Hak siar Liga Thailand anjlok 20 kali lipat.
Sepak bola Thailand iklaim tengah terperosok dalam krisis yang belum pernah dialami sebelumnya.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompanmoung, ungkap penyebab krisis itu.
Sepak bola Thailand tengah mengalami masalah serius jelang musim 2023-2024 bergulir. Hak siar Liga Thailand anjlok lebih dari 20 kali lipat. Sebelumnya, hak siar Liga Thailand dipatok seharga 1,2 miliar baht (Rp504 miliar).
Kini, hak siar Liga Thailand hanya bernilai 50 juta baht (Rp21 miliar) saja.
Penyelenggara Liga Thailand pun sedang mempertimbangkan rencana klub-klub untuk mengoperasikan turnamen sendiri. Hal itu dapat meminimalisir biaya dan menghindari risiko putus di tengah jalan.
Saat ini, 16 klub Liga Thailand masih berdiskusi dengan penyelenggara Liga untuk mencari cara memulai musim baru. Presiden FAT, Somyot Poompanmoung, tidak bisa menyembunyikan kekesalannya pada situasi ini.
Somyot Poompanmoung menjelaskan bahwa sepak bola Thailand sedang mengalami krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia turut menjelaskan sejumlah penyebab sepak bola Thailand tengah krisis.
“Sepak bola adalah olahraga nomor 1 rakyat Thailand. Oleh karena itu, dunia sepak bola Thailand diisi orang-orang dari berbagai latar belakang yang ikut campur dalam industri sepak bola, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujar Somyot dilansir dari Soha, Kamis (29/6/2023).
“Sepak bola Thailand tidak bergerak maju karena ada banyak konflik, perpecahan, serta persaingan kepentingan. Saya yakin banyak orang yang ingin membuat sepak bola Thailand berkembang. Namun, ketika menghadapi masalah itu mereka menyerah,” sambungnya kemudian.
Lebih lanjut, dia menjelaskan situasi ini tidak pernah terjadi dalam 100 tahun terakhir.
Menurutnya, sepak bola Thailand tengah tidak stabil karena alasan-alasan tersebut. Sepak bola Thailand diharapkan bisa segera membaik dalam waktu dekat.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompanmoung, ungkap penyebab krisis itu.
Saat ini, 16 klub Liga Thailand masih berdiskusi dengan penyelenggara Liga untuk mencari cara memulai musim baru. Presiden FAT, Somyot Poompanmoung, tidak bisa menyembunyikan kekesalannya pada situasi ini.
Dia turut menjelaskan sejumlah penyebab sepak bola Thailand tengah krisis.
“Sepak bola Thailand tidak bergerak maju karena ada banyak konflik, perpecahan, serta persaingan kepentingan. Saya yakin banyak orang yang ingin membuat sepak bola Thailand berkembang. Namun, ketika menghadapi masalah itu mereka menyerah,” sambungnya kemudian.
Menurutnya, sepak bola Thailand tengah tidak stabil karena alasan-alasan tersebut. Sepak bola Thailand diharapkan bisa segera membaik dalam waktu dekat.