Sadio Mane telah menjadi salah satu penandatanganan sukses Jurgen Klopp dan Liverpool.
Beberapa pihak terkejut ketika The Reds mengeluarkan £ 36 juta untuk membawa pemain Senegal tersebut menuju Anfield dari Southampton pada 2016.

Sadio Mane kala itu memang memiliki potensi yang cukup besar, namun tetap muncul kekhawatiran bahwa ia tidak memiliki konsistensi untuk berkembang di level teratas Inggris.

Betapa salahnya prediksi pihak yang meragukan Mane, dalam empat tahun terakhir, Mane telah menjadi salah satu pemain top Liga Premier dan dia adalah penyerang terpenting Liverpool.

Mohamed Salah dapat mencetak lebih banyak gol dan sistem tampaknya bergantung pada Roberto Firmino, tetapi tanpa Mane, Liverpool jelas semakin menyengat dalam serangan.

Namun, kepindahan Mane ke Liverpool mungkin tidak pernah terjadi seandainya dia tidak membuat kesan kedua yang cemerlang pada Klopp.

Manajer asal Jerman telah menceritakan bagaimana pertemuan pertamanya dengan Mane dalam film dokumenter baru Mane tang berjudul 'Made in Senegal'.

Klopp berkata, kepada Daily Mail: "Saya ingat pertemuan pertama saya dengan Sadio. Itu di Dortmund. Ada seorang pria yang benar-benar muda duduk di sana. Topi baseballnya miring, garis pirang yang masih ia miliki sampai sekarang. Dia tampak seperti seorang rapper yang baru meniti karir. Saya pikir, saya tidak punya waktu untuk ini."

Dari keterangan Klopp tersebut sangat jelas bahwa Klop tidak memiliki kesan yang baik terhadap Mane, namun kini justru pemain yang tidak memiliki kesan pertama yang baik justru menjadi salah satu pemain penting bagi tim yang ia latih.