Apa yang dikatakan Sandy?
Pihak PSSI langsung bergerak cepat setelah Shin Tae-yong meminta secara pribadi. Selain Sandy & Jordi, masih ada dua pemain lainnya yakni Mess Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen yang memiliki darah keturunan Indonesia.
Stadion Piala Asia 2023 di Chengdu Beres, Ini Keistimewaannya
Hasani juga meyakinkan bahwa dokumen yang diperlukan oleh Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk proses naturalisasi terbilang sudah lengkap.
Peringkat 5 Transfer Musim Dingin Terburuk Liverpool
Langkah berikutnya PSSI tinggal merekomendasikan saja ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Saya tidak tahu, saya tidak punya pengalaman, mudah-mudahan sudah lengkap ya, sudah akte kelahiran, paspor, sudah ada semua persyaratan secara umum sudah ada," tambahnya.
Ucapan Bahasa Indonesia Pertama Sandy Walsh
Bahagia dengan dokumen naturalisasi yang sudah lengkap, Sandy langsung mempamerkan sedikit bahasa Indonesia yang ia mengerti dalam unggahan akun Instagramnya, @sandywalsh.
Dalam unggahan diatas, ia menuliskan caption yang berbunyi. "Back to work, Kasih Keras".
Sontak postingan tersebut membuat kolom komentarnya ramai dengan pernyataan dari masyarakat Tanah Air,
"Dah nyampai belgia aja ya kata" kasih kerasnya" tulis komentar @bolablangkon.
Kemudian dari akun @garudafansbook, menulis, "Siapa yang ngajarin".
Sandy sendiri memiliki darah keturunan Indonesia dari garis Ibu dengan pemain berusia 26 tahun tersebut lahir di ibukota Belgia, Brussels.
Sandy merupakan pemain jebolan akademi Genk dan ia sempat bermain dengan beberapa pemain bintang dunia seperti Kalidou Koulibaly, Ruslan Malinovskiy hingga Leon Bailey.
Para quem ainda não reparou, a Atalanta não é o único clube em comum entre Mæhle e Malinovskyi
— Hernâni dos números (@Mathletics1984) June 26, 2021
Juntos, custaram €3,3M ao Genk, um dos clubes que melhor recruta no mundo, e por onde passaram Koulibaly (€1,3M), Ndidi (€0,2M), Bailey (€1,4M), M-Savic (€1M) ou Berge (€2M) pic.twitter.com/6PpDeLJTws
Lima tahun bersama Genk, Sandy kemudian bermain untuk Zulte Waregem selama tiga tahun dan kini ia bermain untuk Mechelen.
Meski lahir di Belgia, Sandy lebih memilih membela tanah kelahiran dari garis Ibu yakni Belanda, yang mana ia telah membela timnas Belanda mulai dari U-15 hingga U-20.
Kini dengan rampungnya dokumen naturalisasi, Sandy siap untuk membela Skuad Garuda dalam waktu dekat.