Pemilik baru super tajir pasti akan berpengaruh pada persaingan di kompetisi.
Namun, seperti yang sudah-sudah, muncul kekhawatiran dari beberapa pihak atas akusisi tersebut. Pasalnya, Newcastle bisa saja membangun kekuatan tim dengan mendatangkan pemain hebat dengan harga yang tidak masuk akal dan cenderung merusak pasar.
Kisah Real Mallorca, Klub Pulau Terpencil dengan Aroma Internasional
"Yang menjadi perhatian saya adalah tentang bagaimana mengatur Financial Fair Play di Liga Premier untuk menjaga daya saing dan fair play untuk semua orang," tambah Radrizzani.
Kilas Balik Gol Menakjubkan Roberto Carlos dari Sepak Pojok, Mata Terpana
Antara UEFA dan Liga Premier memiliki aturan Financial Fair Play untuk menghindari pengeluaran klub di luar kemampuan mereka. Sebagai bagian dari aturan, klub perlu menyeimbangkan pengeluaran terkait bisnis sepakbolanya, yang meliputi transfer dan upah.
Uang yang didapatkan dari bisnis itulah yang menurut aturan Financial Fair Play digunakan untuk memperkuat skuad, membangun stadion, fasilitas pelatihan, pengembangan pemain muda, atau proyek klub lainnya.
"Juga penting bahwa pendapatannya nyata karena ketika anda memiliki pemerintah atau negara yang mengendalikan klub sepakbola, maka anda dapat membuat sponsor melalui perusahaan yang dikendalikan. Maka, kita tidak akan pernah memainkan permainan yang sama," pungkas Radrizzani.
Jurgen Klopp waits on Newcastle statement as Liverpool boss questions Financial Fair Play#LFC https://t.co/8cxgmzOaIi
— Liverpool FC News (@LivEchoLFC) October 15, 2021