Momen langka yang disaksikan publik San Siro.
Anda mungkin tidak pernah menyangka Presiden Liberia saat ini merupakan seorang pesepakbola lincah yang tempo hari meliuk-liuk di atas lapangan hijau. Dia adalah George Weah sang legenda AC Milan.

Kita kembali pada 8 September 1996, mengingat salah satu kecemerlangan Weah. Dia mencetak gol dengan cara yang luar biasa. Gol itu masih terus dibicarakan orang-orang hampir seperempat abad kemudian.

Ketika itu, Milan menjalani sebuah pertandingan kandang menjamu Hellas Verona. Pertandingan yang tampak biasa-biasa saja akan menjadi pertandingan yang sangat istimewa. Sekali lagi itu berkat Weah.

Milan tertinggal lewat gol Antonio de Vitis pada menit ke-25, lalu membalas dua gol masing-masing melalui Marco Simone pada menit ke-49 dan 66.

Belum sampai di situ. Memasuki menit ke-86, satu peristiwa yang sangat langka disaksikan publik San Siro. Saat itu Hellas Verona mendapat kesempatan untuk menyamakan kedudukan lewat sepak pojok. Namun, alih-alih mengarah ke pemain Verona, bola malah jatuh tepat ke kaki Weah yang ikut turun membantu lini pertahanan I Rossoneri.



Penyerang itu berlari membawa bola sekencang yang dia bisa. Tanpa bantuan pemain lain, Weah melakukan serangan balik.

Larinya tak terhenti hingga di tengah lapangan. Dua pemain Verona coba untuk menjagal Weah, namun kemampuan Weah di atas rata-rata membuatnya tak terbendung.

Dia terus berlari dan melewati pemain lainnya. Hingga saat makin dekat dengan penjaga gawang, Weah melepaskan tendangan keras yang berujung gol.



Seperti itulah proses gol ketiga AC Milan berkat solo run seorang Weah.

Musim 1996/1997 akan terbukti menjadi musim paling produktif Weah untuk Milan. Dia mencetak 16 gol di semua kompetisi dan pada akhirnya catatan Weah berakhir dengan 61 gol. Bersama Milan, Weah juga meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA.