Pemain yang senang menuliskan Yurary di jersey timnas tersebut memiliki sejarah kehidupan yang sangat panjang.
Bermain di semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain akan menjadi pencapaian membanggakan bagi para pemain RB Leipzig, termasuk Yussuf Yurary Poulsen. Peran pesepak bola berpaspor Denmark tersebut menjadikan Die Roten Bullen ditakuti di kompetisi sepakbola antarklub paling bergengsi.
Peran Poulsen di lini serang Leipzig tidak perlu diragukan. Dari 8 pertandingan yang dijalani sejak fase awal, pemuda kelahiran 15 Juni 1994 tersebut sanggup memproduksi 4 gol. Jumlah itu sama dengan Timo Werner dan menjadikan mereka pencetak gol terbanyak Leipzig di Benua Biru musim ini.
"Pertandingan yang fantastis akan segera tiba. Kami adalah tim yang bagus. Kami pantas bermain di semifinal," ucap Poulsen di situs resmi Leipzig.
Selama ini tidak banyak yang mengenal Poulsen. Dia hanya diketahui sebagai pesepakbola asal negara Skandinavia di Bundesliga. Pemain yang biasa berperan sebagai striker atau sayap itu membela Denmark di Piala Dunia 2018. Dia memiliki 42 caps dan 7 gol untuk tim Dinamit.
Tak seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo yang sudah telanjur mendunia, sangat sedikit orang yang mengetahui asal-usul pemain kelahiran Copenhagen tersebut. Pemain yang senang menuliskan Yurary di jersey timnas tersebut memiliki sejarah kehidupan yang sangat panjang.
Poulsen besar di Copenhagen berkat status sang ibu, Lene Poulsen, sebagai orang Denmark. Sementara sang ayah, Shihe Yurary, adalah pelaut yang bekerja di jasa ekspor-impor asal Tanzania. Yurary sering meninggalkan keluarganya untuk melaut dengan rute Tanzania-Denmark dan sebaliknya.
Poulsen dewasa tidak sempat bertemu sang ayah tercinta. Pasalnya, Yurary sudah meninggal karena mengidap kanker ketika Poulsen berusia 6 tahun. Dia hanya tahu bahwa ayahnya dari Afrika Timur. Saat kecil, Poulsen beberapa kali mengunjungi kampung halaman ayahnya.
Kematian sang ayah membuat Poulsen termotivasi untuk mewujudkan mimpi menjadi pesepakbola profesional yang berprestasi di level dunia dunia. Poulsen memulai karier denfan bergabung di BK Skjold. Awalnya, dia bermain sebagai gelandang bertahan. Saat rekannya, Kenneth Zohore, pindah ke FC Copenhagen Poulsen diminta pelatihnya untuk bermain di lini depan.
Transformasi posisi benar-benar membuat karier Poulsen melejit. Pada usia 14 tahun, dia bergabung dengan tim junior Lyngby BK. Pada 4 Desember 2011, Poulsen menjalani debut di tim utama ketika melawan AC Horsens. Dia masuk pada menit 84 menggantikan Mathias Tauber.
Ketika Lyngby terdegradasi ke kasta kedua, Poulsen tetap setia. Dia bertahan dan merintis karier dari awal lagi di Divisi II. Keputusan yang tepat karena dia menjelma menjadi pemain hebat.
Bakatnya terpantau Leipzig ketika baru promosi ke Divisi III. Dia membawa Leipzig promosi ke Divisi II pada 2014 dan ke Bundesliga pada 2016. Sepanjang 204/2015, Poulsen memproduksi 12 gol dari 32 laga, yang dilanjutkan 7 gol dari 32 penampilan pada 2015/2016 season, 5 gol dari 30 laga pada 2016/2017, dan 5 gol dari 41 penampilan pada 2017/2018. Performa semakin bagus ditunjukkan pada 2018/2019 dan 2019/2020.
Dengan status yang dimiliki, Poulsen sebenarnya bisa membela tim nasional Tanzania. Tapi, dia memutuskan memperkuat tim Dinamit karena Asosiasi Sepakbola Tanzania tidak pernah mengundangnya bergabung. Sebaliknya, Denmark memberinya kesempatan bermain di timnas sejak U-16, U-17, U-18, U-19, U-20, U-21, hingga senior.
Uniknya, Poulsen kecil menjadikan Barcelona sebagai klub idola. Tapi, ketika menjadi pemain profesional dia berubah pikiran dan berkeinginan merumput di Liverpool. "Di sini (Denmark) hanya Premier League dan Liga Denmark yang bisa ditonton di televisi. Karena itu, saya selalu menyaksikan laga Liverpool," papar Poulsen, dilansir Sky Sports.
Keinginan Poulsen bermain di Liverpool bisa saja terwujud pada transfer window musim panas 2020. Pasalnya, setelah Werner hengkang ke Chelsea, peluang Poulsen bermain di tanah Inggris terbentang luas di depan mata. Kini, semua menunggu hasil Leipzig di Liga Champions.
Peran Poulsen di lini serang Leipzig tidak perlu diragukan. Dari 8 pertandingan yang dijalani sejak fase awal, pemuda kelahiran 15 Juni 1994 tersebut sanggup memproduksi 4 gol. Jumlah itu sama dengan Timo Werner dan menjadikan mereka pencetak gol terbanyak Leipzig di Benua Biru musim ini.
BACA FEATURE LAINNYA
7 Pesepakbola Indonesia yang Mencoba Peruntungan Jadi Politikus
7 Pesepakbola Indonesia yang Mencoba Peruntungan Jadi Politikus
Poulsen dewasa tidak sempat bertemu sang ayah tercinta. Pasalnya, Yurary sudah meninggal karena mengidap kanker ketika Poulsen berusia 6 tahun. Dia hanya tahu bahwa ayahnya dari Afrika Timur. Saat kecil, Poulsen beberapa kali mengunjungi kampung halaman ayahnya.
BACA BERITA LAINNYA
Messi Menuju Reuni dengan Guardiola di Manchester City
Messi Menuju Reuni dengan Guardiola di Manchester City
Transformasi posisi benar-benar membuat karier Poulsen melejit. Pada usia 14 tahun, dia bergabung dengan tim junior Lyngby BK. Pada 4 Desember 2011, Poulsen menjalani debut di tim utama ketika melawan AC Horsens. Dia masuk pada menit 84 menggantikan Mathias Tauber.
Bakatnya terpantau Leipzig ketika baru promosi ke Divisi III. Dia membawa Leipzig promosi ke Divisi II pada 2014 dan ke Bundesliga pada 2016. Sepanjang 204/2015, Poulsen memproduksi 12 gol dari 32 laga, yang dilanjutkan 7 gol dari 32 penampilan pada 2015/2016 season, 5 gol dari 30 laga pada 2016/2017, dan 5 gol dari 41 penampilan pada 2017/2018. Performa semakin bagus ditunjukkan pada 2018/2019 dan 2019/2020.
Uniknya, Poulsen kecil menjadikan Barcelona sebagai klub idola. Tapi, ketika menjadi pemain profesional dia berubah pikiran dan berkeinginan merumput di Liverpool. "Di sini (Denmark) hanya Premier League dan Liga Denmark yang bisa ditonton di televisi. Karena itu, saya selalu menyaksikan laga Liverpool," papar Poulsen, dilansir Sky Sports.
Keinginan Poulsen bermain di Liverpool bisa saja terwujud pada transfer window musim panas 2020. Pasalnya, setelah Werner hengkang ke Chelsea, peluang Poulsen bermain di tanah Inggris terbentang luas di depan mata. Kini, semua menunggu hasil Leipzig di Liga Champions.