Menjadi kiper di MU tidak pernah enak. Adanya kiper hebat mempersempit para cadangan.
Sejarah mencatat, beberapa kiper terhebat dalam sejarah sepakbola telah menghiasi jersey No.1 MU. Diantara banyak pemain, Edwin van der Sar dan Peter Schmeichel adalah dua penjaga gawang yang memenangkan semuanya di Old Trafford.
Pos Italia Bikin Iklan Kocak, Singgung Kekalahan Inggris di Euro 2020
1. Joel Pereira (2012-2021)
Pemain Swiss yang menjanjikan itu bergabung dengan tim muda MU pada 2012. Tapi, setelah tiga tahun bersama skuad junior, Pereira menjadi korban siklus pinjaman yang sering kali merusak karier pemain.
Pengakuan Mengejutkan Dalang Calciopoli, Sempat Ingin Bunuh Diri
2. Sergio Romero (2015-2021)
Sergio Romero, mengungkapkan bahwa dia menghabiskan akhir tugas enam tahunnya di MU berlatih sendirian tanpa membuat satu pun penampilan di tim utama. Setelah itu dia pindah ke Venezia di Serie A untuk mendapatkan kesempat bermain reguler dan kembali ke timnas Argentina.
3. Victor Valdes (2014-2016)
Pemain veteran Spanyol itu memenangkan semua level kompetisi bersama Barcelona di bawah Pep Guardiola. Tapi, kariernya di MU tidak terlalu cemerlang. Diberi kesempatan untuk merehabilitasi cedera lutut sebelum menandatangani kontrak dengan Setan Merah, Valdes hanya membuat dua penampilan Liga Premier 2014/2015 sebelum berselisih dengan Louis van Gaal.
4. Anders Lindegaard (2010-2015)
Anders Lindegaard disebut-sebut sebagai pewaris Schmeichel. Tapi, Lindegaard tidak pernah lebih dari sekadar pemain pengganti di Old Trafford. Dibeli pada akhir 2010 saat Sir Alex Ferguson mulai regenerasi pemain setekah era Van der Sar, pemain internasional Denmark itu memulai dengan beberapa pertandingan.
Setelah dipastikan tidak bisa menggeser posisi De Gea, dia pergi dengan status bebas transfer ke West Brom pada 2015. Dia kini bermain untuk Helsinborgs dan bahkan mencetak gol pertamanya pada 2020.
OFFICIAL: Sean Dyche has confirmed that former Man United goalkeeper Anders Lindegaard is training with Burnley. pic.twitter.com/whtjBc7coE
— Squawka News (@SquawkaNews) September 14, 2017
5. Ben Amos (2008-2015)
Sejak usia 11 tahun, Ben Amos menjadi andalan di tim junior MU. Tapi, seiring bertambahnya usia, peluang tim utama tidak terwujud setelah kedatangan Tomasz Kuszczak, Ben Foster, dan Anders Lindegaard. Dia akhirnya membuat tujuh penampilan untuk klub, termasuk satu di Premier League dan Liga Champions sebelum pindah ke Bolton Wanderers.
Sempat ada kabar bahwa pada musim panas 2021 kembali ke Old Trafford. Tapi, Amos menolaknya dan memilih bermain reguler di Wigan Athletic.
6. Ben Foster (2005-2010)
Ben Foster telah menikmati karier senior yang panjang. Tapi, dia kalah pamor dari Van der Sar. Foster memainkan delapan caps untuk Inggris dan kemudian memiliki karier yang sukses bersama West Brom dan Watford setelah meninggalkan MU pada 2010.
7. Tomasz Kuszczak (2007-2012)
Tomasz Kuszczak bermain 11 kali untuk negaranya, Polandia, sebelum meninggalkan Old Trafford dan bergabung bersama Brighton and Hove Albion. Dia kemudian pensiun pada 2019, setelah bergabung dengan Birmingham City. Kuszczak kini menjadi pakar di TV Polandia selama Euro 2020.
Tomasz Kuszczak (Former United goalkeeper):
— CristianoXtra (@CristianoXtra_) September 17, 2021
"His mentality as a young guy was phenomenal. If somebody had the heart and the plan to make themselves better, Man United was the best place to do it." pic.twitter.com/1I6CgDJFat
8. Ricardo (2002-2005)
Karier Ricardo di MU bertepatan dengan era keemasan Ferguson yang berjuang untuk menemukan seseorang untuk menggantikan Schmeichel. Dikeluarkan dari skuad oleh Fabien Barthez dan Roy Carroll, pria Spanyol itu hanya mencatatkan lima penampilan dalam tiga tahun di klub.
Dia tidak pernah melakukan banyak hal untuk meyakinkan Ferguson bahwa dia lebih dari sekadar cadangan dan akhirnya dilepas secara gratis. Pada 2019, Ricardo kembali ke Real Valladolid untuk menjadi pelatih tim U-19.
9. Massimo Taibi (1999-2000)
Pemain Italia ini adalah transfer bencana bagi Sir Alex Ferguson di akhir 1990-an. Didatangkan seharga 4,5 juta pounds (Rp87 miliar) dari Venezia setelah Mark Bosnich mengalami cedera, dia justru tampil buruk. Puncaknya, Taibi melakukan blunder saat memberikan umpan silang di pertandingan pertamanya melawan Liverpool yang memungkinkan Sami Hyypia mencetak gol.
Sebulan kemudian, dia membiarkan tendangan lemah Matt Le Tissier mengalir melalui kakinya ke gawang. Dia bermain sekali lagi untuk MU dalam kekalahan 05 dari Chelsea. Setelah itu, kembali ke Italia bersama Reggina. Sekarang, Taibi sudah pensiun dan bekerja sebagai komentator di Reggina TV.
10. Raimond van der Gouw (1996-2002)
Dengan lebih dari 350 penampilan di Eredivisie, Raymond van der Gouw tiba di MU dengan membawa banyak pengalaman di tim utama. Tapi, saat itu Schmeichel sudah mapan sebagai pilihan pertama. Penjaga gawang Belanda itu mencatatkan 57 penampilan impresif untuk Setan Merah sebelum pindah ke West Ham.
Dia kemudian pulang ke Belanda dan pensiun pada 2007 di usia 44 tahun. Sejak itu, dia telah mewariskan keahliannya sebagai pelatih penjaga gawang Sunderland, Vitesse Arnhem, dan sekarang PSV Eindhoven. Dia bekerja bersama mantan rekan setimnya, Ruud Van Nistelrooy.
11. Paul Rachubka (1997-2002)
Paul Rachubka adalah pemain kelahiran Amerika Serikat. Tapi, dia adalah produk akademi MU yang tidak pernah benar-benar pergi dari Theater of Dreams. Clean sheets dalam ketiga penampilan seniornya tidak cukup untuk meyakinkan Ferguson untuk mempertahankannya.
Lalu, dia dijual ke Charlton Athletic pada musim panas 2002. Sekarang, Rachubka bekerja sebagai akuntan di MU.
Former @ManUtd #GoalKeeper Paul Rachubka signed with @KeralaBlasters. Here is Todays #Manorama. pic.twitter.com/gR2b5JfjSe
— Pratheesh G Nair (@PratheeshGN) August 19, 2017
12. Nick Culkin (1995-2002)
Nick Culkin tidak memiliki banyak karier di MU. Tapi, kisahnya di sepakbola cukup terkenal karena beberapa alasan. Dia melakukan debut tersingkat di Liga Premier saat menggantikan Van der Gouw di Highbury pada 1999. Saat itu wasit memberinya kartu kuning untuk kedua kalinya.
Dia kemudian menandatangani kontrak dengan FC United of Manchester, klub amatir dari Manchester yang dibentuk sebagai protes terhadap pengambilalihan keluarga Glazer di Old Trafford. Dia sekarang menjalankan perusahaan pemeliharaan taman di Manchester setelah pensiun dari permainan profesional pada 2005 karena cedera lutut yang sudah berlangsung lama.
"I celebrated like we'd won the World Cup"
— Premier League (@premierleague) July 8, 2019
Meet Nick Culkin - the former @ManUtd goalkeeper who managed one touch in the #PL ➡️ https://t.co/jq0Rl4ERue pic.twitter.com/PvTe76XJVv