Sempat trial di Real Madrid, tapi gagal dikontrak karena regulasi usia.
Seperti Brasil, Argentina juga negara sepakbola di Amerika Latin yang tidak pernah kekeringan bakat. Jika di Negeri Samba sedang membicarakan Raphinha, maka di Negeri Tango perhatian kepada Julian Alvarez.

Kesuksesan tampaknya datang secara alami kepada Alvarez. Pada usia yang baru menginjak 21 tahun, penduduk asli Calchin, Cordoba, itu sudah membanggakan medali kemenangan dua  kompetisi terbesar di Amerika Selatan, yaitu Copa Libertadores dan Copa America.

Memulai dari klub di kampung halamannya, Atletico Calchin, Alvarez direkrut Akademi River Plate. Dia pindah skuad senior River di bawah Marcelo Gallardo selama musim 2018/2019. Debut profesionalnya tiba pada 27 Oktober 2018 saat pertandingan Primera Division dengan Aldosivi.

Alvarez kemudian tampil sebagai pemain pengganti pada leg kedua final Copa Libertadores 2018, ketika River mengalahkan rival abadinya Boca Juniors.

Tapi, Alvarez baru mencetak gol pertama dalam karier seniornya pada 17 Maret 2019. Gol itu lahir dalam kemenangan 3-0 atas Independiente di Primera Division. Lalu, selama Desember berikutnya, dia mencetak gol di final Copa Argentina 2019 melawan Central Córdoba saat River menang 3-0.

Pada tahun 2020, Alvarez mencetak lima gol dalam enam pertemuan penyisihan grup Copa Libertadores. Dan, itulah yang membawa dirinya mendapatkan panggilan tim nasional asuhan Lionel Scaloni untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona CONMEBOL dan Copa America 2021.

Karier Alvarez terus menanjak musim ini. Dia telah mencapai angka ganda dalam jumlah gol. Dia mencetak delapan gol dalam lima pertandingan terakhirnya, termasuk dua gol yang yang dicetak untuk mengalahkan Boca di Superclasico beberapa pekan lalu. Dia juga mencetak hattrick senior pertamanya pada akhir pekan lalu melawan San Lorenzo.

Dia juga telah menyumbangkan empat assist dan membantu River meroket ke puncak klasemen dengan enam kemenangan berturut-turut. Anak muda ini sekarang menjadi pencetak gol terbanyak sementara bersama Martin Ojeda dari Godoy Cruz dan pemain veteran Lanus berusia 41 tahun, Jose Sand.

"Semua orang membicarakan Julian. Saya melihat pertandingan pertamanya dan sudah jatuh cinta. Dia cerdas, cepat. Dia punya sedikit keajaiban. Dia bisa berlatih secara mendalam, satu lawan satu. Dia bergerak secara eksplosif. Apakah anda melihat komitmen dan bagaimana dia bergerak? Saya suka cara dia bermain," kata pelatih legendari Argentina, Alfio Basile, kepada Radio Mitre.




Ditolak Real Madrid karena dianggap terlalu muda

Seperti yang sering terjadi selama tujuh tahun masa kepelatihan Gallardo di Estadio Monumental, kemunculan tiba-tiba Alvarez sebagai striker mematikan bukan kebetulan.

Setelah kehilangan striker Kolombia, Rafael Borre, yang pergi ke Frankfurt ditambah duo striker cedera, Matias Suarez dan Braian Romero, Gallardo tidak punya banyak pilihan lain selain memindahkan pemain sayap itu sebagai penyerang tengah.

Hasilnya, spektakuler. Alvarez segera menunjukkan kualitas terbaiknya. Dia  bisa meniru gerakan dinamisnya di dalam kotak dan menyelesaikan peluang dengan baik. Dengan pergerakan dan posisinya di pusat aliran bola, sedikit mengingatkan kita sosok Sergio Aguero saat muda.

"Dia masih muda. Banyak yang terjadi padanya secara tiba-tiba dan itu bisa menjadi kontra produktif. Langit tampaknya menjadi batasnya untuk bintang muda terbaru River," kata Gallardo tentang anak didiknya.

Sebelum bersinar dengan River, Alvarez sempat dikecewakan Real Madrid. Saat berusia 11 tahun, dia pergi ke Spanyol untuk menjalani trial di La Fabrica. Di sana, dia berpose dengan pemain-pemain idolanya seperti Gonzalo Higuain, Sergio Ramos, hingga Angel di Maria.

Sayang, regulasi memaksa Madrid tidak bisa merekrut Alvarez, meski membuat kagum para pelatih di La Fabrica. Pembatasan transfer terkait usia membuat Alvarez harus kembali ke Argentina dan ternyata justru ditampung River.

Namun, itu hanya sementara karena tampaknya Alvarez tingga menunggu waktu untuk pergi ke Benua Biru. Aston Villa dan Ajax Amsterdam disebut-sebut sebagai peminat serius di jendela transfer mendatang. Inter Milan dan AC Milan juga dilaporkan memasuki perlombaan, meski sang agen, Fernando Hidalgo, menegaskan belum ada kontak resmi.

"Saat ini baik Inter maupun Milan tidak menghubungi saya. Saya tidak akan mempublikasikan ketertarikan Inter. Saya pikir Julian akan melakukannya dengan baik bersama Zlatan Ibrahimovic atau Lautaro Martinez, atau juga  dengan beberapa juara di Inggris. Faktor terpentingnya adalah klub itu harus serius," kata Hidalgo, dikutip Inter News.

"Alvarez sudah menjalani dua tahun di Primera Division bersama River, yang merupakan klub besar. Jadi, dia biasa hidup di bawah tekanan. Itu sebabnya Julian sudah siap bersaing di klub top Eropa mana pun," lanjut Hidalgo.