Layaknya anak milenial, nakhoda berusia 64 tahun tersebut cukup aktif beraktivitas di media sosial.
Robert Alberts adalah pelatih asing yang sudah banyak makan asam garam sepakbola Indonesia. Sejumlah klub pernah ditangani pria asal Belanda tersebut dengan hasil yang layak dibanggakan.

Alberts bukan hanya pelatih jempolan di kompetisi sepakbola kasta tertinggi Indonesia. Arsitek Persib Bandung itu termasuk sosok kekinian. Layaknya anak milenial, nakhoda berusia 64 tahun tersebut cukup aktif beraktivitas di media sosial, khususnya Instagram dan Youtube.

Di Instagram, Alberts memiliki 376 ribu followers. Sementara di Youtube, dia mempunyai 29,1 ribu subscriber. Tapi, baik Instagram maupun Youtube sama-sama menampilkan aktivitas pelatih kelahiran Amsterdam, 14 November 1954, tersebut di sepakbola.



Sebagai Youtuber merangkap pelatih, konten-konten yang diunggah mantan nakhoda Arema dan PSM Makassar tersebut tidak bisa dilepaskan dari aktivitasnya di lapangan. Contohnya, kondisi Maung Bandung saat pandemi Covid-19 yang membuat agenda Liga 1 berantakan.

Dalam video yang terakhir kali diposting pada 30 Agustus 2020 itu, Roberts menceritakan hasil pertemuan dengan manajemen Persib, khususnya terkait pembayaran gaji. "Kita harus lanjut dengan gaji 25% untuk Juli dan Agustus. Satu bulan sebelum Liga 1 dimulai pada 1 Oktober 2020, kita akan mendapat gaji 50%," ujar Alberts.

"Manajemen Persib sudah menjelaskan tentang hal itu. Kita harus mengikuti surat PSSI (terkait gaji). Jadi, kita harus mengerti tentang itu. Kita harus berkomitmen dengan peraturan yang dibuat PSSI," tambah Alberts.

Saat dirawat di rumah sakit terkait operasi jantung, Alberts juga tidak lupa menjelaskan kondisinya kepada suporter Persib. Dia menyebut kena serangang jantung pada 21 Juli 2020. padahal, sebelumnya kondisinya baik-baik saja. Bahkan, dia sempat bersepeda dengan staf dan karyawan Persib. Bersepeda juga menjadi aktivitasnya selama pandemi.

"Saya baru saja keluar dari ruang operasi. Saya ingin menjelaskan status saya agar orang-orang tidak berspekulasi di internet. Saya sekarang baik-baik saja," ucap Alberts ketika itu.

Ketika kompetisi berjalan, konten Youtube banyak berisi latihan dan pertandingan yang dijalani Maung Bandung. Tak jarang, dia mengunggah kejadian-kejadian kurang mengenakkan yang dialami timnya saat bertanding. Contohnya saat bus yang ditumpangi Maung Bandung diserang oknum suporter tak bertanggung jawab seusai laga melawan TIRA-Persikabo musim lalu.

Dalam video yang diunggah, Alberts membagi situasi mencekam yang terjadi di dalam bus, stadion, maupun saat di perjalanan. Rekaman yang dibagikan tersebut mampu menyedot perhatian warga dunia maya dengan disaksikan ratusan ribu kali dan dikomentari ribuan orang.

Contoh lainnya ketika laga Persib melawan Arema harus ditunda, Ada lagi kekecewaan Alberts terkait banyaknya flare di pertandingan melawan PSS Sleman di hari ulang tahun Maung Bandung ke-87. Saat itu, Persib menang 2-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, 15 Maret 2020.

"Beberapa suporter masih belum mengerti jika menyalakan flare, Persib bisa didenda. Saya tidak tahu mengapa suporter kita sendiri justru merugikan klub," ungkap Alberts.

Selain laporan pandangan mata di lapangan, pelatih Arema saat juara Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 itu juga memiliki konten tentang review pertandingan. Contohnya ketika selesai menghadapi perlawanan sengit Bhayangkara FC, 23 Oktober 2019.

Laga musim lalu di Stadion PTIK, Jakarta, tersebut berlangsung menarik dengan kesimpulan imbang tanpa gol. Alberts berterima kasih karena manajemen The Guardian benar-benar memberikan jaminan keamanan yang memuaskan dari gangguan oknum pendukung Persija Jakarta.

"Saat kami meninggalkan stadion kandang Bhayangkara, kami tetap mendapatkan lemparan batu di jalanan Jakarta, meski dalam perlindungan ketat polisi. Mereka mencoba melukai kami dengan batu. Untungnya bus kami memiliki kaca yang cukup kuat untuk menahan lemparan. Jadi, saya harap klub-klub mulai berpikir memiliki bus yang tahan lemparan batu seperti yang ada di Eropa," beber Alberts.

"Tentang pertandingan, kami akan melawan Persija sehingga menghadapi Bhayangkara kami bermain dengan starting line-up yang akan sedikit berbeda. Ini seperti bermain catur. Kamu harus tahu apa apa yang akan terjadi pada langkah kedua, ketiga, dan selanjutnya," tambah Alberts.

Tidak ingin menyalahkan orang per orang, Alberts memiliki harapan tinggi pada suporter sepakbola di Indonesia. Mantan pelatih Sarawak FA itu berharap pendukung tidak melakukan tindakan kekerasan dengan alasan apapun. Bagi dia, pertandingan sepakbola hanya 90 menit dan setelah itu semuanya kembali ke kehidupan normal.

"Semua orang ingin menikmati permainan sepak bola, liga, dan timnas yang bagus. Jadi, saya ingin mengatakan tolong mulailah dari diri anda sendiri untuk menjadi suporter yang baik!" beber Alberts.

Dengan Liga 1 yang akan segera dilanjutkan, konten-konten Youtube Alberts tetap dinantikan suporter. Bukan hanya pendukung Maung Maung Bandung, melainkan tim-tim Indonesia lain.

Penampilan Persib dinantikan karena sebelum terhenti beberapa bulan ada di puncak klasemen sementara dengan 9 poin. Maung Bandung memetik kemenangan atas Persela Lamongan, Arema, dan PSS. Persib memimpin 2 poin dari Bali United selaku runner-up.