtalantaMilan #SerieATIM #GoAtalantaGo ⚫? pic.twitter.com/uDLluGfDXH
Namun, yang paling penting dari hasil atas Atalanta adalah keberhasilan melanjutkan catatan impresif di Serie A. Faktanya, Milan belum pernah kalah. Dari tujuh laga, mereka menang enam kali. Satu-satunya hasil imbang didapatkan dari Juventus.
19 - AC Milan have gained 19 points so far, equalling their best start in the first seven games of a single Serie A campaign (19 also in 2003/04, when they won the title). Turbo.#AtalantaMilan #SerieA pic.twitter.com/y5ktv0o5TZ
— OptaPaolo ? (@OptaPaolo) October 3, 2021