Ada yang berhasil, beberapa lainnya sia-sia. Siapa saja mereka? Ini daftarnya.
Seringkali pembicaraan pribadi itulah yang berhasil membawa pemain keluar dari masalah dan menjelma menjadi sosok yang lebih baik lagi.
Mantan Striker Chelsea Nilai Eddie Howe Amatiran dalam Rekrut Pemain
1. Juergen Klopp
Sebenarnya, Juergen Klopp tidak memiliki reputasi untuk mengkritik para pemainnya secara terbuka. Faktanya, dia selalu dekat dengan pasukannya ke mana pun dia pergi dan para pemainnya pasti akan bersaksi tentang itu.
"Gol pertama adalah sedikit lemparan ke dalam dan kami tidak benar-benar ada di sana. Itu hanya sangat buruk, buruk, pertahanan yang buruk. Yang kedua, serangan balik. Saat bola melewati Lovren, sudah terlambat. Jika saya terlibat dalam situasi ini di lapangan, maka Harry (Kane) tidak bisa mendapatkan bola. Itu tidak akan terjadi jika saya berada di lapangan. Tapi, saya berada di tengah-tengah area teknis pelatih," kata Klopp saat itu.
5 Fakta Tak Terduga yang Perlu Diketahui Tentang Ballon d'Or
2. Harry Redknapp
Harry Redknapp telah melalui berbagai klub sebagai pelatih dan tidak pernah malu mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap pemain secara terbuka. Salah satunya pada 2009 ketika dia ada di Tottenham Hotspur dan mendapatkan hasil imbang 1-1 melawan Portsmouth.
Di babak-babak akhir pertandingan, Darren Bent memiliki peluang bagus untuk memenangkan pertandingan. Tapi, entah bagaimana dia menyundul bola melebar. Redknapp marah besar dan mengkritik kegagalan Bent.
Meski tidak berdampak langsung, hubungan Bent dengan sang pelatih mulai memburuk dan sang striker meninggalkan klub pada 2009. Redkapp meninggalkan Spurs pada 2012. Tugas pelatih terakhirnya adalah bersama Birmingham City pada 2017. Saat ini dia bertindak sebagai penasihat teknis di Bournemouth.
3. Maurizio Sarri
Maurizio Sarri tiba di Chelsea pada 2018 setelah tugasnya yang sukses bersama Napoli di Serie A. Meski memiliki awal yang sangat baik di Stamford Bridge, timnya mulai gagap di pertengahan musim. Dan, dia mulai frustrasi.
Setelah kekalahan 0-2 saat melawan Arsenal, rasa frustrasi Sarri memuncak. Dalam wawancara selepas pertandingan, Sarri mengkritik habis-habisan pemainnya.
"Sepertinya kami benar-benar berjuang untuk bangkit menghadapi pertandingan ini. Saya sangat marah dengan pendekatan yang kami terapkan hari ini. Anda dapat menemukan diri anda dalam kesulitan dari waktu ke waktu. Tapi, kami perlu bereaksi terhadap kesulitan itu jauh lebih baik daripada kami melakukannya hari ini. Itu sama dalam pertandingan kami melawan Tottenham (kalah 1-3). Kami pikir kami akan mengatasi masalah itu. Saya tidak keberatan kalah, tapi saya tidak suka kalah dengan cara seperri ini," ungkap Sarri.
Metode Sarri juga membuat marah para penggemar Chelsea. Tapi, dia akhirnya berhasil memenangkan Liga Europa. Kemudian, Sarri kembali ke Italia bersama Juventus setelah hanya satu musim di London Barat.
Kepa on ???? incident with Maurizio Sarri in the 2019 League Cup final ? pic.twitter.com/k3WtLiMsRv
— B/R Football (@brfootball) July 26, 2021
4. Sir Alex Ferguson
Pada 2009, Sir Alex Ferguson pernah mengatakan tidak akan mengkritik pemain di depan umum. "Saya tidak akan mengkritik salah satu pemain saya sendiri di depan umum. Ketika anda membuat kritik publik terhadap pemain anda, anda merusak mentalnya," kata Ferguson saat itu.
Tapi, pelatih terhebat Manchester United itu telah melanggar kodenya dalam beberapa kesempatan. Dari David Beckham dan Cristiano Ronaldo hingga Wayne Rooney dan Johnny Evans, Ferguson telah mengkritik banyak pemain secara terbuka selama waktunya di Old Trafford.
Salah satu kejadian tersebut ketika Ferguson mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap Ronaldo, yang ingin meninggalkan MU pada 2009. "Sulit ketika pemain yang ingin menghibur tidak mendapatkan segalanya dengan caranya sendiri. Tapi, anda tidak bisa mendapatkan semuanya dengan cara anda sendiri," ujar Ferguson.
Dalam hal ini, rekonsiliasi tampaknya berhasil ketika Ronaldo mencetak gol indah melawan Porto hanya tiga hari kemudian. Tapi, pemain Portugal itu pergi ke Real Madrid pada musim panas 2009.
5. Jose Mourinho
Jose Mourinho tidak pernah takut mengkritik para pemainnya di depan umum jika dia merasa itu diperlukan. Entah para pemainnya telah meningkat pesat setelah dikritik atau justru marah, Mourinho tidak pernah berhenti menilai buruk pemain di depan banyak orang.
Contohnya saat Mourinho mengkritik Joe Cole selama tugas pertamanya di Chelsea pada 2004. "Ketika dia mencetak gol, permainan selesai untuknya. Setelah itu saya membutuhkan 11 pemain untuk organisasi pertahanan saya dan saya hanya memiliki 10 pemain," kata Mourinho.
Mourinho juga pernah mengkritik Paul Pogba dan Luke Shaw pada banyak kesempatan selama waktunya di MU. Dan, pemain terakhir yang menjadi korban kritiknya adalah Tanguy Ndombele di Tottenham Hotspur. Salah satu kesempatan tersebut datang setelah bermain imbang dengan Burnley ketika Ndombele diganti setelah hanya bermain 45 menit.
"Di babak pertama kami tidak memiliki lini tengah. Saya tidak akan lari dan saya harus mengatakan dia (Ndombele) punya cukup waktu untuk naik ke level yang berbeda. Saya tahu Liga Premier itu sulit, dan beberapa pemain membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan liga yang berbeda," kata Mourinho.
"Tapi, seorang pemain dengan potensinya harus memberi kami lebih dari yang dia berikan kepada kami, terutama ketika anda melihat bagaimana Lucas (Moura), (Giovani) Lo Celso, dan para pemain itu bermain. Saya mengharapkan lebih banyak di babak pertama darinya (Ndombele)," tambah Mourinho.
Mourinho dipecat Tottenham pada April, setelah gagal menginspirasi para pemainnya untuk finish empat besar. Dan, sekarang Mourinho bekerja sebagai pelatih di klub Serie A, AS Roma.
The difference between respect & chasing money:
— Mark Worrall (@gate17marco) December 21, 2019
“I just couldn't do it, I just couldn’t see myself pulling that Spurs shirt over my head. With the rivalry between Spurs and West Ham and Chelsea, it felt a bit mercenary.”
Joe Cole
"I am 100% Tottenham."
José Mourinho#cfc pic.twitter.com/30Zoxwaeet