Ini terjadi pada 1995 di stadion keramat Wembley. Benar-benar aksi ikonik. Cek videonya!
Sejarah sepakbola pernah mengenal kiper eksentrik asal Kolombia bernama Rene Higuita. Penjaga gawang yang aktif bermain pada dekade 1990-an dikenal dengan kemampuan lengkap sekaligus kontroversinya.
Ada banyak sekali kiper hebat sejak zaman dulu. Tapi, level Higuita sedikit berbeda dari yang lain. Pria berambut ikal panjang itu telah mencatatkan beberapa clean sheets penting selama 24 tahun karier profesionalnya. Hebatnya, dia paling dikenang karena apa yang dia lakukan dengan kakinya daripada tangannya.
Bayangkan, Higuita mencetak 44 gol sebagai penjaga area 12 pas. Higuita adalah penggiring bola yang baik dan pengambil tendangan bebas yang cerdik. Bahkan, ketika berada di gawang, dia bisa melakukan hal yang tak terpikirkan, tidak hanya dengan tangannya, melainkan juga kakinya.
Salah satu aksi Higuita yang paling ikonik dan terus dikenang hingga hari ini adalah "penyelamatan kalajengking". Itu terjadi pada 6 September 1995 di Wembley ketika Kolombia menjalani pertandingan uji coba versus Kolombia.
Saat itu, seperti kebiasaannya di lapangan, Higuita akan berdiri beberapa meter dari garis gawang. Melihat celah itu, Jamie Redknapp kemudian mencoba melepaskan tendangan lob. Maksudnya, mencetak gol indah melewati kepala Higuita.
Tapi, Redknapp, pemain Inggris lain, dan suporter yang hadir di Wembley justru terkejut. Bukannya menangkap bola dengan tangan atau panik dengan situasi itu, Higuita justru melakukan sebuah aksi yang sangat berisiko. Dia melompat ke depan, memposisikan kaki di atas kepala, dan menendang bola dengan kedua tumit.
Sebuah penyelamatan akrobatik yang luar biasa! Penyelamatan yang berani itu berbuah manis. Kolombia berhasil menahan imbang Inggris tanpa gol di kandangnya.
"Itu adalah trik yang membantu menempatkan Kolombia dan saya di peta sejarah. Manusia selalu dikenang karena karya besar mereka, dan memang begitulah adanya," kata Higuita beberapa tahun kemudian tentang tendangan kalajengkingnya, di situs resmi FIFA.
Higuita menambahkan, apa yang dia lakukan adalah langkah yang telah direncanakan sebelumnya. "Anak-anak selalu menjadi inspirasi saya," ucap Higuita.
"Saya selalu melihat mereka di jalan atau di taman mencoba tendangan salto, dan saya memberi tahu mereka bahwa akan lebih baik jika melakukannya secara terbalik. Hari itu di Inggris, saya diberi bola yang telah saya tunggu-tunggu selama lima tahun!" ungkap Higuita.
Higuita melakukan aksinya tepat ketika aturan back pass baru diperkenalkan dan kiper disorot karena menangkap bola yang ditendang rekannya sendiri seperti yang diterapkan Peter Schmeichel di Euro 1992. Kejenakaan Higuita dengan bola, meski melibatkan banyak risiko, membuat penonton merasa kagum.
Tapi, apa yang dikerjakan Higuita tudak selalu berhasil. Contohnya ketika Kolombia harus kalah dari Kamerun di babak 16 besar Piala Dunia 1990. Ketika itu, dia membuat blunder fatal sehingga kehilangan tempat di perempat final.
Hebatnya, Higuita tidak pernah benar-benar peduli akan hal itu. "Bagi saya, bola adalah mainan. Itu hadiah yang mereka berikan kepada anda setiap Natal dan anda tidak ingin melepaskannya," kata Higuita.
"Dan, jika anda melepaskannya, maka ada perjuangan untuk itu. Saya tidak ingin memperebutkan bola. Saya ingin memiliki bola saya. Dan, saya ingin tim saya memiliki bola itu. Begitulah cara saya membaca permainan dan begitulah aturannya berubah," pungkas Higuita.
Ada banyak sekali kiper hebat sejak zaman dulu. Tapi, level Higuita sedikit berbeda dari yang lain. Pria berambut ikal panjang itu telah mencatatkan beberapa clean sheets penting selama 24 tahun karier profesionalnya. Hebatnya, dia paling dikenang karena apa yang dia lakukan dengan kakinya daripada tangannya.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
8 Pembantu Antonio Conte di Lapangan Sepakbola, Ada Kakak dan Istri
8 Pembantu Antonio Conte di Lapangan Sepakbola, Ada Kakak dan Istri
Sebuah penyelamatan akrobatik yang luar biasa! Penyelamatan yang berani itu berbuah manis. Kolombia berhasil menahan imbang Inggris tanpa gol di kandangnya.
BACA ANALISIS LAINNYA
Hattrick Assist Joao Cancelo Lawan Brugge Jadi Modal Man City Hadapi Man United
Hattrick Assist Joao Cancelo Lawan Brugge Jadi Modal Man City Hadapi Man United
Higuita menambahkan, apa yang dia lakukan adalah langkah yang telah direncanakan sebelumnya. "Anak-anak selalu menjadi inspirasi saya," ucap Higuita.
Tapi, apa yang dikerjakan Higuita tudak selalu berhasil. Contohnya ketika Kolombia harus kalah dari Kamerun di babak 16 besar Piala Dunia 1990. Ketika itu, dia membuat blunder fatal sehingga kehilangan tempat di perempat final.
Hebatnya, Higuita tidak pernah benar-benar peduli akan hal itu. "Bagi saya, bola adalah mainan. Itu hadiah yang mereka berikan kepada anda setiap Natal dan anda tidak ingin melepaskannya," kata Higuita.
"Dan, jika anda melepaskannya, maka ada perjuangan untuk itu. Saya tidak ingin memperebutkan bola. Saya ingin memiliki bola saya. Dan, saya ingin tim saya memiliki bola itu. Begitulah cara saya membaca permainan dan begitulah aturannya berubah," pungkas Higuita.