Lionel Messi memiliki alasan khusus kenapa harus melakukan itu...
Argentina lolos ke semifinal Piala Dunia di Qatar setelah memenangkan adu penalti. Pertandingan sistem gugur yang penuh emosi, yang menampilkan 15 kartu kuning yang diberikan oleh wasit Spanyol Antonio Mateu Lahoz, berlanjut ke adu penalti setelah berakhir imbang 2-2 di waktu normal.

Messi juga terlihat berdebat dengan manajer Belanda Louis van Gaal dan asistennya Edgar Davids setelah 2x45 menit berakhir.

Messi memainkan peran penting dalam kemenangan Argentina. Dia membuat gol pembuka Nahuel Molina di babak pertama sebelum mengonversi penalti setelah jeda.

Adapun Belanda berhasil membelas lewat aksi Wout Weghorst yang sukses mencetak 2 gol.

Tidak ada tim yang bisa membuat terobosan di perpanjangan waktu dan penalti diperlukan untuk menyelesaikan pertandingan. Kiper Argentina Emiliano Martinez menjadi pahlawan di Education City Stadium, saat ia menggagalkan upaya Virgil van Dijk dan Steven Berghuis dari jarak 12 yard.





Ada beberapa insiden tidak suportif terjadi menjelang berakhirnya laga.

Pada menit ke-88, Van Dijk secara brutal mendorong Leandro Paredes ke tanah setelah gelandang Juventus itu melakukan pelanggaran keras kepada Nathan Ake.

Kemudian, ketika Weghorst menyamakan kedudukan pada menit ke-101 untuk mengirim permainan ke perpanjangan waktu, Angel Di Maria dengan marah melempar botol air karena frustrasi. 

Messi tepat di tengah-tengah aksi. Dia terlihat menangkupkan telinganya pada Van Gaal dan Davids, dan dia juga sempat perang mulut dengan kedua pelatih di penghujung pertandingan. 

Seusai laga, eks pemain Barcelona itu kemudian mengungkapkan alasannya soal protes kepada Van Gaal.

"Van Gaal mengatakan bahwa mereka memainkan sepakbola yang bagus, tetapi yang dia lakukan adalah menempatkan orang-orang tinggi dan memukul bola-bola panjang."

"Saya tidak ingin berbicara tentang wasit karena Anda tidak bisa jujur. Jika Anda berbicara mereka memberi sanksi kepada Anda, FIFA harus memikirkannya, mereka tidak dapat menempatkan wasit seperti itu untuk ini" jelas Messi.

Selain kontroversi, Messi senang bisa mengalahkan Belanda dan menjaga mimpi Piala Dunianya tetap hidup. Pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu belum pernah menjuarai kompetisi internasional bergengsi itu dan, pada usia 35 tahun, turnamen di Qatar kemungkinan akan menjadi kesempatan terakhirnya.

"Banyak kegembiraan, banyak kebahagiaan. Kami tidak harus melakukan perpanjangan waktu atau penalti, kami harus menderita. Tapi kami berhasil melewatinya dan itu adalah sesuatu yang mengesankan... Kami sangat menikmatinya bersama orang-orang, berjalan selangkah demi selangkah. Kami sangat senang" pungkas Messi.