Tolong diperhatikan baik-baik ya, jangan sampai ada Tragedi Kanjuruhan jilid 2.
Beberapa hari jelang kick-off Liga 1 2023/2024, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sepakat membuat aturan yang lebih ketat untuk mencegah terulangnya Tragedi Kanjuruhan. Salah satu caranya menjatuhkan denda tinggi untuk klub jika ada suporter yang menyalakan flare di stadion.

Meski sudah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, bukan berarti sepakbola Indonesia lepas dari pengawasan FIFA. Lembaga pimpinan Gianni Infantino itu terus memantau jangan sampai insiden Arema FC vs Persebaya Surabaya musim lalu terulang kembali.

Selain mendamaikan para pendukung yang terlibat konflik, salah satu langkah PSSI adalah menertibkan penonton di stadion. Caranya, melarang flare, kembang api, dan bom asap.

Larangan ini sebenarnya sudah mulai diterapkan sejak lama. Tapi, suporter di Indonesia bandel dan tak pernah jera. Bahkan, hukuman denda yang dijatuhkan juga belum membuat mereka menghilangkan kebiasaan flare. Contohnya, di laga uji coba PSS Sleman vs Persib Bandung dan PSIS Semarang vs Phnom Penh Crown.



Agar insiden serupa tidak terjadi ketika Liga 1 2023/2024 bergulir, operator kompetisi memastikan akan menaikkan nominal denda untuk klub.

"Ancang-ancang (jumlah denda) dari liga rasanya tidak jauh dari kemarin. Hanya akan ada penanganan lebih ketat dari sistem keamanan yang kita terapkan," ujar Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus, dilansir Antaranews.

Berdasarkan Kode Disiplin PSSI 2018 denda menyalakan flare tersebut bervariasi. Mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 200 juta. Itu juga tergantung jumlah pelanggaran berulang yang dilakukan suporter.

"Aturan atau sanksi akan dikenakan bagi klub-klub yang melakukan itu semua. Itu akan disampaikan kembali pada kode disiplin yang baru. Itu akan terlihat karena ini menjadi sebuah keharusan. Ya kita tunggu saja seperti apa regulasinya," tambah mantan petinggi Persija Jakarta itu.

Bayangkan, jika setiap pertandingan didenda Rp200 juta karena menyalakan flare, kira-kira dalam semusim berapa yang harus dibayarkan klub?