Beberapa transfer Mourinho cukup mengecewakan. Ini daftarnya.
Jose Mourinho terkenal sebagai pelatih yang tegas, dramatis, dan kocak. Sebagai pelatih, dia orang yang dihormati secara luas dalam sepakbola dan ditempatkan bersama beberapa pelatih terbaik dunia. Salah satu kehebatan Mourinho adalah tidak meleset saat memantau pemain.

Mourinho memiliki karier yang terkenal. Cara-caranya memang tidak konvensional dan filosofi sepakbolanya tidak selalu memuaskan. Tapi, nakhoda Portugal itu tahu satu hal dan dia sangat bagus dalam hal itu, yaitu soal kemenangan.

Dia menggembar-gemborkan era Roman Abramovich di Chelsea sukses besar dan membantu mereka meraih gelar demi gelar. Beberapa percaya bahwa Mourinho memiliki masalah sikap sopan santun. Bahkan, tidak jarang dia disebut oleh sejumlah orang sebagai arogan.

Jika anda pernah melatih FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, serta memenangkan liga domestik di mana-mana, mengapa anda tidak sombong?

Secara alami, ketika Mourinho pergi ke klub-klub ini dan membangun tim dengan silsilah pemenang, dia merekrut bakat dari dalam dan sekitar Eropa untuk berkembang dari kekuatan ke kekuatan.

Tapi, dia juga manusia, dan tentu dia kerap membuat kesalahan. Mourinho melakukan beberapa pembelian yang mengerikan. Dalam hal transfer, itu tidak tepat sasaran dan itu menjadi suatu hal buruk bagi Klub.

Tanpa basa-basi mari kita lihat 5 transfer terburuk Jose Mourinho selama menjadi pelatih. Berikut ini datanya:


5. Fabio Coentrao

Mourinho membeli Fabio Coentrao dengan 30 juta euro (Rp495 miliar) pada 2011. Bek kiri Portugal itu tidak pernah menunjukkan bahwa dia layak main di Madrid. Dia tidak berkembang. Dia hanya menjadi pemain pelapis Marcelo.

Kesepakatan itu berubah dari buruk menjadi lebih buruk di banyak level karena Coentrao hanya membuat 89 penampilan untuk klub. Pada 2013, Mourinho kembali ke Chelsea, tapi Madrid terjebak dengan bek kiri Portugal itu dalam daftar gaji selangit. Lalu, mereka memutuskan mengakhiri kontraknya pada 2018.




4. Shaun Wright-Phillips

Shaun Wright-Phillips adalah pemain muda yang menjanjikan saat direkrut Chelsea pada 2005. Pemain sayap itu dikenang sebagai trasfer yang salah sasaran dari pelatih asal Portugal itu.

Wright-Phillips memiliki kecepatan, dan dia memiliki jumlah yang mengesankan. Tapi, Mourinho seharusnya menyadari bahwa pemain sayap itu harus bermain melawan permainan alaminya agar sesuai dengan sistem dan filosofi Chelsea yang pragmatis dan oportunis.

Dalam 125 penampilan, Phillips hanya mencetak 10 gol untuk tim asuhan Mourinho. Setelah itu, Wright-Phillips menghilang dari kompetisi level atas.


3. Baba Rahman

Pelatih asal Portugal itu menjalani periode keduanya bersama The Blues dan telah menandatangani kontrak empat tahun pada Agustus 2015. Lalu, dia mengeluarkan 23 juta pounds (Rp448 miliar) untuk Baba Rahman. Dia adalah pemain yang rawan cedera. Sangat sulit bagi pemain internasional Ghana untuk membangun momentum dengan tim utama.

Dia sedikit di belakang standar Liga Premier. Jadi, Mourinho,  meninggalkan pemain asal Ghana itu sendirian saat semua anggota skuad pergi ke Manchester United untuk pertandingan.




2. Mateja Kezman

Satu hal yang pasti, Mateja Kezman menyukai waktunya di Chelsea, meski sebenarnya dinilai gagal. "Tapi, transfer ke Chelsea membuat impian saya menjadi kenyataan. Itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya," ucap Kezman pada seuatu waktu, dilansir Sky Sports.

Kezman dan Didier Drogba bermain sebagai striker untuk Mourinho di Chelsea. Tujuh gol dalam 41 penampilan untuk pemain seharga 5 juta pounds (Rp97 miliar) pada 2004 tampaknya tidak terlalu buruk. Apalagi, dia mencetak 105 kali dalam 122 penampilan.

Tapi, entah mengapa Mourinho meninggalkan Kezman di markas klub saat semua pemain pergi ke bermain tandang.


1. Asier del Horno

Asier del Horno adalah bek kiri yang cemerlang di Athletic Bilbao. Dia membuat hampir 140 penampilan untuk mereka. Dia dikenal sebagai ancaman di depan dan cukup berguna di sepertiga akhir.

Mourinho berusaha untuk membawa Ashley Cole dari Arsenal. Tapi, itu tertunda satu tahun. Jadi, perbaikan sementara adalah Del Horno. Dia datang dengan musim yang sukses di La Liga. Meski dia pandai menyerang, kemampuannya bertahan selalu dipertanyakan karena dia sering melakukan tekel panik.

Del Horno membuat 25 penampilan untuk Chelsea di musim pertamanya dan memenangkan Liga Premier. Tapi, dengan kedatangan Cole, tidak mungkin Mourinho bertahan dengan sosok berisiko di pertahanan seperti itu. 

Jika anda ingat, Del Horno adalah orang yang menekel Lionel Messi saat berusia 17 tahun dan mendapatkan kartu merah.