AFF menyebut tidak akan ada VAR di Piala AFF 2020. Apa alasannya?
Langkah mundur ditempuh Federasi Sepakbola ASEAN (AFF). Mereka memutuskan tidak akan menggunakan teknologi bantu wasit (VAR) selama penyelenggaraan Piala AFF 2020 di Singapura, bulan depan.
Sejak VAR diresmikan FIFA sebagai alat bantu wasit, berbagai liga papan atas Eropa, turnamen besar regional maupun internasional, hingga sejumlah kompetisi di Asia sudah mengadopsinya. Meski tidak sepenuhnya sempurna, keberadaan VAR cukup membantu wasit dibanding tanpa teknologi sama sekali.
Awalnya, VAR diwacanakan akan digunakan di pertandingan-pertandingan Piala AFF 2020. Keberhasilan Thailand menggunakan alat ini di pertandingan-pertandingan Thai League 1 membuat AFF berencana menirunya.
AFF telah mengubungi Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) untuk mendapatkan bantuan peralatan maupun operator untuk digunakan di Piala AFF. Pasalnya, tuan rumah turnamen, Singapura belum menggunakan VAR dalam pertandingan-pertandingan di kompetisi domestik musim ini.
Dan, setelah menghubungi FAT, AFF memutuskan VAR tidak mungkin digunakan tahun ini. "VAR bukan hanya tentang menyiapkan perangkat. Anda memerlukan lisensi dan wasit, baik di lapangan maupun di ruang kontrol, yang akrab dengannya," kata Sekretaris Jenderal FAT, Patit Supaphong, dilansir The Bangkok Post.
"Harus kita akui, tidak banyak wasit di ASEAN yang akrab dengan VAR. Bahkan tuan rumah Singapura tidak menggunakan VAR," tambah Supaphong.
Turnamen regional edisi 2020 telah ditunda dari tahun lalu karena Covid-19. Acara ini biasanya dimainkan dengan sistem kandang dan tandang. Tapi, AFF telah memutuskan untuk menyelenggarakan kejuaraan di satu negara karena pandemi. Dengan alasan yang sama pula, penggunaan VAR belum bisa terjadi tahun ini.
Agar wasit bisa menggunakan VAR, butuh pelatih khusus yang intensif. Masalahnya, dalam kondisi pembatasan perjalanan di banyak negara ASEAN, sangat sulit untuk bisa menggumpulkan wasit dalam sebuah pelatihan.
Selain VAR, Supaphong juga menyatakan mekanisme yang digunakan di Piala AFF adalah head to head. "Dalam turnamen ketika dua tim atau lebih memiliki jumlah poin sama, maka hasil diantara tim yang terlibat akan digunakan terlebih dulu untuk menentukan posisi (di klasemen)," ucap Supaphong.
Turnamen kali ini akan menampilkan Grup A yang terdiri dari Thailand, Timor Leste, Singapura, Myanmar, dan Filipina. Sementara juara bertahan Vietnam berada di Grup B bersama Malaysia, Indonesia, Kamboja, dan Laos. Dua tim teratas di setiap grup akan mencapai semifinal.
Sejak VAR diresmikan FIFA sebagai alat bantu wasit, berbagai liga papan atas Eropa, turnamen besar regional maupun internasional, hingga sejumlah kompetisi di Asia sudah mengadopsinya. Meski tidak sepenuhnya sempurna, keberadaan VAR cukup membantu wasit dibanding tanpa teknologi sama sekali.
AFF telah mengubungi Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) untuk mendapatkan bantuan peralatan maupun operator untuk digunakan di Piala AFF. Pasalnya, tuan rumah turnamen, Singapura belum menggunakan VAR dalam pertandingan-pertandingan di kompetisi domestik musim ini.
Turnamen regional edisi 2020 telah ditunda dari tahun lalu karena Covid-19. Acara ini biasanya dimainkan dengan sistem kandang dan tandang. Tapi, AFF telah memutuskan untuk menyelenggarakan kejuaraan di satu negara karena pandemi. Dengan alasan yang sama pula, penggunaan VAR belum bisa terjadi tahun ini.
BACA ANALISIS LAINNYA
Makanan Ini Dilarang Steven Gerrard Dikonsumsi Pemain Aston Villa
Makanan Ini Dilarang Steven Gerrard Dikonsumsi Pemain Aston Villa
Selain VAR, Supaphong juga menyatakan mekanisme yang digunakan di Piala AFF adalah head to head. "Dalam turnamen ketika dua tim atau lebih memiliki jumlah poin sama, maka hasil diantara tim yang terlibat akan digunakan terlebih dulu untuk menentukan posisi (di klasemen)," ucap Supaphong.