Ditengah kobaran sinisme pada Aubameyang.
Arsenal bertamu ke Stampord Bridge. Setidaknya itu bisa sedikit melegakan seorang Pierre Emerick-Aubameyang mengingat statusnya kini sebagai pemain Chelsea. Wajar jika dikatakan bahwa kepergian Aubameyang dari klub London Utara awal tahun ini mengecewakan.

Setelah membantu The Gunners memenangkan Piala FA musim lalu, pemain Timnas Gabon itu dicopot dari jabatan kapten Arsenal menyusul pelanggaran disiplin pada bulan Desember, dengan striker dilaporkan terlambat kembali dari perjalanan ke luar negeri.
Dalam beberapa minggu setelahnya, Aubameyang dikeluarkan dari skuad matchday dan mendapati dirinya dibekukan dan tidak masuk dalam rencana tim utama Mikel Arteta sampai akhirnya ia memastikan kepindahan pada akhir Januari ke Barcelona.

Sejak itu, Aubameyang menandatangani kontrak dua tahun dengan Chelsea, sebuah langkah yang mengejutkan pastinya, dan pada Minggu sore waktu setempat alias Minggu (6/11) malam WIB , semua mata tertuju pada Aubameyang.
Menjelang kick-off, penyerang berpengalaman itu sudah pasti dan mau tidak mau harus berjabat tangan dengan  mantan rekan setimnya.
Tetapi seperti yang ditunjukkan oleh akun Twitter @afcstuff, Granit Xhaka adalah satu-satunya pemain Arsenal yang memberikan 'pelukan hangat' kepada mantan kapten mereka dalam jabat tangan pra-pertandingan.

Anda dapat melihat rekaman itu di bawah ini.


Pemain-pemain lain hanya memberikan jabat tangan seperti biasa, tapi Xhaka memilih untuk menahan Aubameyang lebih malu. Sebuah sikap yang layak diapresiasi ditengah kobaran sinisme pada Aubameyang.
Bagaimanapun Aubameyang punya peran yang besar selama memperkuat Arsenal.

Adapun laga tersebut dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 0-1. Satu-satunya gol dicetak oleh Gabriel Magalhaes. Dengan hasil tersebut The Gunners kembali merebut posisi puncak klasmen dari Manchester City