Ada yang bermain bersama di timnas. Tapi, ada juga yang beda negara. Siapa mereka? Ini daftarnya.
Kakak beradik di sepakbola umum terjadi di sepakbola. Yang jarang adalah saat keduanya bermain di level yang tinggi dan sama-sama mendulang kesuksesan selama bertahun-tahun.

Di masa lalu, kita telah melihat beberapa duo bersaudara yang sukses dalam sepakbola. Gary Neville dan Phil Neville, Kolo Toure dan Yaya Toure, Filippo Inzaghi dan Simone Inzaghi, hingga Giuseppe Baresi dan Franco Baresi, menjadi beberapa contoh kakak beradik yang sukses.

Beberapa pemain bersaudara sangat beruntung karena mereka bisa bermain untuk klub yang sama pada waktu yang sama serta mewakili negara mereka bersama-sama. Tapi, ada juga duo bersaudara yang tidak mewakili negara yang sama maupun tampil di klub berbeda.

Berikut ini peringkat 5 pesepakbola kakak beradik yang masih aktif bermain hingga musim 2021/2022:


5. Jerome dan Kevin-Prince Boateng

Jerome dan Kevin-Prince Boateng adalah contoh yang baik dari pesepakbola bersaudara yang bermain untuk negara berbeda. Jerome untuk Jerman dan Kevin membela Ghana. Tapi, keduanya memulai karier di klub yang sama, yaitu Hertha Berlin.

Jerome merupakan seorang bek tengah, yang saat ini bermain untuk Olympique Lyon di Ligue 1. Sementara Kevin bermain sebagai gelandang serang atau penyerang tengah untuk ke klub pertamanya, Hertha.

Jerome memenangkan Piala Dunia 2014 bersama Jerman. Dia memiliki dua gelar Liga Champions, sembilan gelar Bundesliga, lima DFB-Pokal, satu Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub. Jerome juga sempat dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Jerman 2016.

Sementara Kevin menjuarai Serie A bersama AC Milan pada 2010/2011. Dia juga dipinjamkan ke Barcelona saat mengangkat gelar La Liga 2018/2019. Dia juga memenangkan DFB-Pokal bersama Eintracht Frankfurt.

Sayangnya hubungan antara saudara tiri yang memiliki ayah yang sama dan ibu yang berbeda itu dikabarkan memburuk belakangan ini. Itu karena Jerome melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Kevin mengaku mengutuk tindakan saudaranya dan berkata bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan Jerome lagi.

"Saya telah menjauhkan diri dari Jerome untuk waktu yang lama. Saya menghargai dan menghormati hukum Jerman. Saya membenci kekerasan terhadap perempuan. Saya tidak bisa menerima tindakan saudara saya dan itulah mengapa saya tidak lagi ada hubungannya dengan dirinya," ungkap Kevin.




4. Thiago dan Rafinha Alcantara

Mereka adalah putra pemenang Piala Dunia 1994 asal Brasil, Mazinho. Baik Thiago maupun Rafinha Alcantara adalah produk La Masia yang memulai karier profesional di Barcelona. Keduanya secara teknis adalah pemain dengan banyak bakat, meski memiliki lintasan karier yang berbeda.

Thiago berkembang menjadi salah satu gelandang tengah terbaik di generasinya. Dia meninggalkan Barcelona pada 2011 dan mengikuti Pep Guardiola ke Bayern Muenchen. Pada puncak kariernya, Thiago menjadi andalan di tim nasional Spanyol dan layak mengambil alih peran dari Xavi Hernandez serta Andres Iniesta.

Sementara Rafinha tidak seberuntung kakaknya. Cedera telah menghentikannya. Tugasnya di Barcelona dirusak oleh cedera dan beberapa masa peminjaman. Dia saat ini sedang bermain untuk Paris Saint-Germain (PSG). Sedangkan Thiago bermain untuk Liverpool.


3. Romelu and Jordan Lukaku

Romelu Lukaku adalah nama yang cukup akrab. Sementara saudaranya, Jordan Lukaku, harus menunggu waktunya untuk dikenal. Romelu telah memantapkan dirinya sebagai salah satu striker terbaik di Eropa. Sementara Jordan adalah bek sayap yang kekar.

Romelu juga telah menjadi pemain yang menonjol untuk Belgia di level internasional. Sementara Jordan hanya membuat delapan penampilan untuk Belgia dan tidak lagi menjadi perbincangan. Romelu adalah pemain terbaik Inter Milan saat memenangkan Serie A musim lalu setelah puasa gelar 11 tahun. Sementara Jordan kini berada di Lazio.

Romelu telah bergabung dengan Chelsea dan memulai tugas keduanya dengan baik. Dia telah bermain untuk Anderlecht, West Bromwich Albion, Everton, Manchester United, Inter Milan, dan Chelsea. Sementara adiknya bermain untuk Anderlecht, Oostende, Lazio, dan Antwerp.




2. Eden dan Thorgan Hazard

Baik Eden maupun Thorgan Hazard telah membuktikan bahwa mereka mampu melakukan hal yang besar selama dekade terakhir. Tapi, Eden memiliki karier yang sedikit lebih baik dari Thorgan.

Eden adalah kekuatan yang tak terbendung selama hari-harinya di Chelsea. Dia adalah pemain utama Chelsea selama hampir satu dekade dan memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, satu Liga Europa, dan satu Piala Liga. Sekarang, dia berada di Real Madrid, meski kurangt moncer.

Sementara Thorgan sebenarnya juga sempat berada di Chelsea bersama saudaranya, Eden. Tapi, dia tidak pernah tampil sebagai pemain senior untuk klub dan dipinjamkan selama tiga musim. Thorgan menghabiskan lima tahun di Bayer Leverkusen sebelum pindah ke Borussia Dortmund.

Saat ini, mereka bermain bersama untuk tim nasional Belgia. Di Euro 2020, Thorgan mencetak gol dari tendangan melengkung dari jarak 30 meter untuk menyingkirkan Portugal dari babak 16 besar.


1. Lucas dan Theo Hernandez

Lucas dan Theo Hernandez adalah pesepakbola bersaudara paling beruntung di dunia saat ini. Ketika Lucas tampil luar biasa untuk Bayern, Theo telah menjadi salah satu pemain terbaik AC Milan belakangan ini.

Lucas bermain sebagai bek kiri maupun tengah. Sementara Theo lebih nyaman bermain di bek kiri. Kualitas teknisnya menjadikan dirinya salah satu yang terbaik di posisi itu. Theo mencetak delapan gol dan memberikan delapan assist dalam 45 penampilan di semua kompetisi untuk I Rossoneri musim lalu.

Dia telah memulai musim ini dengan catatan yang menjanjikan, mencetak gol, dan memberikan tiga assist dalam tujuh penampilan Serie A. 

Baik Lucas maupun Theo adalah produk Atletico Madrid. Bedanya, Theo menghabiskan dua tahun di rival sekota Real Madrid sebelum pindah ke Milan. Lucas menghabiskan lima tahun di Atletico. Menjelang akhir tugasnya bersama Los Rojiblancos, Lucas menjadi andalan di lini belakang tim asuhan Diego Simeone.

Lucas bermain sebagai bek kiri untuk Prancis saat memenangkan Piala Dunia 2018. Sementara Theo baru saja melakukan debutnya untuk Prancis. Lucas dan Theo ditempatkan bersama sebagai bek tengah dan bek kiri dalam formasi 3-4-2-1 di semifinal Nations League melawan Belgia. Ini menandai pertama kalinya duo bersaudara memainkan permainan kompetitif senior bersama-sama. 

Theo mencetak gol pada menit 90 untuk Les Bleus dan membantu mereka maju ke final National League melawan Spanyol. Di final, Prancis sukses melakukan comeback melawan Spanyol dengan skor akhir 2-1.