Ada yang pergi pada musim panas lalu dan sekarang ingin kembali karena gagal di klub baru.
Karena masalah keuangan dan peraturan La Liga, Barcelona terpaksa melepaskan pemain terhebat dalam sejarah mereka dengan cara yang tidak resmi. Pemain Argentina itu mengikuti jejak mantan rekannya Neymar dan Luis Suarez. La Pulga meninggalkan klub masa kecilnya setelah 21 tahun.
Barcelona Siapkan Kontrak Baru Ousmane Dembele, Pantaskah?
5. Alexis Sanchez
Alexis Sanchez adalah sosok yang populer di Camp Nou. Kepahlawanan pemain asal Chile itu didokumentasikan dengan tepat oleh para penggemar El Barca. Mereka sangat menyukai cara Alexis bermain selama beberapa tahun.
Statistik Buruk Jose Mourinho di AS Roma, Lebih Buruk dari Paulo Fonseca
Sayanganya keputusan pindah ke Manchester United akhirnya harus disesali. Sejak transfer sial itu, Alexis hanya mengoleksi 17 gol yang memalukan. Bahkan, Alexis kini menjadi penghangat bangku cadangan di Inter Milan dalam usia yang sebenarnya masih produktif, 32 tahun.
4. Claudio Bravo
Selain Ivan Rakitic, Marc-Andre ter Stegen, dan Luis Suarez, Barcelona juga membeli Claudio Bravo dalam jendela transfer yang sama, untuk mengisi kekosongan besar yang ditinggalkan Victor Valdes.
Selama dua musim di Camp Nou, Bravo terbukti menjadi salah satu anggota paling handal di skuad Luis Enrique. Dalam 75 pertandingan, pria asal Chile itu berhasil menjaga 43 clean sheets dan hanya kebobolan 44 gol.
Bravo dengan cepat digantikan oleh Ederson pada musim panas berikutnya dan menghabiskan sisa karier di Man City dari bangku cadangan. Setelah memenangkan treble di musim debutnya bersama Barcelona, Bravo kini bersaing untuk memperebutkan posisi starter bersama Rui Silva di Real Betis.
3. Ilaix Moriba
Baru beberapa bulan meninggalkan Camp Nou, Ilaix Moriba tampaknya sudah menyesali kepindahan ke Jerman. Menyusul transfer 16 juta euro (Rp263 miliar) ke RB Leipzig pada Agustus 2021, Moriba hanya bermain 49 menit di lapangan tanpa masuk starting line-up.
Padahal, jika Moriba mau bersabar, posisi di tim utama bisa didapatkan musim ini ketika para pemain utama Barcelona tampil tidak meyakinkan. Musim lalu, Ronald Koeman untuk memberinya 14 penampilan La Liga dalam kampanye musim debutnya.
Kesuksesan awal itu tampaknya telah membuat Moriba serakah. Dia segera menuntut kenaikan gaji yang signifikan. Menolak untuk menuruti permintaan konyol itu, Joan Laporta memfasilitasi transfernya ke Leipzig.
Ilaix Moriba is desperate to return to Barcelona.
— Sami75 (@IamSAMI75) November 2, 2021
He is reportedly very unhappy in Germany and is willing to pay out of his pocket to return to Barca. So far He has only made 3 substitute appearances and 49 Minutes in Total at Leipzig since He left Barça.
[El National] pic.twitter.com/mnHjeGlFDa
2. Aliaksandr Hleb
Aliaksandr Hleb bergabung dengan Barcelona dari Arsenal pada 2008 setelah memiliki musim yang brilian di Emirates Stadium. Dalam tiga musimnya bersama The Gunners, penyerang Belarusia itu berhasil mendapatkan kepercayaan dari para pendukung Arsenal. Itu memberinya peningkatan karier ke Barcelona.
Namun, Pep Guardiola sepertinya tidak pernah menunjukkan kepercayaan pada rekrutan barunya. Hleb menghabiskan sebagian besar waktunya di bangku cadangan.
Frustrasi oleh cobaan itu, dia memaksakan transfer keluar, mengamankan tiga langkah pinjaman dalam tiga tahun berikutnya. Hleb baru-baru ini mengungkapkan penyesalannya karena meninggalkan Barcelona, karena ternyata kariernya justru menurun drastis.
"Sekarang saya akan melakukan segalanya secara berbeda. Saya seharusnya berjuang sampai akhir untuk mendapatkan tempat di barisan utama Barcelona. Sekarang saya mengerti bahwa itu adalah kesalahan saya, karena saya memprovokasi konflik dengan sengaja, dengan kebodohan saya sendiri," kata Hleb daam sebuah kesempatan beberapa tahun kemudian.
1. Rivaldo
Bahkan sebelum Ronaldinho dan Lionel Messi, Camp Nou memiliki sejarah yang kaya dengan jersey No.10 yang terkenal. Rivaldo yang legendaris mengenakan kaus itu untuk Barcelona di awal 2000-an. Rivaldo adalah favorit penggemar di Katalunya dengan bakat dan penyelesaian hebatnya.
Sebaliknya, dia gagal total untuk mengamankan tempat di starting line-up Carlo Ancelotti saat memutuskan pindah ke AC Milan. Kemitraan Filippo Inzaghi dan Andriy Shevchenko yang tampaknya tak terpatahkan membatasi Rivaldo di bangku cadangan.
Pemenang Piala Dunia 2002 itu hanya bisa mengumpulkan delapan gol di San Siro. Penampilan yang mengecewakan di Italia membuatnya memenangkan Bidone d'Oro, yang dianugerahkan kepada pemain terburuk Serie A, pada 2003.
? Un crack que empezaba a asomar junto a dos históricos: un #TBT espectacular el que compartió Javier Saviola de su paso por Barcelona junto a Rivaldo y Patrick Kluivert. pic.twitter.com/fYOYmQ8UtE
— SportsCenter (@SC_ESPN) November 4, 2021