Dianggap bakal jadi klub terbaik di Amerika Utara, Inter Miami justru jadi medioker.
Saat pertama diumumkan pendiriannya, Inter benar-benar menarik perhatian orang dari seluruh dunia. Keberadaan Beckham sebagai salah satu pemilik membuat banyak penggemar MLS optimistis dengan masa depan tim dengan nama lengkap Club Internacional de Futbol Miami itu.
Kisah Penyebab Tragedi Emiliano Sala Mulai Terungkap, Pilotnya Tidak Memenuhi Syarat
Dengan kondisi seperti itu, tampaknya sangat logis jika Inter ingin mendepak Higuain dari skuad. Sebab, bukan hanya tampil buruk, Higuain juga telah menjadi semacam beban untuk pelatih dan manajemen Inter. Mereka kesulitan mendatangkan pemain baru yang bagus sebelum Higuain pergi.
Kenalkan Skuad Australia U-23 Calon Lawan Indonesia, Proyeksi Olimpiade 2024
Hal itu buntut dari tidak rapinya manajemen klub. Pasalnya, Inter pernah dinyatakan bersalah atas penyimpangan keuangan menyusul kedatngan Blaise Matuidi pada musim panas lalu. Imbasnya, dana alokasi untuk transfer Inter dipotong.
Berbeda dengan aturan di Eropa, di MLS regulasi keuangan sangat ketat. Sebuah klub memiliki batasan gaji tertentu yang neracanya harus seimbang. Sebelum Higuain atau Matuidi pergi, mereka tidak dapat mendatangkan pemain karena itu akan membuat kondisi keuangan berat sebelah.
Sementara pemain-pemain kelas menengah seperti Leandro Gonzalez Pirez dan Julian Carranza, yang bergaji USD 900.000 (Rp12,6 miliar) per tahun, juga masuk daftar jual setelah hanya mencetak dua gol dalam 37 pertandingan.
Saat ini, Inter memang sedang berada di tengah-tengah enam kekalahan beruntun yang mengerikan. Itu membuat harapan lolos ke play-off membutuhkan keajaiban dan bantuan klub lain. Saat ini mereka ada di posisi 11 klasemen sementara Wilayah Timur dengan 32 poin dari 29 pertandingan.
Atas situasi pelik tersebut, Neville ternyata sudah merencanakan untuk musim depan. "Mereka (pemain) bermain untuk masa depan mereka, berjuang untuk hidup mereka. Mereka khawatir tentang bagaimana hal itu akan mempengaruhi keluarga mereka, status keuangan mereka," kata Neville kepada The Sun.
"Saya harap itu menjadi motivasi mereka selama lima pertandingan berikutnya. Mereka bermain untuk masa depan mereka di Inter dan di sepakbola. Sebab, jika bukan di Inter, klub lain mengawasi kami dan berkata 'Bisakah kami mengambil X, Y, Z?' Anda harus menggunakannya sebagai hal yang positif," ungkap Neville.
Jika musim ini gagal lolos ke play-off, pencapainnya akan lebih buruk dari musim lalu. Pada musim perdana Inter di MLS, mereka finish di posisi 11 Wilayah Timur dan 19 secara umum. Mereka gagal tampil di play-off setelah kalah di play-in melawan Nasville SC. Itu semacam play-off untuk tiket play-off lainnya.
Match Trailer vs Toronto FC ?
— Inter Miami CF (@InterMiamiCF) October 19, 2021
24hrs out from kickoff at #DRVPNKStadium for #InterMiamiCF’s #DRVPNK Night x @AutoNation! pic.twitter.com/weCT6N6YPq