Sangat tidak profesional dan sangat mengancam nyawa!
Setelah bermain imbang 0-0 di Libya, pertandingan berjalan mulus menuju leg kedua di Tunisia.
Ketika Real Madrid dengan Tega Lepas Marcelo
Momen 7 Pemain Getafe Minta Maaf ke Suporter Setelah Kalah, Respek!
Allafi kemudian mendapat kartu merah. Di saat seperti itu, kiper berusia 21 tahun itu masih berpikir bahwa ia tidak layak mendapatkan kartu merah.
Véritable miraculé, Hamdou #Elhouni a échappé à une mort certaine qu'aurait causés une fracture ou une section du rachis cervical..
Le libyen a été victime d'un des gestes les plus violents qui puissent exister dans le sport en général.(via Dr Moez Ben Sâad)#MuadEllafi pic.twitter.com/5nPVnaxtXw— walidH (@walidhelali) October 25, 2021
Espérance de Tunis sangat marah dan menyebut insiden itu sebagai 'upaya pembunuhan' di akun Twitter mereka.
Untungnya, klub Tunisia juga memastikan bahwa pemain mereka sudah pulih dengan baik.
? La vidéo de la tentative d'assassinat sur Hamdou Elhouni a fait le tour du monde. Dommage, ça donne une mauvaise image sur le football africain... ?
— Espérance de Tunis ❤️? الترجي التونسي (@ESTuniscom) October 25, 2021
Nous tenons à rassurer tout le monde : Hamdou Elhouni s'en est miraculeusement bien sorti ! ??❤️?pic.twitter.com/gKFkAJpBii
Di sisi lain, Allafi kemudian menunjukkan rasa penyesalan atas tindakannya saat ia mengunjungi rekan senegaranya di rumah sakit. Ia memposting gambar keduanya di Instagram dan meminta maaf atas tindakan berbahayanya tersebut.
Moad Ellafi with Elmehdi Elhouni & Al Ittihad's president visits Hamdou Elhouni in the hospital to make sure that he's okay & apologize to him. ? pic.twitter.com/pqsmxdCrWH
— LibyanFootball (@LibyanFootball3) October 24, 2021