Bagaimana jika VAR tidak pernah digunakan di sepakbola Inggris? Inilah klasemennya.
Tiga musim telah berlalu, pemakaian VAR di Liga Premier telah memberi dampak besar bagi klub dan kompetisi. Awalnya, masih banyak kontroversi yang terjadi maupun kebingungan dari pemain, pelatih, penonton, pengamat, hingga wasit itu sendiri.
Kilas Balik Momen Penalti Cantik Joe Hart Saat Lawan AS Roma, Jadi Pahlawan
Selanjutnya, yang cukup mengejutkan adalah keberadaan Brentford asuhan Thomas Franks di posisi ketiga. Mereka naik empat peringkat dari posisi sebenarnya di klasemen asli.
Peringkat 10 Striker Terbaik dalam Sejarah Liga Premier
Setelah Brentford, posisi keempat akan ditempati Manchester City, yang harus kehilangan satu poin dari VAR. Lalu, Liverpool menyusul di belakang The Citizens dengan potongan dua poin VAR. Kemudian, Manchester United, Brighton and Hove Albion, dan Tottenham Hotspur mengikuti.
Selain gol, VAR juga meninjau ulang pemberian hukuman. Contohnya saat Mike Dean saat mengganti kartu kuning James Ward-Prowse menjadi kartu merah saat Southampton bertemu Chelsea. Jika ditotal hingga pekan ketujuh, VAR telah meninjau pemberian kartu 23 kali. Jumlah itu turun dari 31 kali musim lalu pada periode yang sama.
Menariknya, West Ham United menjadi tim dengan paling banyak diuntungkan dengan VAR. The Hammers punya tiga keputusan diubah yang menguntungkan. Sementara Newcastle memiliki empat keputusan VAR yang berubah menjadi merugikan.
Tapi, dari semua klub Liga Premier, Burnley menjadi yang paling terluka. The Clarets menderita penalti melawan Arsenal dan sundulan off side Chris Wood melawan Leicester City. Itu membuat mereka kehilangan tiga poin, yang sebenarnya dapat membawa mereka keluar dari zona degradasi.
How Premier League table might look without VAR with Chelsea reaping benefits as Man Utd sufferhttps://t.co/4QvwFL0Cs1
— The Sun Football ⚽ (@TheSunFootball) October 4, 2021