Pernah dalam satu era, Romario dan Ronaldo jadi duet paling maut di sepakbola.
Taktik, strategi, dan formasi sepakbola selalu berkembang mengikuti zaman. Pernah terjadi ketika dua penyerang menjadi tren para pelatih. Pernah pula satu striker. Bahkan, tanpa penyerang murni atau yang biasa disebut false nine.
Brendan Rodgers Cari Rumah di Cheshire, Sinyal Solskjaer Dipecat?
Melawan Chile, Ronaldo berlari dengan cepat ke dalam pertahanan lawan. Dia melakukan umpan silang dengan sempurna, dan Romario masuk ke pertahanan untuk menanduk bola. Sementara melawan Meksiko, Ronaldo memenangkan bola kembali dan memberi umpan rekan duetnya untuk mencetak gol.
Momen Neymar Bertemu Bocah 9 Tahun Korban Cyber Bullying, Respek
Pertandingan lain yang yang menunjukkan kehebatan mereka ada di Tournoi de France 1997. Kompetisi yang sekaligus pemanasan untuk Piala Dunia 1998 itu benar-benar menjadi ajang Ro-Ro dan pemain-pemain Brasil lainnya untuk unjuk keterampilan.
Brasil juga unjuk kehebatan saat memastikan kemenangan atas Inggris di pertandingan terakhir. Romario mengalahkan David Seaman dengan tendangan khasnya setelah kombinasi operan yanng melibatkan Ronaldo dan Leonardo.
Di semifinal, Brasil menghadapi Peru, yang telah mengalahkan Uruguay dan Argentina. Brasil menang 7-0. Dua gol diantaranya dicetak Romario. Meski Ronaldo tidak mencetak gol, dia kembali menunjukkan kredensialnya sebagai kreator dengan memberikan umpan sempurna untuk gol kedua rekannya.
Menjelang pertandingan final, Romario mengalami masalah dengan hamstring. Dia kewalahan saat berlari mengejar umpan. Tapi, mengingat itu adalah pertandingan kesembilan mereka dalam 28 hari, cedera itu tidak mengejutkan.
Anehnya, pelatih mereka, Mario Zagallo, justru menuduh Romario memalsukan cedera. Dia melarangnya masuk skuad untuk final. Brasil menang 3-1 atas Bolivia untuk merebut trofi berkat permainan cantik Ronaldo. Dan, Romario dikeluarkan dari skuad untuk pertandingan persahabatan pada Agustus, September, Oktober dan November 1997.
Pada akhirnya Zagallo harus mengalah dengan desakan publik untuk memanggil kembali Romario ke timnas. Penampilan bagus di klub membuat Ro-Ro kembali ditampilkan. Kali ini, di Piala Konfederasi 1997 dan langsung tampil pada pertandingan pembukaan versus Arab Saudi. Romario mencetak dua gol, dengan yang kedua dari umpan Ronaldo.
Lalu, dalam pertandingan grup terakhir, Brasil memastikan tempat di semifinal untuk menghadapi Republik Ceko. Mereka mengalahkan Meksiko untuk ketiga kalinya dalam sembilan bulan. Penalti dari Romario memberi mereka yang pertama dari tiga gol yang dihasilkan Brasil.
Di semifinal, Ronaldo dan Romario menempatkan bola melewati Pavel Srnicek dari jarak dekat untuk menyiapkan final melawan Australia, yang menahan imbang Selecao seminggu sebelumnya.
A REMINDER:
— Football Remind (@FootballRemind) March 5, 2021
Ronaldo and Romario combined in their first Brazil game together against Poland in 1997 to devastating effect...
The quick feet of Romario, the powerful finish from Ronaldo ?⚽️ pic.twitter.com/RP7lHosPaC
Dengan Romario dan Ronaldo bersama kali ini, tidak ada yang bisa menghentikan Selecao. Brasil mengalahkan Australia 6-0. Ronaldo mencetak hattrick. Begitu pula Romario. Mereka menerima hadiah untuk menjadi negara pertama yang secara bersamaan memegang Piala Konfederasi, Piala Dunia, dan Copa America.
Sayang, karena cedera dan retaknya hubungan Zagallo dengan Romario, Ronaldo harus kehilangan pasangan sejatinya. Situas itu diperparah karena Romario mengalami cedera hamstring menjelang Piala Dunia 1998. Meski bersikeras mengatakan dirinya akan fit, Zagallo tidak memasukkan Romario ke dalam skuad.
Romario menangis dalam sesi konferensi pers yang diadakan khusu untuk membahas keputusan tersebut. Dan, dua hari setelah kemenangan perempat final Brasil atas Denmark di Piala Dunia, dia mencetak gol untuk Flamengo dalam pertandingan Liga Brasil. Itu membuktikan kebugarannya. Tapi, saat itu sudah terlambat.
Bebeto akhirnya berduet dengan Ronaldo di Prancis dan Brasil berhasil mencapai final. Tapi, absennya Romario dari turnamen itu tetap menjadi salah satu tanda tanya besar di sepakbola Brasil.
RETRO GOALS: #OnThisDay in 1997 one of the great @90sfootball partnerships were too hot for Chile. Ronaldo and Romario. Phenomenal. pic.twitter.com/mMSfzXDge6
— A Funny Old Game (@sid_lambert) April 2, 2018