Nomor terakhir yang berada di ujung tanduk.
Beberapa pelatih ternama di Eropa saat ini sempat menjalani karier luar biasa saat menjadi pemain. Sangat menyenangkan melihat seorang pemain kembali ke mantan klubnya sebagai seorang manajer.
Tapi, banyak juga manajer hebat yang tidak memiliki karier yang mulus saat menjadi pemain. Ini menunjukkan bahwa ada banyak hal yang diperlukan untuk membuat tim menjadi sukses selain keunggulan teknis semata.
Manajer harus cerdik secara taktis, kuat secara mental, dan sangat baik dalam mengatur para pemainnya.
Jika mereka melatih klub papan atas, maka para manajer harus waspada terhadap pemain mereka agar bisa bermain sebagai satu tim. Jika kita mulai membahas manajer terbaik, kita akan menghabiskan waktu seharian. Hari ini, kita akan melakukan sesuatu yang berbeda.
Mari kita lihat lima manajer terbaik saat ini berdasarkan kemampuan bermain mereka saat masih menjadi pemain.
#5 Ole Gunnar Solskjaer
Ole Gunnar Solskjaer menghabiskan 11 tahun di Manchester United sebelum dia memutuskan gantung sepatu. Dia adalah striker yang cepat dan cerdas yang berkembang di bawah Sir Alex Ferguson.
Solskjaer selelu diingat saat dia mencetak gol penentu kemenangan di masa tambahan waktu pada final Liga Champions 1998/1999 melawan Bayern Muenchen.
Pemain Norwegia itu mencetak 126 gol dalam 366 penampilan untuk Setan Merah dan merupakan definisi 'super-sub'.
Dia pernah mencetak empat gol dalam satu pertandingan sebanyak dua kali untuk Manchester United, dan dia merupakan satu-satunya pemain yang melakukannya. Solskjaer belum mencapai puncak karier bermainnya saat tugas manajerialnya sejauh ini dan ada tanda tanya besar tentang masa depannya sekarang.
Dia memenangkan enam gelar Liga Premier, satu Liga Champions, dan dua Piala FA selama waktunya bersama Manchester United.
#4 Pep Guardiola
Pep Guardiola kini dianggap sebagai manajer dengan taktik paling cerdik di dunia. Dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa bersama Manchester City, bahkan nyaris meraih gelar Liga Champions musim lalu.
Guardiola memiliki karier yang sangat baik sebagai pemain. Dia adalah produk dari La Masia dan telah membuat 384 penampilan untuk Barcelona. Guardiola mencetak 12 gol dan memberikan 44 assist di semua kompetisi.
Guardiola biasanya ditempatkan sebagai gelandang bertahan, peran yang sulit digeser oleh pemain lain selama waktunya di Catalunya. Dia juga bermain untuk Brescia dan AS Roma sebelum bergabung dengan klub Qatar, Al-Ahli.
Pelatih berpaspor Spanyol itu juga pernah menghabiskan satu musim saat bermain untuk klub Meksiko, Dorados.
Dia adalah seorang playmaker kreatif dengan kecerdasan taktis dan kemampuan teknis yang hebat. Saat masih bermain, Guardiola memenangkan enam gelar La Liga, satu Piala Eropa, satu Copa Del Rey, empat Supercopa de Espana, dan satu Piala Winners.
#3 Patrick Vieira
Patrick Vieira adalah salah satu legenda di Liga Premier. Dia menjadi kapten Arsenal saat mereka mendapatkan predikat 'Invincibles' dengan menjalani seluruh musim Liga Premier tanpa kekalahan.
Vieira adalah gelandang box-to-box serba bisa yang selalu mendominasi di lapangan seperti yang telah kita lihat.
Pelatih asal Prancis ini adalah pemain yang sangat kompetitif dan agresif yang mau melakukan segala cara agar timnya tidak kebobolan. Sosoknya sangat penting dalam membantu Arsenal menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di Liga Premier di bawah Arsene Wenger.
Persaingan sengit antara Vieira dengan kapten Manchester United, Roy Keane, berkontribusi dalam menghadirkan beberapa derby paling menghibur di abad ke-21. Dia memenangkan tiga gelar Liga Premier dan empat Piala FA bersama Arsenal.
Vieira juga pernah menjadi pemain Juventus saat mereka terdegradasi karena skandal Calciopoli. Dia dengan cepat meninggalkan klub dan bergabung dengan Inter Milan san memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut serta Liga Champions pada 2009/2010.
Vieira juga merupakan bagian dari tim nasional Prancis yang memenangkan Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
#2 Steven Gerrard
Steven Gerrard baru saja kembali ke Liga Inggris sebagai manajer Aston Villa. Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan raksasa Skotlandia, Rangers, dalam tiga tahun ke belakang.
Gerrard membawa Rangers memenangkan Liga Utama Skotlandia di musim 2020/2021 dan dia meninggalkan mereka saat berada di puncak klasemen musim ini.
Gerrard adalah salah satu gelandang terbaik abad ke-21 dan menjadi salah satu legenda Liga Premier, meskipun tidak memenangkan gelar liga saat bermain untuk Liverpool.
Dia memimpin Liverpool menuju kejayaan Liga Champions, menginspirasi comeback luar biasa melawan AC Milan di Istanbul pada final edisi 2004/2005.
Gelandang box-to-box yang sangat cerdas dan ulet ini adalah pemain dengan paket lengkap. Dia juga memiliki tembakan yang tak terbendung setiap kali dia bermain.
Gerrard menghabiskan 17 tahun bersama Liverpool, memenangkan satu gelar Liga Champions, dua Piala FA, tiga Piala Liga, satu Piala UEFA, dan satu Piala Super Eropa.
#1 Xavi Hernandez
Xavi adalah salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa. Gelandang legendaris itu kini menjadi manajer Barcelona. Xavi merupakan produk La Masia. Dia adalah bagian dari tim nasional Spanyol yang memenangkan Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa pada 2008 dan 2012.
Dia juga didaulat sebagai salah satu pemain terbaik Barcelona di abad ke-21. Kehadiran Xavi sangat penting untuk taktik tiki-taka yang dipopulerkan oleh Barcelona dan Spanyol. Umpan satu sentuhannya dan chemistry yang luar biasa dengan Andres Iniesta membuat timnya menjadi tontonan yang menarik.
Dia menikmati karier yang luar biasa sebagai pemain. Xavi memenangkan delapan gelar La Liga, empat gelar Liga Champions, tiga Copa Del Rey, lima Supercopa de Espana, dan dua Piala Dunia Antarklub bersama Barcelona.
Tapi, banyak juga manajer hebat yang tidak memiliki karier yang mulus saat menjadi pemain. Ini menunjukkan bahwa ada banyak hal yang diperlukan untuk membuat tim menjadi sukses selain keunggulan teknis semata.
BACA ANALISIS LAINNYA
Jika Potugal Gagal Lolos ke Piala Dunia, Inilah 5 Calon Pengganti Fernando Santos
Jika Potugal Gagal Lolos ke Piala Dunia, Inilah 5 Calon Pengganti Fernando Santos
Ole Gunnar Solskjaer menghabiskan 11 tahun di Manchester United sebelum dia memutuskan gantung sepatu. Dia adalah striker yang cepat dan cerdas yang berkembang di bawah Sir Alex Ferguson.
Solskjaer selelu diingat saat dia mencetak gol penentu kemenangan di masa tambahan waktu pada final Liga Champions 1998/1999 melawan Bayern Muenchen.
BACA VIRAL LAINNYA
Momen Jude Bellingham Abaikan Bocah yang Minta Jersey, Hatinya Hancur
Momen Jude Bellingham Abaikan Bocah yang Minta Jersey, Hatinya Hancur
Dia pernah mencetak empat gol dalam satu pertandingan sebanyak dua kali untuk Manchester United, dan dia merupakan satu-satunya pemain yang melakukannya. Solskjaer belum mencapai puncak karier bermainnya saat tugas manajerialnya sejauh ini dan ada tanda tanya besar tentang masa depannya sekarang.
#4 Pep Guardiola
Pep Guardiola kini dianggap sebagai manajer dengan taktik paling cerdik di dunia. Dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa bersama Manchester City, bahkan nyaris meraih gelar Liga Champions musim lalu.
Guardiola biasanya ditempatkan sebagai gelandang bertahan, peran yang sulit digeser oleh pemain lain selama waktunya di Catalunya. Dia juga bermain untuk Brescia dan AS Roma sebelum bergabung dengan klub Qatar, Al-Ahli.
Pelatih berpaspor Spanyol itu juga pernah menghabiskan satu musim saat bermain untuk klub Meksiko, Dorados.
Dia adalah seorang playmaker kreatif dengan kecerdasan taktis dan kemampuan teknis yang hebat. Saat masih bermain, Guardiola memenangkan enam gelar La Liga, satu Piala Eropa, satu Copa Del Rey, empat Supercopa de Espana, dan satu Piala Winners.
#3 Patrick Vieira
Patrick Vieira adalah salah satu legenda di Liga Premier. Dia menjadi kapten Arsenal saat mereka mendapatkan predikat 'Invincibles' dengan menjalani seluruh musim Liga Premier tanpa kekalahan.
Vieira adalah gelandang box-to-box serba bisa yang selalu mendominasi di lapangan seperti yang telah kita lihat.
Pelatih asal Prancis ini adalah pemain yang sangat kompetitif dan agresif yang mau melakukan segala cara agar timnya tidak kebobolan. Sosoknya sangat penting dalam membantu Arsenal menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di Liga Premier di bawah Arsene Wenger.
Persaingan sengit antara Vieira dengan kapten Manchester United, Roy Keane, berkontribusi dalam menghadirkan beberapa derby paling menghibur di abad ke-21. Dia memenangkan tiga gelar Liga Premier dan empat Piala FA bersama Arsenal.
Vieira juga pernah menjadi pemain Juventus saat mereka terdegradasi karena skandal Calciopoli. Dia dengan cepat meninggalkan klub dan bergabung dengan Inter Milan san memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut serta Liga Champions pada 2009/2010.
Vieira juga merupakan bagian dari tim nasional Prancis yang memenangkan Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
#2 Steven Gerrard
Steven Gerrard baru saja kembali ke Liga Inggris sebagai manajer Aston Villa. Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan raksasa Skotlandia, Rangers, dalam tiga tahun ke belakang.
Gerrard membawa Rangers memenangkan Liga Utama Skotlandia di musim 2020/2021 dan dia meninggalkan mereka saat berada di puncak klasemen musim ini.
Gerrard adalah salah satu gelandang terbaik abad ke-21 dan menjadi salah satu legenda Liga Premier, meskipun tidak memenangkan gelar liga saat bermain untuk Liverpool.
Dia memimpin Liverpool menuju kejayaan Liga Champions, menginspirasi comeback luar biasa melawan AC Milan di Istanbul pada final edisi 2004/2005.
Gelandang box-to-box yang sangat cerdas dan ulet ini adalah pemain dengan paket lengkap. Dia juga memiliki tembakan yang tak terbendung setiap kali dia bermain.
Gerrard menghabiskan 17 tahun bersama Liverpool, memenangkan satu gelar Liga Champions, dua Piala FA, tiga Piala Liga, satu Piala UEFA, dan satu Piala Super Eropa.
#1 Xavi Hernandez
Xavi adalah salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa. Gelandang legendaris itu kini menjadi manajer Barcelona. Xavi merupakan produk La Masia. Dia adalah bagian dari tim nasional Spanyol yang memenangkan Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa pada 2008 dan 2012.
Dia juga didaulat sebagai salah satu pemain terbaik Barcelona di abad ke-21. Kehadiran Xavi sangat penting untuk taktik tiki-taka yang dipopulerkan oleh Barcelona dan Spanyol. Umpan satu sentuhannya dan chemistry yang luar biasa dengan Andres Iniesta membuat timnya menjadi tontonan yang menarik.
Dia menikmati karier yang luar biasa sebagai pemain. Xavi memenangkan delapan gelar La Liga, empat gelar Liga Champions, tiga Copa Del Rey, lima Supercopa de Espana, dan dua Piala Dunia Antarklub bersama Barcelona.