Ronaldo juga bicara tentang situasi Messi dan Luis Suarez yang terancam meninggalkan Barcelona.
Legenda Brazil Ronaldo menerima rentetan pertanyaan pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Banco Santander, yang juga dihadiri oleh Luis Figo dan Rui Costa. Acara ini digelar menjelang final Liga Champions di Lisbon.
Berikut ringkasan singkat dari beberapa tanggapannya dikutip As.
Tentang dia tidak pernah memenangkan Liga Champions: "Sayangnya, ini adalah satu-satunya piala yang tidak ada di lemari trofi saya. Tetapi, meskipun saya belum memenangkannya, saya menikmatinya. Saya telah memainkan banyak pertandingan dan saya telah mencetak banyak gol."
Tentang kurangnya gol Neymar:
"Memang benar dia telah bermain sangat baik dalam beberapa pertandingan terakhir, terutama di fase terakhir di Portugal, di mana dia telah menciptakan banyak peluang. Tapi dia kurang tenang saat menyelesaikannya. Dia punya banyak gol, dia telah mencetak banyak gol, itu mudah didapatnya. Dengan sedikit keberuntungan, di final dia akan menemukannya lagi. Dia tidak lupa bagaimana caranya.”
Mengenai prediksi terakhirnya:
"Format final ini memiliki banyak kejutan. Tim-tim dengan peluang lebih sedikit mampu menang. Mereka yang berada di final pantas mendapatkannya, meskipun mereka dalam kondisi tegang, tetapi ini adalah final Liga Champions yang sebenarnya. Mari kita berharap untuk akhir yang luar biasa."
Tentang Luis Suarez:
"Dia masih menjadi salah satu pemain nomor 9 terbaik saat ini, bersama dengan Lewandowski dan Benzema, yang merupakan satu lagi yang saya sukai. Saya yakin bahwa dia masih memiliki waktu bertahun-tahun untuk mewakili sosok terbaik di posisi yang sangat disukainya ini."
Mengenai situasi Messi:
"Sangat kecil kemungkinannya dia akan dapat meninggalkan Barcelona, terutama pada saat-saat ketika ada krisis. Jika saya menjadi Barca, saya tidak akan membiarkan dia pergi dalam situasi apa pun.”
Mengenai komentarnya sebelumnya bahwa dia akan mengambil Mbappe darpada Neymar jika jadi presiden Real Madrid:
"Saya masih berpikir begitu. Bukan yang satu lebih baik dari yang lain, tapi jika Anda harus berinvestasi begitu banyak uang maka Anda harus berpikir tentang masa depan. Yang satu berusia 28, yang lain 21, dan itulah mengapa ini merupakan investasi yang jauh lebih jelas. Ini akan jauh lebih masuk akal."
ALASAN GABUNG PSG
Jika Mbappe mampu memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah Les Parisiens, itu akan membuktikan bahwa keputusannya bergabung dengan PSG adalah benar.
Pemenang Piala Dunia 2018 itu sebelumnya sangat diminati oleh klub top Eropa pada 2017 lalu setelah gol-golnya membantu Monaco memenangkan Ligue 1 dan mencapai semifinal Liga Champions. Dirinya justru memilih untuk pindah ke ibu kota Prancis dalam mega transfer yang membuatnya menjadi remaja termahal di dunia.
Sekarang, pemain berusia 21 tahun itu tinggal satu pertandingan lagi untuk mengangkat trofi paling berharga di Eropa, dengan PSG menghadapi Bayern Munich di Estadio da Luz.
"Itulah alasan saya bergabung dengan klub ini,” ujar Mbappe pada konferensi pers sebelum pertandingan.
"Saya selalu berkata bahwa saya ingin menulis sejarah sepak bola Prancis. Saya memiliki kesempatan lain untuk melakukannya besok,” tambahnya.
"Sejak saya bergabung pada 2017, kami mengalami sejumlah kekecewaan, sekarang kami berada di final dan itu menunjukkan saya tidak menyerah dan kami juga tidak menyerah sebagai tim. Ini akan menjadi hadiah nyata jika kami bisa memenangkan kompetisi dengan tim Prancis. Itulah misi saya ketika bergabung,” lanjut Mbappe.
Karena pandemi corona masih terus berlangsung, UEFA akhirnya memutuskan setiap pertandingan di Eropa tidak boleh dihadiri oleh penonton di dalam stadion dan itu ditanggapi positif oleh pemain Prancis tersebut,
“(Apapun yang terjadi) Ini masih kompetisi klub terbesar,” tambah Mbappe.
"Tentu saja, aneh bermain tanpa penonton. Kami ingin fans kami berada di sini, kami tahu mereka akan mendukung kami di mana pun mereka berada, tetapi ini masih Liga Champions, Anda dapat melihat tempo permainannya.”
“Walaupun pertandingan digelar tanpa penonton tetapi suasana yang hebat di dalam stadion tetap ada”
"Anda benar-benar dapat merasakannya; semua orang ingin memenangkan kompetisi. Ini format yang unik tetapi akan kami ingat. Kami telah dilanda tragedi. Kompetisi ini akan menjadi sejarah.”
Jika PSG sedang mencari gelar Liga Champions pertama mereka, maka anak asuh Hansi Flick ingin mencari gelar keenam mereka.
Manajer Les Parisiens, Thomas Tuchel juga angkat bicara soal pertandingan prestisius dini hari nanti,
"Dalam kompetisi ini, adalah keuntungan kecil bagi Bayern Munich karena mereka terbiasa terlibat di final seperti ini. Namun, itu tidak akan menjadi keuntungan yang menentukan,” ujar pelatih asal Jerman tersebut.
Berikut ringkasan singkat dari beberapa tanggapannya dikutip As.
BACA FEATURE LAINNYA
Suporter Teriakkan Hidup Belarus, Langsung Ditahan Usai Pertandingan
Suporter Teriakkan Hidup Belarus, Langsung Ditahan Usai Pertandingan
Mengenai prediksi terakhirnya:
"Format final ini memiliki banyak kejutan. Tim-tim dengan peluang lebih sedikit mampu menang. Mereka yang berada di final pantas mendapatkannya, meskipun mereka dalam kondisi tegang, tetapi ini adalah final Liga Champions yang sebenarnya. Mari kita berharap untuk akhir yang luar biasa."
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Stanley Matthews Peraih Ballon d'Or Pertama, Gantung Sepatu Usia 50 Tahun
Kisah Stanley Matthews Peraih Ballon d'Or Pertama, Gantung Sepatu Usia 50 Tahun
"Dia masih menjadi salah satu pemain nomor 9 terbaik saat ini, bersama dengan Lewandowski dan Benzema, yang merupakan satu lagi yang saya sukai. Saya yakin bahwa dia masih memiliki waktu bertahun-tahun untuk mewakili sosok terbaik di posisi yang sangat disukainya ini."
Mengenai situasi Messi:
"Sangat kecil kemungkinannya dia akan dapat meninggalkan Barcelona, terutama pada saat-saat ketika ada krisis. Jika saya menjadi Barca, saya tidak akan membiarkan dia pergi dalam situasi apa pun.”
"Saya masih berpikir begitu. Bukan yang satu lebih baik dari yang lain, tapi jika Anda harus berinvestasi begitu banyak uang maka Anda harus berpikir tentang masa depan. Yang satu berusia 28, yang lain 21, dan itulah mengapa ini merupakan investasi yang jauh lebih jelas. Ini akan jauh lebih masuk akal."
Jika Mbappe mampu memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah Les Parisiens, itu akan membuktikan bahwa keputusannya bergabung dengan PSG adalah benar.
Pemenang Piala Dunia 2018 itu sebelumnya sangat diminati oleh klub top Eropa pada 2017 lalu setelah gol-golnya membantu Monaco memenangkan Ligue 1 dan mencapai semifinal Liga Champions. Dirinya justru memilih untuk pindah ke ibu kota Prancis dalam mega transfer yang membuatnya menjadi remaja termahal di dunia.
Sekarang, pemain berusia 21 tahun itu tinggal satu pertandingan lagi untuk mengangkat trofi paling berharga di Eropa, dengan PSG menghadapi Bayern Munich di Estadio da Luz.
"Itulah alasan saya bergabung dengan klub ini,” ujar Mbappe pada konferensi pers sebelum pertandingan.
"Saya selalu berkata bahwa saya ingin menulis sejarah sepak bola Prancis. Saya memiliki kesempatan lain untuk melakukannya besok,” tambahnya.
"Sejak saya bergabung pada 2017, kami mengalami sejumlah kekecewaan, sekarang kami berada di final dan itu menunjukkan saya tidak menyerah dan kami juga tidak menyerah sebagai tim. Ini akan menjadi hadiah nyata jika kami bisa memenangkan kompetisi dengan tim Prancis. Itulah misi saya ketika bergabung,” lanjut Mbappe.
Karena pandemi corona masih terus berlangsung, UEFA akhirnya memutuskan setiap pertandingan di Eropa tidak boleh dihadiri oleh penonton di dalam stadion dan itu ditanggapi positif oleh pemain Prancis tersebut,
“(Apapun yang terjadi) Ini masih kompetisi klub terbesar,” tambah Mbappe.
"Tentu saja, aneh bermain tanpa penonton. Kami ingin fans kami berada di sini, kami tahu mereka akan mendukung kami di mana pun mereka berada, tetapi ini masih Liga Champions, Anda dapat melihat tempo permainannya.”
“Walaupun pertandingan digelar tanpa penonton tetapi suasana yang hebat di dalam stadion tetap ada”
"Anda benar-benar dapat merasakannya; semua orang ingin memenangkan kompetisi. Ini format yang unik tetapi akan kami ingat. Kami telah dilanda tragedi. Kompetisi ini akan menjadi sejarah.”
Jika PSG sedang mencari gelar Liga Champions pertama mereka, maka anak asuh Hansi Flick ingin mencari gelar keenam mereka.
Manajer Les Parisiens, Thomas Tuchel juga angkat bicara soal pertandingan prestisius dini hari nanti,
"Dalam kompetisi ini, adalah keuntungan kecil bagi Bayern Munich karena mereka terbiasa terlibat di final seperti ini. Namun, itu tidak akan menjadi keuntungan yang menentukan,” ujar pelatih asal Jerman tersebut.