Cuitannya keras sekali. Paris Saint Germain kalah terus di dua laga pembuka.
Kemenangan Marseille dipersembahkan gol tunggal Florian Thauvin, sebelum tensi panas terjadi antara dua seteru sepak bola Prancis era modern itu.
Ini Sesungguhnya Adu Kata yang Terjadi Antara Neymar dengan Alvaro
Skor 1-0 bertahan hingga turun minum dalam babak pertama yang diwarnai 10 pelanggaran untuk masing-masing kubu.
Mengintip Formasi Baru Barcelona ala Ronald Koeman, Griezmann Striker Utama
Pada menit ke-62, Di Maria akhirnya menyarangkan bola ke gawang tim tamu, tetapi gol itu dianulir sebab hakim garis sudah mengangkat bendera pertanda offside ketika Idrissa Gueye mengirim umpan.
PSG terus menyerbu tetapi tak ada gol tercipta, hal itu boleh jadi menimbulkan frustrasi di antara para pemain tim juara bertahan itu.
Brisard lantas meninjau lagi insiden itu via layar tayangan ulang VAR dan memberikan kartu merah lagi untuk Neymar.
Sembari meninggalkan lapangan, Neymar tampak menuduh ia telah menerima pelecehan rasial dari para pemain Marseille, tetapi hal itu belum ditindaklanjuti sebab peluit tanda laga usai berbunyi memastikan kemenangan tim tamu.
Único arrependimento que tenho é por não ter dado na cara desse babaca
— Neymar Jr (@neymarjr) September 13, 2020
Neymar lantas mengungkapkan kemarahan soal tuduhan insiden rasial itu di Twitter. “Satu-satunya penyesalanku adalah tidak mendaratkan hantaman ke kepala si sialan itu,” tulisnya dalam bahasa Portugis.
VAR pegar a minha “agressão” é mole ... agora eu quero ver pegar a imagem do racista me chamando de “MONO HIJO DE PUTA” (macaco filha da puta)... isso eu quero ver!
— Neymar Jr (@neymarjr) September 13, 2020
E aí? CARRETILHA vc me pune.. CASCUDO sou expulso... e eles? E aí ?
Dalam lanjutan cuitannya, dia menyebut VAR dengan mudah menangkap tindakan agresifnya terhadap pemain Marseille Alvaro. Tetapi dia menyesalkan mengapa VAR tidak mengambil keputusan terhadap orang yang berkata-kata tidak pantas.