Tidak punya klub, belum pensiun, tapi tidak mau main lagi. Ada-ada saja!
Dalam sejarah sepakbola, Tevez dikenal sebagai sosok kontroversial. Ada banyak aktivitas di dalam dan luar lapangan yang membuat orang geleng-geleng kepala. Contohnya saat selebrasi di depan wajah Sir Alex Ferguson ketika membela Manchester City. Ada lagi kasus transfer bermasalah di West Ham United.
Mengapa Newcastle United Sempat Ingin Mengontrak Unai Emery? Ini Analisisnya
"Apakah saya berpikir untuk kembali? Semua teman dan keluarga saya bertanya kepada saya. Tapi, saya tidak tahu harus mulai dari mana. Saat ini saya menikmati momen ini," tambah Tevez.
Kisah Dayot Upamecano Rayakan Ulang Tahun ke-23 dengan Kekalahan 5 Gol
Jika Tevez akhirnya memutuskan gantung sepatu, itu akan menutup tirai kariernya yang luar biasa. Dia memulai saat bergabung dengan Boca dan memenangkan Copa Libertadores 2003 serta Piala Interkontinental. Dia juga membawa Corinthians meraih kemenangan di Liga Brasil sebelum merasakan sepakbola Eropa pertamanya bersama West Ham.
Karier Tevez di Eropa mencapai puncak di Manchester United, Man City, dan Juventus, yang akhirnya ia tinggalkan pada tahun 2015 untuk kembali ke Boca. Di sana dia menjuarai kompetisi Inggris, Italia, hingga Liga Champions.
Jumlah trofi Tevez di semua klub sudah mencapai 26. Itu termasuk gelar liga di empat negara berbeda dengan lima klub berbeda dan kesuksesan di Copa Libertadores serta Liga Champions. Pencapaian itu menjadikannya salah satu dari hanya 11 pemain dalam sejarah yang telah menyelesaikan prestasi itu.
Carlos Tevez in his time with Juventus was unstoppable!!?⚽pic.twitter.com/fvP6Eg2Img
— BI_1897 (@BI_1897) November 1, 2021