Pemain ini seangkatan Bagus dan Bagas saat tampil di Piala AFC U-16 2018.
Dari Hidetoshi Nakata hingga Keisuke Honda, dan sekarang Takefusa Kubo, sepakbola Jepang berkembang pesat ketika seorang pemain yang sangat berbakat muncul sehingga sebuah tim dapat dibangun.
8 Buku Autobiografi Pesepakbola Dunia yang Wajib Dibaca
Araki diharapkan dapat mengikuti jejak yang sama untuk menjadi bintang timnas saat bermain di salah satu liga terbesar Eropa. Tidak seperti Kubo yang dianggap sebagai fenomena sepakbola Jepang ketika bergabung ke La Masia saat berusia 10 tahun, Araki memulai semuanya dari sistem kompetisi binaan Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA).
Kenalkan Lukas Nmecha, Striker Wolfsburg Diperebutkan Jerman, Inggris, Nigeria
Memulai pendidikan sepakbola di kampung halamannya di Kumamoto, Araki pertama kali mendapat perhatian yang lebih luas ketika mencetak dua gol dalam kemenangan Jepang atas Thailand di Piala AFC U-16 2018. Dia dinobatkan sebagai Man of the Match untuk penampilannya. Di akhir turnamen, Jepang juara.
"Saya mulai menonton pertandingan Kashima dan saya merasakan hubungan dengan Atsuto Uchida (pemain legendaris Kashima yang memulai debut internasional bersama Jepang setelah lulus SMU). Saya terinspirasi dan terkesan dengan cara dia bermain," kata Araki, dilansir Goal.
Tapi, posisi Araki dan Uchida jelas berbeda. Beda dengan Uchida yang full back, Araki lebih banyak dimainkan sebagai pemain sayap selama musim pertamanya di level senior. Hasilnya, mencetak dua gol dalam 26 penampilan J1 League, termasuk gol penyama kedudukan di menit akhir melawan Vissel Kobe. Itu juga gol profesional pertamanya.
Kemudian, Kashima memindahkan posisi Araki lebih ke depan. Dia bukan lagi sayap murni, melainkan scond striker. Di posisi itu, dia berkembang pesat. Dia langsung menghasilkan empat gol dalam tiga pertandingan pertama.
"Dia selalu siap menerima bola dari rekan satu timnya dan kemudian menghasilkan umpan yang bagus. Taro, ketika dia bermain di belakang striker, adalah jantung tim," kata rekan setim Araki dan sesama pemain muda Jepang, Yuta Matsumura.
Kualitas dan kepercayaan diri itulah yang menjadikan Araki berpotensi menjadi bakat khusus yang dapat diandalkan oleh Jepang di tahun-tahun mendatang.
Ryotaro #Araki ?? ('02) becomes the second U19 player in the #J1League history to score 10+ goals during the championship.
— The Underrated Scout (@ScoutUnderrated) November 3, 2021
The first one is Shoji Jo (12) in 1994 with JEF United Chiba. Araki has 4 games to beat this record.
New wave ? ?pic.twitter.com/lVfRXKwOUo