Pada masanya, mereka adalah penjaga gawang dengan kemampuan luar biasa.
Sejak olahraga ini dimainkan, kiper adalah posisi yang stagnan. Tidak ada variasi untuk taktik yang melibatkan pemain No.1 ini. Perubahan hanya ada pada perlengkapan yang digunakan. Dari tanpa sarung tangan, kiper masa kini menggunakan sarung tangan. Bahkan, semakin hari semakin modern dan canggih teknologinya.
Apa Kabarnya? Starting XI Bilbao Asuhan Bielsa di Final Liga Europa 2011/2012
8. David Seaman
Seaman adalah salah satu penjaga gawang terbaik Inggris sepanjang masa, dan salah satu momen penting dalam kesuksesannya terjadi di Arsenal di bawah Arsene Wenger. Dia lebih menikmati puncaknya di level klub daripada di seragam Inggris. "Dia masih penjaga gawang terbaik di Inggris," kata Wenger tentang Seaman pada 2002.
7. Andreas Kopke
Kopke menjadi kiper yang paling mudah diabaikan dari semua kiper hebat 1990-an. Hal itu karena di era yang sama, ada kiper hebat Jerman lainya, yaitu Bodo Ilgner dan Oliver Kahn. Tapi, berkat Kopke, Jerman sukses menjuarai Euro 1996. Dia dinobatkan sebagai kiper terbaik Eropa dan dunia pada tahun yang sama.
6. Thomas Ravelli
Ravelli mengalami kemunduran setelah bermain di turnamen internasional dan final Eropa. Dia menghabiskan seluruh kariernya di Swedia dengan Oster dan Goteborg, serta sempat bermain singkat di MLS dengan Tampa Bay Mutiny.
Tapi, karier internasional Ravelli jauh lebih terkenal. Dia menjadi pemain yang tampil di Piala Dunia 1990, Euro 1992, dan Piala Dunia 1994. Dia berhasil menyelamatkan dua penalti Rumania saat Swedia mencapai semifinal Piala Dunia 1994.
5. Claudio Taffarel
Brasil sempat minim stok penjaga gawang hebat. Tapi, itu berakhir sejak Taffarel. Dia memiliki reputasi hebat. Hanya ada tiga pemain, yaitu Cafu, Roberto Carlos dan Lucio, yang memiliki caps lebih banyak untuk Selecao dibanding pria yang kini menjadi asisten pelatih timnas itu.
Karier internasional Taffarel dimulai pada 1988, dan turnamen besar pertamanya adalah Copa America 1989. Dia bermain di lima Copa America dan dua Piala Dunia. Bahkan, berkat Taffarel, Brasil akhirnya menjadi juara Piala Dunia 1994 lewat kemenangan adu penalti melawan Italia.
4. Gianluca Pagliuca
Ada banyak kiper Italia yang bersaing untuk mendapatkan tempat di daftar ini. Angelo Peruzzi menjadi saingan paling kuat untuk Pagliuca. Tapi, Pagliuca punya kelebihan sebagai pemain dengan penampilan terbanyak kelima dalam sejarah Serie A dan penyelamatan penalti terbanyak.
Pagliuca juga mewakili Italia di tiga Piala Dunia berbeda. Dia memperoleh 13 dari 39 caps pada 1994. Pagliuca adalah penjaga gawang yang sangat modern. Bahkan di akhir 1980-an dia digunakan oleh Arrigo Sacchi dan Sven-Goran Eriksson sebagai penjaga gawang di belakang empat bek. Penyelamatan cemerlangnyalah yang membuatnya mendapatkan pujian paling banyak.
Dia menjadi penjaga gawang termahal sepanjang masa ketika pindah dari Sampdoria ke Inter Milan pada 1994, setelah memenangkan gelar Serie A dan Piala Winners bersama Sampdoria dan juga mencapai final Liga Champions 1991/1992.
? Gianluca #Pagliuca ??
— Nazionale Italiana ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri) April 15, 2020
5️⃣° #portiere per presenze in #Nazionale ?? con 3️⃣9️⃣partite giocate.
? Mondiali ? #USA94 ??#Azzurri #EroiAzzurri #VivoAzzurro pic.twitter.com/j3PmASlbU1
3. Jose Luis Chilavert
Ada penjaga gawang yang lebih baik dari Jose Luis Chilavert. Tapi, hanya sedikit yang lebih berkesan. Pemain Paraguay ini memulai karier pada 1982 dan pensiun dari sepakbola internasional pada 2003. Dia menjadi kapten negaranya di dua Piala Dunia dan tiga Copa America. Dia juga dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik dunia pada 1995, 1997, dan 1998.
Pada 1999, The Buldog menjadi penjaga gawang pertama dalam sejarah yang mencetak hattrick. Dia kemudian mengakhiri kariernya dengan total 67 gol, yang mayoritas lewat penalti dan free kick.
2. Michel Preud'homme
Dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik di Piala Dunia 1994 di depan Taffarel, Pagliuca, dan Ravelli dalam daftar ini, Preud'homme menjadi raksasa penjaga gawang Belgia selama beberapa tahun. Dia hanya bermain 58 kali untuk negaranya selama 15 tahun karier internasional yang berakhir pada 1994. Dia kemudian bermain untuk Benfica hingga 1999.
Dinobatkan sebagai pemain terbaik Belgia pada 1987 dan 1989, Preud'homme masih cukup poluler pada 1990-an untuk mendapatkan posisi setinggi ini dalam daftar. Selain dipilih dalam tim All-Star Piala Dunia, dia juga dinobatkan sebagai kiper terbaik di Eropa dan dunia. Dia dijuluki "Saint Michel" di Portugal.
Michel Preud'homme was a brilliant goalkeeper! pic.twitter.com/tX2TaCYCSj
— 90s Football (@90sfootball) October 9, 2021
1. Peter Schmeichel
Schmeichel bukan hanya pemain pertahanan terakhir Manchester United selama tahun-tahun paling sukses klub, melainkan juga pejuang dan inspirasi mereka. Jika tidak ada kiper asal Denmark itu, sejarah treble winners 1998/1999 belum tentu bisa dihasilkan Setan Merah saat bertemu Bayern Muenchen.
Tapi, kehebatan ayah Kasper Schmeichel itu bukan hanya di MU. Bersama Denmark, Schmeichel menjadi bagian dari sukses di Euro 1992. Berkat Schmeichel pula aturan backpass diubah FIFA.