Akankah terulang di Liga Champions musim ini? Kita lihat saja di matchday terakhir.
Liga Champions selalu berlangsung penuh drama. Ada banyak momen haru kemenangan. Begtu pula momen sedih, kekecewaan, hingga patah hati akibat kekalahan. Salah satu contohnya pernah dirasakan Shakira.

Sebagai suami dari pemain Barcelona, Gerard Pique, penyanyi asal Kolombia itu benar-benar patah hati saat Barcelona disingkirkan Liverpool pada semifinal Liga Champions 2018/2019. Itu bukan semata karena skornya yang sangat telak, melainkan juga proses pertandingan.

Ketika itu, Barcelona datang ke Anfield dengan keunggulan 3-0 di Camp Nou pada leg pertama. Itu artinya final Liga Champions hanya tinggal selangkah.

Namun, sepakbola memang bukan matematika. Segala sesuatu bisa terjadi dalam olahraga ini. Bahkan, secara tak terduga, Barcelona tidak berkutik di leg kedua ketika Liverpool membombardir gawang Marc-Andre ter Stegen. Mereka juga mengurung pertahanan lawan. Hebatnya, itu dilakukan tanpa Mohamed Salah dan Roberto Firmino.

Liverpool berhasil melawan dengan cara yang menakjubkan setelah Divock Origi memulai pesta setelah pertandingan berjalan tujuh menit. Georginio Wijnaldum kemudian menyamakan skor agregat dengan dua gol yang menakjubkan di awal babak kedua.

Puncaknya, tendangan sudut cepat ikonik Trent Alexander-Arnold yang sangat cerdik untuk membuat Origi mencetak gol kemenangan 4-0. 

Bagi pendukung Liverpool, aksi itu membuat merinding. Sebaliknya, para penggemar Barcelona akan tertunduk lesu, berlinang air mata, bahkan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari. Itu terlihat jelas dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan Barcelona beberapa waktu kemudian.

Film dokumenter di balik layar Barcelona itu menangkap beberapa momen paling intim selama kekalahan telak dalam episode terakhirnya. Itu termasuk momen patah hati Shakira yang ikonik.

Saat itu, penyanyi lagu Piala Dunia 2010, "Waka Waka", tidak hadir di stadion. Bersama kedua anaknya, dia menyaksikan pertandingan tersebut dari layar kaca dari rumah Pique di Barcelona. Reaksi Shakira benar-benar emas. Itu menggambarkan kesedihan jutaan fans El Barca lainnya.

Ketika Wijnaldum memperkecil skor agregat menjadi 2-3 dengan aksi yang luar biasa, Shakira terlihat mulai cemas. Tapi, salah satu putranya mencoba menghibur dengan mengatakan hal positif. "Jika tetap seperti ini, tidak masalah. Kita akan lolos ke final," katanya.

"Saya khawatir," kata Shakira menjawab komentar sang putra. Hanya 122 detik setelah mengatakan hal itu, Wijnaldum mencetak gol kedua untuk membuat skor agregat 3-3. "Tidak! Saya tidak percaya!" kata Shakira.

Dan, puncak kegalauan Shakira terjadi saat Origi membuat gol kemenangan agregat 4-3 pada menit 79. Ekspresi Shakira sudah cukup menjelaskan kepada dunia bawah kekalahan dari Liverpool benar-benar menyakitkan dan seharusnya tidak pernah terjadi untuk klub sekelas Barcelona. 

Meski di musim berikutnya Barcelona dihajar 2-8 oleh Bayern Muenchen, ternyata luka yang dihasilkan dari pertandingan melawan Liverpool masih melekat hingga hari ini. Banyak fans Barcelona menganggap kekalahan dari Bayern "wajar". Sebaliknya, kekalahan dari Liverpool mereka anggap "tidak seharusnya".