Sudah dua dekade berlalu
Yap, nama wanita tersebut adalah Mavys Alvarez, yang kabarnya sempat menjalin hubungan dengan pesepakbola legendaris Argentina itu di dua dekade lalu. Alvarez kemudian memberikan kesaksian soal perilaku amoral Maradona kepada pengadilan Kementerian Kehakiman Argentina.
Intip Gaya Hidup Mewah Paul Pogba, Bikin Iri Banyak Orang
"Aku berhenti menjadi seorang gadis, semua kepolosanku dicuri dariku. Sulit. Kamu berhenti menjalani hal-hal polos yang harus dialami seorang gadis seusia itu."
Alvarez juga menjelaskan bahwa satu-satunya alasan keluarganya mengizinkan mereka untuk tetap menjalin hubungan intim adalah karena persahabatan Maradona dengan mantan presiden Kuba, Fidel Castro.
"Mereka dipaksa dengan cara lain untuk menerima hubungan yang tidak baik untuk mereka, atau untuk siapa pun."
Alvarez juga mengatakan pemenang Piala Dunia 1986 bertanggung jawab untuk membuatnya mencoba kokain juga, dengan mengklaim: "Saya mencintainya tetapi saya juga membencinya, saya bahkan berpikir untuk bunuh diri."
Sekarang sebagai ibu dari dua anak kecil, kesaksian Alvarez akan diajukan secara resmi oleh organisasi non-pemerintah Foundation For Peace.
Tetapi sementara klaimnya jelas sangat serius, tampaknya Alvarez tidak tertarik untuk memulai proses hukum lebih lanjut setelah penampilannya di Kementerian Kehakiman Argentina.
Mavys Alvarez, a Cuban woman who had a relationship with late soccer star Diego Maradona two decades ago, told a news conference on Monday that the Argentine player had raped her when she was a teenager and "stolen her childhood." pic.twitter.com/BThLAldmrO
— Bywire News (@bywirenews) November 23, 2021
"Saya telah melakukan apa yang harus saya lakukan, sisanya saya serahkan ke pengadilan," ujarnya.
"Saya mencapai tujuan saya: untuk mengatakan apa yang terjadi pada saya, untuk mencegah hal itu terjadi pada orang lain, atau setidaknya agar gadis lain merasakan kekuatan, keberanian untuk berbicara."