Ini bukan urusan politik. Ini kemanusiaan karena korbannya rakyat sipil.
Sepakbola adalah olahraga populer di dunia dan telah menjadi industri besar di Eropa. Olahraga ini juga sering menjadi ajang mengekspresikan pendapat dari klub, pemain, hingga suporter. Contohnya, serangan Rusia ke Ukraina yang membuat komunitas sepakbola Benua Biru bersatu melancarkan kecaman.

Ketika Presiden Vladimir Putin memerintahkan menggempur negara tetangganya, klub-klub sepakbola di Eropa sedang menjalani pertandingan Liga Champions, Liga Europa, hingga Liga Konferensi Eropa. 

Menemukan momen yang tepat, klub, pendukung, hingga pemain ramai-ramai memberi dukungan untuk Ukraina lewat spanduk-spanduk maupun nyanyian di stadion. Hebatnya, itu dilakukan di hampir semua stadion yang pada Kamis (24/2/2022) dan Jumat (25/2/2022) dini hari WIB menggelar laga Eropa.

Salah satu momen dukungan itu terekam saat pemain Ukraina, Ruslan Malinovskyi mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 Atalanta Bergamo di kandang Olympiakos Piraeus. Dia lalu memperlihatkan kaus dalam dengan pesan moral "Hentikan perang di Ukraina".

Sehari sebelumnya, rekan senegara Malinovskyi yang main di Benfica, Roman Yaremchuk, mendapatkan kartu kuning setelah menunjukkan kaus dalam bergambar lambang negaranya. Itu dilakukan setelah mencetak gol ke jala Ajax Amsterdam di Liga Champions.

Hebatnya, bukan hanya pemain-pemain Ukraina yang bersuara. Pada pertandingan Napoli versus Barcelona di Stadio Diego Armando Maradona, spanduk besar bertuliskan "Hentikan perang" dibawa kedua pemain sebelum kick-off.



Di tempat lain, hal yang tak kalah simpati dilakukan para pendukung sejumlah klub. Di Sevilla, para pendukung Real Betis yang memadati Estadio Benito Villamarin membawa bendera Ukraina dan meneriakkan slogan-slogan yang mengecam serangan Vladimir Putin ke negara tetangganya.

Uniknya, lawan yang dihadapi Los Verdiblancos adalah klub elite Rusia, Zenit Saint Petersburg. Dan, secara kebetulan, Zenit dikenal sebagai klub favorit Presiden Putin.



Zenit adalah satu-satunya klub Rusia yang bermain pada hari itu di Liga Europa sehingga menjadi sasaran tembak pendukung Betis. Karena grogi, Zenit akhirnya menderita kekalahan agregat 2-3 setelah gol injury time dianulir VAR sehingga pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu. 



Tak hanya di Spanyol, solidaritas terhadap Ukraina juga terjadi di Kroasia. Pendukung fanatik Dinamo Zagreb, Bad Blue Boys, memegang spanduk bertuliskan "Dukungan untuk rakyat Ukraina" dalam kemenangan kandang 1-0 atas Sevilla. Mereka juga mengibarkan bendera Ukraina dan menyanyikan lagu-lagu kecaman kepada Rusia,

Pendukung klub Norwegia, Bodo/Glimt, juga melakukan hal yang sama. Mereka membawa atribut-atribut Ukraina dalam pertandingan melawan Glasgow Celtic.



Ada lagi para pemain Slavia Praha yang mengenakan kaus bertema Ukraina sebelum pertemuandengan klub Turki, Fenerbahce di Liga Konferensi Eropa. Tak lupa sebuah tulisan "Kami berdiri dengan Ukraina". Slavia juga menjadikan bek Ukraina, Taras Kacharaba, sebagai kapten dalam pertandingan itu.