Jika anda penggemar film sepakbola, wajib nonton yang satu ini.
Escape to Victory adalah film berlatar Perang Dunia II yang dibuat pada 1980. Film tersebut mampu memikat banyak orang. Bukan hanya karena akting Sylvester Stallone yang sangat apik dalam memerankan Robert Hatch, melainkan juga keterlibatan banyak pesepakbola sebagai pemeran.
Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara bersama Goal UK, Summerbee bercerita banyak tentang Escape to Victory. Legenda Manchester City itu mengaku menerima telepon dari Moore yang menanyakan apakah dirinya tertarik terlibat dalam sebuah film sepakbola.
Dibuat dengan latar Perang Dunia II, Escape to Victory menceritakan kisah tim tawanan perang Sekutu yang setuju untuk pertandingan sepakbola melawan Nazi Jerman sebagai dalih untuk refresing selama di kamp tahanan. Tapi, ada ancaman eksekusi jika Sekutu menang.
Kocak! Cerita Pelatih Timnas Brasil Gantikan Mikel Arteta di Arsenal
Summerbee dan Moore misalnya. Mereka sebenarnya sudah saling kenal sejak remaja dan tinggal bersama dalam satu kamar hotel saat membela tim nasional Inggris. Jadi, tidak mengherankan jika bek tengah itu membujuk teman baiknya untuk ikut.
"Kami telah diwawancarai di televisi sebelum pertandingan sepakbola. Tapi, itu tidak seperti membuat film. Kami hanya mengikutinya," tambah Summerbee.
Lebih unik lagi karena Hungaria saat itu negara komunis dan anggota Pakta Warsawa, semantara orang-orang yang terlibat di film berasal dari Barat. Jadi, ada banyak batasan tentang apa yang dapat dilakukan para pemain dan kru ketika kamera tidak diputar.
"Budapest adalah kota yang indah. Semuanya dibatasi. Tapi, kami baik-baik saja. Kami tidak terganggu. Kami tinggal di hotel yang indah dan ada kaviar Beluga yang luar biasa. Kami memilikinya untuk sarapan. Semurah itu kami membeli banyak dan membawanya kembali bersama kami," ungkap Summerbee.
"Kami menikmati kebersamaan. Para aktor membantu kami menjadi aktor. Kami juga membantu mereka untuk menjadi pesepakbola. Penduduk setempat terkejut dengan kedatangan Pele. Tapi, kami memanggilnya Eddie untuk menjaga privasinya. Itu singkatan dari Edson Arantes do Nascimento," kata Summerbee.
Pele dan Moore sangat menghormati satu sama lain sejak pertandingan terkenal antara Brasil dan Inggris di Piala Dunia 1970. Tapi, Summerbee mengatakan semua pemain menjadi teman dan mereka sering mengobrol sebelum syuting dimulai.
"Michael (Caine) adalah pria yang baik dan mudah bergaul. Dan, kami berteman melalui film, seperti orang lain. Ketika saya berada di Los Angeles, saya pergi menemuinya, dan kami makan siang bersama istri kami," ujar Summerbee.
Dengan menggabungkan aktor dan pesepakbola, Escape to Victory benar-benar menjadi film yang bertahan sangat lama. Bahkan, masih banyak generasi milenial yang paham dan menyaksikan film ini secara online.
Will you be playing the role of oooh ah phillip parkinson in the movie escape to victory the remake pic.twitter.com/gB6ySdGqwH
— Johnny Hunt (@Huntyroyal) March 26, 2022
Menurut Summerbee, itu karena kredibilitas adegan sepakbola, yang jauh lebih dapat dipercaya daripada yang terlihat di banyak film olahraga lainnya. Adegannya diambil untuk membuatnya serealistis mungkin. "Kami membantu membuat film sepakbola itu dengan pengalaman yang kami miliki," ucap Summerbee.
Summerbee menjelaskan, pada saat itu, seharusnya ada adegan ketika Stallone mencetak gol. Tapi, berhubung aktor yang baru saja menyelesaikan film tinju Rocky dan Rocky II itu berposisi sebagai penjaga gawang, maka para Summerbee dkk memintannya direvisi. Mereka memberitahu Stallone dan sutradara bahwa itu (kiper mencetak gol) terlalu mengada-ada.
"Semua gol selesai dan kemudian kami membantu membuatnya menjadi realistis. Itu masih ditayangkan sekarang sehingga pertunjukan itu cukup sukses sebagai film sepakbola," pungkas Summerbee.
In the end - it simply has to be Pele. Incredible skills in the build up with a busted arm while getting punched repeatedly in the ribs by a Nazi. Great vision and ball to Moore and what a finish! https://t.co/kKhve7XiLK
— Paul Little (@little_football) March 29, 2022