Anti minimalis dan loyo...
Mohamed Salah merupakan pemain yang tak ada duanya.  Bersama Liverpool, sejauh musim 2021/22, ia telah menjebloskan 15 gol dan 5 assist dari 12 laga di semua ajang bersama Liverpool. 

Pertanyaannya, apa kunci dari performa Salah yang konsisten bagus itu? Bahkan, klub-klub sekaliber sekelas Manchester United mampu dilibas. Ia mencetak 3 dari 5 gol kemenangan Liverpool atas rival mereka.

Salah telah bekerja keras untuk mencapai level nya seperti yang sekarang. Dan memang semua tidak ada yang instan, winger asal Mesir itu sampai harus rela mengorbankan sisi nyaman dalam hidupnya.



Dan saksi dari betapa gigihnya seorang Salah adalah kiper pelapis Liverpool, Adrian San Miguel, dimana ia menyaksikan totalitas Salah selama sesi latihan. Miguel menyebut, bintang The Reds itu tidak pernah ada hari libur. Dan hari-harinya begitu produktif.

“Saya tidak tahu Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, dan bagaimana mereka bekerja setiap hari, tetapi saya tahu Mo Salah.  Dia adalah pekerja keras yang sangat ideal," kata Adrian, dikutip dari Goal International. 

"Dia tidak pernah hari libur. Dia selalu berlatih atau memulihkan diri. Bahkan beberapa jam setelah laga, dia melakukan sesuatu untuk recover dan berusaha selalu siap untuk pertandingan berikutnya," tambahnya.

Pendek kata, Mohamed Salah bisa sehebat sekarang bukan karena ia hoki atau kebetulan belala. Pemain 29 tahun itu benar-benar bekerja keras dengan sungguh-sungguh.

“Dia berlatih dengan luar biasa. Bukan keberuntungan bahwa dia berada dalam momen yang luar biasa saat ini. Untuk menjadi salah satu pemain terbaik di dunia dan menunjukkan level itu di setiap laga; mencetak gol, passing, kecepatan, dribel. Dia melakukan yang luar biasa," ucap Adrian.

Namun hal itu tak terlepas dari beberapa faktor. Adrian juga menerangkan bahwa Mo Salah telah mendapat dukungan dari segenap skuad Liverpool yang senantiasa solid. Sekarang, dia senang bisa satu tim dengan salah satu pesepakbola terbaik di dunia.

“Dia layak mendapatkannya. Kami sangat senang untuknya, tetapi dia juga membutuhkan tim di belakangnya dan dia mengerti itu. Dia adalah salah satu orang paling rendah hati di ruang ganti, dia bekerja keras." tutupnya