Ada banyak rumor tentang pergantian pelatih Newcastle setelah masuknya Pangeran Saudi.
Akuisisi dari Pangeran Arab Saudi, Muhammad bin Salman, terhadap Newcastle United memunculkan berbagai spekulasi. Salah satunya pergantian pelatih yang hampir pasti. Dari banyak kandidat yang dibicarakan media, Roberto Mancini termasuk di dalamnya.

Dengan prestasi Bruce yang biasa-biasa saja. Bahkan, cenderung buruk. Potensi sukses pelatih terbentang sangat luas di depan mata. Entah pada pertengahan musim ini atau awal musim depan, peluang Bruce bertahan di St James' Park sangat sulit.

Beberapa nama sudah digadang-gadang menjadi pelatih ideal Newcastle untuk menggantikan Bruce. Sebut saja Antonio Conte, Rafael Benitez, Frank Lampard, Jose Mourinho, hingga Roberto Mancini. Selain itu, ada lagi Gerrard, yang berstatus pelatih Glasgow Rangers.

"Gerrard pelatih muda yang sedang naik daun. Tapi, Mancini lebih ada di benak saya. Saya pikir anda harus mencari pelatih yang telah melakukan pekerjaan besar sebelumnya," kata mantan pemain sayap Manchester City, Trevor Sinclair, kepada talkSPORT.



"Tapi, saya tidak tahu apakah itu terlalu cepat dengan Italia dan apakah dia akan pergi dari sana. Saya tdak tahun. Tapi, dia melakukannya di Man City. Anda harus mendatangkan pemain besar untuk menetapkan pemain baru. Mancini akan menjadi orang yang ideal untuk melakukannya. Dia masih cukup muda untuk melakukannya," tambah Sinclair.

"Mereka akan bijaksana untuk melihat model Man City dan cara mereka melakukannya, karena mereka sangat sukses. Singkirkan Liga Champions dan mereka telah memenangkan segalanya," ungkap Sinclair.

Mancini mengangkat Liga Premier dan Piala FA selama empat musim di Man City. Tapi, dia dipecat pada 2013 setelah gagal mencapai target klub di Liga Champions. Pelatih asal Italia berusia 56 tahun itu kemudian menukangi beberapa klub seperti Galatasaray, Inter Milan (untuk kedua kalinya), dan Zenit Saint Petersburg sebelum menjadi pelatih timnas Italia pada 2018.

Gli Azzurri tampil mengesankan selama Euro 2020. Mereka mengalahkan Inggris melalui adu penalti di Wembley untuk mengamankan Piala Henri Delaunay.