Jarang diberitakan media internasional. Faktanya, Ighalo memang sosok luar biasa.
Ighalo baru berusia 17 tahun ketika meninggalkan Nigeria untuk lepas dari jerat kemiskinan akut dengan bermain sepakbola. Dia berkelana ke berbagai negara untuk berkarier. Mulai dari Inggris, China, hingga sekarang Arab Saudi.
Ditahan Imbang Juventus, Direktur Atalanta Merasa Banyak Dirugikan Wasit
Panti asuhan itu juga merawat beberapa bayi dan berkomitmen membesarkan mereka sampai mencapai usia 18 tahun. Selain biaya hidup, panti asuhan itu juga memberikan pendidikan akademis dan olahraga kepada para penghuninya dengan gratis.
Momen Lama Saat Roy Keane dan Jason McAteer Ribut, Kemarahannya Abadi
Panti asuhan itu tampak sederhana, tapi bersahaja. Terlihat di luar dinding oranye adalah logo panti asuhan. Ini menggambarkan Ighalo meluncur berlutut dan mengangkat tangannya ke langit saat merayakan gol.
Sebelum mendirikan panti asuhan, Ighalo menemukan cara lain untuk membantu. Sebagai penganut Kristen yang sangat taat, dia mengirim sebagian gajinya kembali ke Nigeria untuk membantu anak-anak, sekolah, dan janda yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"@Austynzogs: Super Eagles Striker,Odion Ighalo @ighalojude to launch orphanage home at Ijegun,Ikotun,Lagos,Dec 16 pic.twitter.com/U6vcl1rNH8
— GIDI (@Gidi_Traffic) November 24, 2017
"Keluarga saya adalah No.1. Setiap bulan saya mengirim uang kembali ke rumah, kepada mereka. Tapi, saya juga mengirim sumbangan kepada yang kurang beruntung karena saya berasal dari kemiskinan," ujar Ighalo pada 2015 kepada Daily Mirror.
"Saya mengirim uang untuk anak-anak, ke sekolah, dan saya merawat sekitar 45 janda, wanita yang tidak memiliki suami. Saya mencoba untuk memulai organisasi amal untuk memberikan sesuatu kembali. Saya tahu bagaimana rasanya tidak punya apa-apa," ungkap Ighalo.
The team ⚽️? #AlHilal_inWorldCup #ClubWC Odion Ighalo ? pic.twitter.com/lGlJjsQdog
— Odion Ighalo: A Fan Page ?? (@IghaloPage_9) February 6, 2022