Ini terjadi pada Liga Champions 2007/2008. Tapi, kejadiannya dikenang hingga sekarang.
Pada 3 Oktober 2007 menjadi tanggal  yang tidak akan pernah dilupakan oleh penggemar Glasgow Celtic. Saat itu klub kesayangan mereka menyambut tim legendaris AC Milan pada pertandingan penyisihan grup Liga Champions. Di laga ini muncul momen ikonik yang dibicarakan hingga bertahun-tahun kemudian.

Saat itu, Milan adalah tim terbaik di Benua Biru. Mereka telah memenangkan Liga Champions, hanya beberapa bulan sebelumnya. Ketika itu mereka mengalahkan Liverpool di final.

Dengan berisikan pemain kelas dunia seperti Kaka, Clarence Seedorf, hingga Andrea Pirlo, tim asuhan Carlo Ancelotti itu diperkirakan akan sukses mendominasi permainan melawan Celtic. 

Tapi, justru klub besar Skotlandia tersebut yang muncul sebagai pemenang di Celtic Park. Stephen McManus mencetak gol pembuka tepat setelah satu jam pertandingan berjalan. lalu, Kaka menyamakan skor dari titik penalti delapan menit kemudian.

Tim tuan rumah memenangkan pertandingan di sisa satu menit waktu normal ketika Scott McDonald mencetak gol kemenangan. Aksi pemain Australia tersebut memicu reaksi di dalam stadion. Seorang pendukung Celtic, Robert McHendry, melakukan selebrasi berlebihan. Dia masuk ke lapangan untuk merayakannya bersama para pemain.

Tidak hanya itu. McHendry kemudian berlari melintasi lapangan tetap di depan gawang I Rossoneri. Dia mendorong Dida dengan menepuk wajahnya. Dida refleks dan berjalan beberapa langkah untuk mengejar McHendry. Tapi, kemudian Dida jatuh dan seolah-olah kesakitan.

Pemain Brasil itu mendapatkan perawatan selama beberapa menit sebelum akhirnya ditandu keluar lapangan. Celtic didenda 25.000 pounds (Rp484 juta) karena dinilai gagal menjaga penggemar masuk lapangan. Sementara McHendry diberi larangan hadir di stadion seumur hidup.



Dida juga dihukum UEFA. Dramanya terbongkar sehingga dia diberi larangan dua pertandingan karena melanggar aturan "loyalty, integrity, and sportsmanship" sesuai peraturan FIFA. 

Hukuman itu membuat marah klub Italia. "Sepertinya hukuman yang sangat, sangat tidak seimbang. Ini tidak benar dari sudut pandang logika saya," kata Leandro Cantamessa, pengacara Milan.

Larangan Dida kemudian dikurangi menjadi satu pertandingan oleh UEFA. Tapi, bukan itu poinnya. Hingga bertahun-tahun kemudian. Bahkan, melewati satu dekade pendukung Celtic masih mengingat kejadian itu. Mereka punya spanduk tentang hal itu. Begitu juga lagu khusus. 

Orang-orang di Celtic menyebut kelakuan Dida sebagai akting cedera paling buruk di sepakbola. Unik!