Untuk level junior, Ibrahimagic tergolong pemain jempolan. Bakat besar Denmark.
Jika di Swedia ada Zlatan Ibrahimovic, di Denmark terdapat Tarik Ibrahimagic. Nama pertama adalah penyerang legendaris yang kini berseragam AC Milan. Sementara nama kedua bukan plesetan nama pertama, melainkan sosok nyata.

Ibrahimagic mendadak terkenal dan menjadi perbincangan di banyak platform media sosial Denmark, Swedia, Skandinavia, Eropa daratan, Amerika, hingga ke Asia. Bukan karena penampilan di lapangan bersama Odense di laga perdana Liga Denmark 2020/2021 yang membanggakan. Bukan juga karena sensasi yang dilakukan di luar urusan olahraga.

Pemuda berusia 19 tahun tersebut populer ke seluruh penjuru bumi lantaran namanya yang dianggap mengada-ada. Banyak orang yang menduga Ibrahimagic merupakan candaan dari Ibrahimovic.

Padahal, Ibrahimagic adalah nama sebenarnya. Pemuda kelahiran 23 Januari 2001 itu baru saja naik ke skuad utama Odense setelah selama beberapa tahun terakhir menimba ilmu di akademi. Berposisi sebagai gelandang tengah, pengumuman Ibrahimagic masuk skuad utama Odense di akhir musim 2019/2020 itulah yang membuat banyak orang terkejut.



Surat kabar Dnnmark, BT, sempat melakukan wawancara dengan Ibrahimagic ketika viral di media sosial. Salah satu yang ditanyakan adalah nama Ibrahimagic yang terdengar mirip dengan Ibrahimovic.

"Itu unik. Itu juga sedikit membebani saya. Tapi, menyenangkan untuk dinikmati. Jika saya dibandingkan dengannya, itu baru masalah besar. Tapi, akan lebih besar jika itu di lapangan sepakbola. Kami adalah dua tipe pemain berbeda yang memainkan posisi berbeda," kata Ibrahimagic.

Mengenakan nomor punggung 21, Ibrahimagic didaftarkan sebagai pemain utama Odense di Liga Denmark musim ini. Meski pada pertandingan pembuka musim versus FC Copenhagen, 13 September 2020, tidak ikut main maupun duduk di bench; Ibrahimagic tetap pemain muda yang memiliki prospek cerah.

"Jadi, dalam hal permainan, kami agak berjauhan. Tapi ada beberapa kesamaan dan beberapa gambar di mana kita bisa terlihat serupa. Orang-orang mengirimkannya dengan cara saya. Seringkali ketika saya mengucapkan nama saya dengan lantang, orang-orang bertanya kepada saya apakah saya terkait dengan Zlatan. Padahal, tidak. Tapi, dia adalah pemain yang saya kagumi," tambah Ibrahimagic.

Sama seperti Ibrahimovic, nenek moyang Ibrahimagic juga berasal dari Bosnia-Herzegovina. Ayah Ibrahimagic meninggalkan Sarajevo ketika pecah Perang Balkan pada 1990-an. Sempat menjadi pengungsi di Jerman, keluarga Ibrahimagic akhirnya diterima menetap di Denmark. Di negara itulah Ibrahimagic lahir, tepatnya di Odense.  

Meski menghabiskan masa kecil dan remaja sebagai putra pengungsi perang, Ibrahimagic ternyata tidak pernah mendapatkan perlakuan berbeda. Seperti Ibrahimovic semasa kanak-kanak di Swedia, Ibrahimagic juga memilih jalur sepakbola untuk melampiaskan tenaga yang dimilikinya.

Ibrahimagic bermain untuk Odense sejak berusia 14 tahun. Performa yang bagus menjadikan dirinya mendapatkan panggilan membela Denmark U-19 pada 2019. Debutnya terjadi pada Oktober ketika melawan Irlandia.

"Mimpi saya adalah memkiliki karier seperti Zlatan. Saya ingin bermain di tim besar Eropa. Saya menyukai Barcelona dan semoga bisa mewujudkan keinginan saya bermain di sana suatu saat nanti. Saya ingin bermain untuk Denmark di Piala Dunia. Saya punya kesempatan di timnas U-19 dan berharap bisa berlanjut di level senior," ungkap Ibrahimagic.

Untuk level junior, Ibrahimagic tergolong pemain jempolan. Dia menjadi salah satu andalan Odense U-19 di Liga Denmark U-19 musim lalu. Tercatat, dia selalu bermain sebagai pemain inti. Persentasenya menghuni starting line-up di level junior mencapai 93%.



Statistik itu cukup masuk akal karena Ibrahimagic bisa bermain sebagai gelandang tengah, gelandang serang, hingga second striker. Tapi, ketika Ibrahimagic naik kelas ke skuad utama, Liga Denmark justru dihentikan sementara terkait pandemi Covid-19.

Kini, setelah kompetisi di sebagian besar Eropa memulai musim baru, Ibrahimagic bisa berharap banyak mendapatkan kesempatan bermain untuk Odense. Itu tidak mudah karena di posisi yang sama dengan Ibrahimagic terdapat sang kapten, Janus Drachmann. Ada pula Aron Thrandarson, yang berstatus pemain timnas Islandia.