Ini lagu yang legendaris dan tersebar ke seluruh dunia, diubah ke berbagai versi.
Pertama kali dirilis pada 1972, lagu Blue is the Colour terus berkumandang di Stamford Bridge. Meski sudah diadopsi dan diubah oleh fans tim lain, sampai sekarang orang masih menganggapnya sebagai hak paten Chelsea. 

Dari "You'll Never Walk Alone" hingga "I'm Forever Blowing Bubbles", beberapa lagu identik dengan klub sepakbola yang memiliki nada dan nyanyian tertentu menjadi bagian dari karakter terkenal di lapangan. Lirik lagu membuat fans dan pemain bersemangat.

Liverpool, West Ham United, Everton, Tottenham Hotspur, dan Manchester City termasuk diantara mereka yang melakukan pemutaran lagu kebangsaan klub sebalum pertandingan saat menyambut para pemain masuk lapangan. Tujuan lain adalah untuk membangun suasana kebersamaan di tribun dan menyatukan semua orang di belakang tujuan bersama.

Selain klub-klub tersebut, Chelsea juga menjadi tim lain yang memiliki nyanyian ikonik. Tapi, dari mana "Blue is the Colour" itu berasal, dan mengapa menjadi sangat populer di sepakbola?

Versi asli lagu itu direkam Chelsea pada 1972. Dan, Blue is the Colour dinyanyikan para pendukung Chelsea menjelang penampilan The Blues di final Piala Liga 1971/1972, serta dirilis oleh Penny Farthing Records.

Sayangnya lagu itu gagal menginspirasi The Blues di Wembley. Mereka menderita kekalahan mengejutkan 1-2 dari Stoke City. Mereka juga hanya finish di posisi lima klasemen Liga Inggris. Tapi, sejak itu, lagu tersebut telah menjadi bagian dari cerita rakyat di Stamford Bridge.

Lagu ini masih dimainkan menjelang setiap pertandingan kandang Chelsea dan penampilan final dengan vokalis Ron Harris, Alan Hudson, Peter Osgood, dan berbagai mantan bintang lainnya.

Lagu ini terbukti sangat populer di kalangan olahraga sehingga sejumlah klub saingan juga mengadopsi dan memodifikasinya agar sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. 

Contohnya, Vancouver Whitecaps yang telah merekam ulang lagu tersebut sebagai "White is the Colour". Sementara HJK Helsinki yang berbasis di Helsingin Jalkapalloklubi juga memiliki versi dalam Bahasa Finlandia.

Ada lagi klub J-League, Montedio Yamagata. Mereka adalah tim lain yang membanggakan variasi lain dari lagu yang sama. Hal yang sama juga dilakukan pendukung tim Norwegia, Molde.

Bukan hanya sepakbola. Blue is the Colour juga merambat olahraga lain. Tim kriket Australia juga memiliki versi mereke sendiri yang berjudul "Here Come The Aussies". Bahkan, ada juga versi remix yang digunakan kampanye Partai Konservatif Inggris dalam Pemilihan Umum 1979.