Timnas sepakbola Iran memang pernah bermasalah dengan doping dan jenis kelamin
Adapun federasi sepakbola Jordania telah meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk melakukan penyelidikan resmi terhadap kiper Iran, Zohreh Koudaei untuk menentukan jenis kelaminnya.
Sekarang, beberapa bulan kemudian, presiden Asosiasi Sepak Bola Yordania Pangeran Ali Bin Al-Hussein telah mengajukan "permintaan untuk verifikasi gender" pada penghenti tembakan Koudaei, menambahkan bahwa itu adalah "masalah yang sangat serius jika benar".
6 Fakta yang Terselip Saat Inggris Menang Telak atas San Marino
No relevance to previous tweets but it’s a very serious issue if true. Please wake up @theafcdotcom pic.twitter.com/egk678CXCX
— Ali Al Hussein (@AliBinAlHussein) November 13, 2021
Tuduhan tersebut telah menjadi berita utama di Yordania dan Iran dengan beberapa orang menganggap bahwa Pangeran Ali Bin Al-Hussein hanya kesal timnya kalah dari Iran.
"Staf medis telah memeriksa dengan cermat setiap pemain di tim nasional dalam hal hormon untuk menghindari masalah dalam hal ini, jadi saya memberi tahu semua penggemar untuk tidak khawatir," ujar Maryam Irandoost kepada Varzesh3.
"Tuduhan ini hanya alasan untuk tidak menerima kekalahan melawan tim nasional wanita Iran. Tim Yordania menganggap diri mereka sebagai favorit besar untuk lolos ... dan ketika mereka kalah ... itu wajar untuk mencari bantuan dengan alasan palsu dan untuk melarikan diri dari tanggung jawab atas kegagalan ini."
Dalam surat terbukanya, presiden Asosiasi Sepak Bola Yordania mengklaim Iran juga memiliki "sejarah dengan masalah gender dan doping".
Yang mengatakan, masih harus dilihat apakah AFC meluncurkan penyelidikan tentang masalah ini dengan Piala Asia Wanita mendatang yang akan dimulai beberapa bulan ke depan.