Ini terjadi beberapa hari sebelum Messi bermain pertama kalinya membela Barcelona.
Namun, siapa sangka pemain terbaik itu pindah ke Paris Saint-Germain. Dia pindah dengan segudang kejengkelan kepada para pengurus klub sepakbola Katalunya tersebut.
Momen Mohamed Salah Percundangi Jordi Alba di Liga Champions, Adu Sprint
GK: Victor Valdes
Setelah melalui La Masia, Valdes berhasil mengokohkan posisinya sebagai kiper pilihan utama klub sebelum debut Messi. Dan, terus berlanjut saat Messi menjadi bintang. Dia membuat 43 penampilan di semua kompetisi pada 2004/2005 dan memenangkan Trofi Zamora pertamanya.
RB: Juliano Belletti
Belletti bergabung dengan Barcelona dari Villarreal pada 2004 dan langsung terkesan ketika melihat Messi muda selama sesi latihan. "Ketika Messi keluar dari tim B, Frank Rijkaard memasukkannya bersama kami dalam (latihan) 11 lawan 11 di lapangan kecil," kata Belletti kepada ESPN pada April 2020.
"Dia berada di tim pengganti dan saya dengan tim utama. Messi menarik perhatian saya dan bertanya apakah saya mengenalnya. Saya bilang tidak dan dia memperingatkan saya: 'Hati-hati, ya.' Ketika dia pertama kali menguasai bola, saya berpikir: 'Sial! Anak ini nakal.' Kemudian, ketika saya bersiap untuk mendekatinya dan mengambil bola darinya, dia sudah melewati saya dan mencetak gol. Dia berlari menembus saya," tambah pemain Brasil itu.
Peringkat 23 Jam Tangan Termahal Milik Olahragawan Top Dunia
CB: Rafael Marquez
Marquez telah menandatangani kontrak dengan Barcelona pada musim sebelumnya. Bek tengah itu segera menyadari kehebatan Messi. "Kami sudah mendengar tentang Leo di ruang ganti," kata Marquez kepada Fox Sports pada 2019.
"Kami mendengar bahwa dia menghancurkan semua lawan Barcelona B. Ada yang bilang dia adalah (Diego) Maradona yang baru. Sungguh spektakuler melihatnya tumbuh dari jarak yang sangat dekat dan bersamanya setiap hari di tempat latihan," tambah legenda Meksiko itu.
CB: Carles Puyol
Puyol diangkat menjadi kapten klub menjelang musim 2004/2005 dan membuat 45 penampilan di semua kompetisi, membawa Barcelona meraih gelar La Liga. Pemain Spanyol itu tetap hadir di jantung pertahanan El Barca sampai pensiun dari sepakbola pada 2014.
LB: Giovanni van Bronckhorst
Van Bronckhorst menjadi bek kiri selama empat tahun di Barcelona dan secara teratur menghadapi Messi dalam latihan. Dan, sama seperti pemain-pemain lainnya, legenda Belanda keturunan Maluku tersebut juga kagum.
"Dia adalah pemain muda yang datang ke tim utama Barcelona dan saya berpikir: 'Saya belum pernah melihat ini'. Sangat istimewa melihat bakat seperti itu di usia yang masih sangat muda," kata Van Bronckhorst dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports pada 2017.
"Ketika dia masuk ke tim utama, dia akan mengolok-olok semua orang dengan sepakbolanya. Dia bisa melakukan apa saja. Salah satu pemain terbaik yang pernah memainkan game ini," tambah Van Bronckhorst.
Frenkie de Jong kan morgenavond debuteren voor FC Barcelona in Bilbao, zoals Giovanni van Bronckhorst dat op 30 augustus 2003 ook al deed. Assist op Phillip Cocu na 11 minuten en 0-1 winst. Ook het debuut van Frank Rijkaard en Ronaldinho, mooie beelden. https://t.co/9H1SDG6kzH pic.twitter.com/KOz9huDKsB
— Minne Groenstege (@MinneG) August 15, 2019
CM: Xavi Hernandez
Tidak ada yang perku dikatakan tentang Xavi. Dia membuktikan diri sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya. Dia memenangkan empat gelar Liga Champions bersama Messi sebelum bergabung dengan Al Sadd di Qatar pada 2015. Sekarang, dia masih menjadi pelatih di sana.
CM: Deco
Deco baru membuat penampilan kedelapannya untuk Barcelona setelah bergabung dari Porto beberapa minggu sebelumnya. Pemain Portugal kelahiran Brasil itu kemudian menjadi andalan di lini tengah selama empat tahun ke depan. Dia memenangkan dua gelar La Liga dan Liga Champions.
AM: Ronaldinho
Ronaldinho secara luas dianggap sebagai pemain terbaik di dunia pada 2004/2005. Dia memutuskan untuk mempersiapkan Messi untuk menjadi pengganti dirinya di kemudian hari.
Namun, Pep Guardiola yang kurang senang dengaan kelakuan Ronaldinho di luar lapangan memutuskan untuk melepaskan sang bintang ke AC Milan pada 2008. Messi kemudian mengambil kaus No.10 milik Ronaldinho. Selanjutnya, seperti yang tertulis dalam buku sejarah.
RW: Samuel Eto'o (Edmilson, 60; Oleguer, 65)
Eto'o adalah transfer termahal Barcelona pada jendela transfer 2004. Legenda Kamerun itu mencetak 29 gol dalam 45 penampilan di musim debutnya. Dia membentuk trio penyerang mematikan bersama Messi dan Thierry Henry pada 2008/2009. Tapi, kemudian digunakan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran Zlatan Ibrahimovic.
Di laga itu, Eto'o digantikan Edmilson. Tapi, bek Brasil cedera setelah hanya bermain lima menit di lapangan. Masalah kesehatan itu membuat dirinya absen untuk sebagian besar musim 2004/2005.
Pengganti Edmilson di pertandingan itu adalah Oleguer Presas. Dia membuat 36 penampilan La Liga pada 2004/2005 dan terkenal karena keyakinannya yang pro kemerdekaan Katalunya. Oleguer tidak pernah bersedia membela Spanyol karena keyakinan politiknya itu.
LW: Ludovic Giuly (Andres Iniesta, 46)
Giuly berusia 28 tahun pada saat itu dan mulai jarang tampil menyusul kemunculan Messi ke tim utama. "Messi baru berusia 16 tahun. Tapi, dia menghancurkan kami semua dalam sesi latihan,” kata Giuly kepada Sport pada 2016.
"Mereka (pemain senior) berusaha menjatuhkannya (Messi) untuk menghindari diejek oleh anak ini. Tapi, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia baru saja bangun dan terus bermain. Setiap permainan yang dia lakukan berbahaya. Itu luar biasa. Dia akan menggiring bola melewati empat pemain dan mencetak gol," tambah Giuly.
"Bahkan bek tengah tim kami gugup (saat latihan melawan Messi). Mereka akan menekelnya dengan keras. Tapi, dia (Messi) menerimanya. Dia adalah orang asing. Tapi, dia membunuh kita semua," lanjut Giuly.
Bermain di babak pertama, Giuly digantikan Iniesta pada babak kedua. Musim itu (2004/2005) adalah yang pertama bagi Iniesta sebagai pemain reguler di tim utama. Lalu, sang gelandang mempertahankan tempatnya di tim itu selama 10 tahun berikutnya.
#OnThisDay in 2007, Ludovic Giuly scored his final goal for Barcelona. "The streets won't forget," etc. pic.twitter.com/3D2yb7y9ij
— MUNDIAL (@MundialMag) January 29, 2021
FW: Henrik Larsson
Larsson mencetak gol kemenangan melawan Numancia. Tapi, dia diganggu cedera pada 2004/2005. Akibatnya, legenda Swedia itu hanya mampu membuat 12 penampilan La Liga di musim debutnya. Dalam penampilan terakhirnya untuk tim Spanyol, dia memberi assist untuk kedua gol di final Liga Champions 2005/2006. Setelah itu, dia kembali ke Helsingborg di Swedia.
G⚽️AL MORNING!!!
— FC Barcelona (@FCBarcelona) April 4, 2017
Henrik Larsson scored this beauty against Málaga. Not a bad way to start the day! pic.twitter.com/I26QnLOd4j