Apa yang sebenarnya terjadi dengan penampilan Depay yang tidak stabil? Ini jawabannya.
Setelah awal yang cerah di Camp Nou, Memphis Depay sekarang berjuang untuk membuat dampak yang lebih besar di era setelah Lionel Messi. Sayang, pemain asal Belanda itu justru tampil buruk di El Clasico.

Biasanya, butuh waktu bagi pemain untuk beradaptasi dengan liga baru. Tapi, yang dialami Depay justru sebaliknya. Mantan pemain Lyon tersebut langsung moncer saat menginjakkan kaki di Camp Nou, beberapa bulan lalu. Tapi, secara bertahap, dia kehilangan tajinya dari minggu ke minggu.

Banyak orang yang kini justru heran dengan situasi Depay tersebut. Mungkin hal ini dialami karena tekanan yang kuat.

Setibanya dari Lyon, dia sebenarnya menghirup udara segar karena berada pada waktu yang tepat. Tidak terbebani oleh sejarah, kekalahan menyakitkan, dan beban di pertandingan besar, Depay datang ke Camp Nou untuk membuktikan bahwa dia bisa memimpin lini serang di klub elite, meski sebelumnya gagal di Manchester United.

Dengan kepergian Messi, harapan kini berada padanya. Depay awalnya sukses melakukan debut luar biasa dalam kemenangan 4-2 atas Real Sociedad. Di laga itu, dia berhasil memperlihatkan kelasnya lewat assist. Lalu, gol datang pada dua pertandingan beruntun versus Athletic Bilbao dan Getafe.

Namun, setelah itu, Depay mandul di tiga pertandingan dan baru mencetak gol melawan Levante lewat penalti. Kemudian, mandul lagi dua laga sebelum mencetak gol penalti versus Valencia. Depay kembali mandul pada dua pertandingan terbaru, termasuk El Clasico kontra Real Madrid.

Penampilan di El Clasico bahkan membuat Depay banjir kritikan. Statistik menunjukkan, dia kehilangan bola 16 kali, termasuk saat gol pertama Los Blancos di diciptakan David Alaba memanfaatkan serangan balik cepat.

Depay juga tidak bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik dari pemain sayap lawannya, Lucas Vazquez, yang beroperasi di bek kanan. Mantan pemain PSV Eindhoven tersebut juga tidak berhasil melakukan satu tembakan pun yang tepat sasaran.

"Dampak menitnya mengkhawatirkan. Dia memiliki permainan yang sangat sederhana," tulis haria olahraga paling berpangaruh di Negeri Matador, Marca, tentang penampilan Depay.

Menggantikan Messi tampak seperti pekerjaan yang hampir mustahil, dan itu terbukti. Tapi, Depay belum menyerah. Ditanya apakah dia menyesal datang ke Barcelona, Depay dengan tegas membantahnya. "Bagaimana kamu bisa menanyakan hal itu?" kata Depay kepada ESPN pada awal Oktober 2021. 

"Ini Barcelona. Saya tidak berpikir anda mengerti seberapa besar klub ini dan apa artinya bagi seorang pemain jika anda pindah ke klub seperti ini. Saya tidak akan pernah menyesalinya," tambah Depay.



Ternyata, Depay tidak sendirian dalam perjuangannya. Ansu Fati kembali setelah cedera dengan gol melawan Levante. Tapi, kegembiraan pemain muda itu menjadi berkurang dengan penampilan terakhir yang menunjukkan bahwa terlalu dini untuk anak muda ini mewarisi nomor keramat milik La Pulga. 

Baik Depay maupun Fati, bermain di sisi kiri dan berimprovisasi ke area tengah. Itu berarti Ronald Koeman harus meyakinkan seseorang untuk bermain lebih teratur sebagai striker tengah atau di sayap kanan. Dan, pilihannya ada pada Luuk de Jong atau Sergio Aguero. 

Jika membanding De Jong atau Aguero, maka ini seperti bumi dan langit. De Jong sama mengecewakannya dengan Depay dan Fati. 

Hal berbeda dialami Aguero. Legenda Manchester City sebenarnya juga bermain dengan lambat karena faktor cedera. Tapi, dia mencetak gol pertamanya di El Clasico dari bangku cadangan. Itu memunculkan sedikit rasa optimistis dari pendukung Barcelona.

Bagaimana dengan pemain lain? Ousmane Dembele masih belum fit. Sementara Martin Braithwaite akan absen untuk sementara waktu, dan Yusuf Demir telah mundur dari pertarungan setelah pramusim yang mengecewakan.

Itu semua membuat Depay tidak nyaman. Pasalnya, penyerang Belanda tersebut diharuskan bermain setiap menit di setiap pertandingan musim ini untuk Barcelona, kecuali istirahat 15 menit di akhir kemenangan tipis atas Dynamo Kyiv. Dia tidak memiliki kebugaran yang ditunjukkan di beberapa pertandingan awal, baik secara mental maupun fisik. 

Pertahanan Barcelona telah menjadi masalah terbesar mereka musim ini. Tapi, lini serangan juga menjadi salah satu bahan evaluasi mereka.

Jika semuanya tidak berhasil, ada solusi mudah yang dapat diambil Barcelona musim panas mendatang dengan melambaikan tangan kepada Koeman, yang mengajukan petisi untuk mendatangkan Depay.