Termasuk Blackburn Rovers, Middlesbrough, dan Manchester United

"Ya, inilah sepakbola. Hasilnya kadang sulit dicerna akal sehat."

Feature | 10 May 2022, 20:22
Termasuk Blackburn Rovers, Middlesbrough, dan Manchester United

Libero.id - Degradasi yang dialami klub-klub ini sangat disayangkan oleh banyak penggemar sepakbola.

4. Blackburn Rovers

Blackburn berubah nasib dari juara Liga Premier ke klub kompetisi kasta kedua dalam waktu hanya empat tahun. Dan, mereka sempat finish di posisi keenam sebelum terdegradasi pada musim 1998/1999.

Roy Hodgson dipecat pada November 1998, dan penggantinya, Brian Kidd, gagal mengubah permainan The Rovers. Hari-hari Alan Shearer mencetak gol sudah lama berlalu. Sementara mantan rekan penyerangnya, Chris Sutton, seperti jatuh dari tebing.

Kevin Gallagher dan Ashley Ward menyelesaikan musim sebagai pencetak gol terbanyak Blackburn dengan masing-masing lima gol. Secara kolektif, mereka hanya mengumpulkan 38 gol dalam 38 pertandingan. Padahal, Shearer berhasil mencetak 34 gol ketika memenangkan gelar pada musim 1994/1995. Ini tentu menjadi kenyataan yang menyedihkan.

5. Middlesbrough

The Boro memang bukan salah satu klub elite di Inggris. Tapi, mereka lebih banyak berada di papan atas sebelum era Liga Premier. Lalu, musim 1996/1997 mereka kembali di papan atas. Tapi, mereka dinilai membangun skuad yang cukup konyol dengan Fabrizio Ravanelli dan Juninho, serta Bryan Robson sebagai pemain-pelatih.

Ravanelli mencetak 31 gol di semua kompetisi musim itu, dengan 15 gol di antaranya dicetak di Piala FA dan Piala Liga. Di dua kompetisi itu, The Boro sama-sama menjadi runner-up.

Klub juga kehilangan tiga poin karena menunda pertandingan melawan Blackburn Rovers dalam waktu singkat tanpa persetujuan FA di tengah krisis cedera dan penyakit. Terbukti, hukuman itu merugikan karena pada akhirnya Middlesbrough harus finish di posisi 19 dengan 39 poin.

6. Manchester United

Kapan Manchester United terdegradasi? Itu sangat lama. Jauh sebelum Liga Premier diluncurkan pada 1992, yaitu pada 1973/1974 ketika finis di posisi 21 dari 22 peserta Divisi I. Dan, itu menjadi pengalaman yang sangat memalukan.

Suporter benar-benar terkejut karena MU sebenarnya baru saja mengangkat gelar liga ketujuh pada akhir musim 1966/1967. Tapi, mereka mengalami penurunan tajam sejak itu dan mencapai titik terendah tujuh tahun kemudian. Dan, itu ada filmnya, yaitu "Too Good To Go Down" karya BT Sport.


(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network