Memiliki Rory Delap seperti mendapatkan 8 atau 9 tendangan sudut tambahan setiap pertandingan.
Rory Delap sempat menjadi fenomena di sepakbola Inggris. Mantan pemain Stoke City itu pernah kebanjiran pujian karena kemampuan melakukan lemparan ke dalam yang luar biasa.

Setelah lama pensiun, kemampuan Delap akan kembali terlihat saat Manchester City menghadapi Bournemouth pada Putaran III Piala Liga di Etihad Stadium, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB. Jika tidak ada halangan, Delap akan bermain menggunakan seragam The Citizens.

Bagaimana bisa? Delap yang dimaksud adalah Liam Delap. Pemuda kelahiran 8 Februari 2003 itu adalah anak biologis Rory Delap. Delap didatangkan Man City dari Derby County pada musim panas 2019 dan langsung dimasukkan ke akademi untuk dimatangkan.



Delap akan dimainkan melawan Bournemouth atas arahan langsung Pep Guardiola. Rencananya, nakhoda asal Spanyol tersebut juga akan memainkan beberapa pemain muda lain seperti Tommy Doyle, Felix Nmecha, Adrian Bernabe, Taylor Harwood-Bellis, serta Cole Palmer.

Guardiola juga sempat memasukkan nama Delap dalam daftar pemain cadangan yang menghadapi Wolverhampton Wanderers di Molineux Stadium, beberapa hari lalu. Dia menggantikan Sergio Aguero, yang absen karena cedera.

Pelatih berusia 49 tahun tersebut tertarik dengan kemampuan Delap saat berkompetisi bersama Man City U-18 musim lalu. Mantan pelatih Barcelona itu lalu mengundang Delap mengikuti sesi latihan pramusim. Guardiola semakin jatuh cinta setelah Delap menampilkan sepakbola yang mengandalkan kecepatan dan teknik jempolan di lini depan.

Apalagi, pada awal bulan ini Delap mencetak 2 gol bersama Man City U-21 saat mengalahkan Mansfield 3-0 pada laga pembuka EFL Trophy Grup E. Dia juga mencetak gol saat Man City Reserve bermain imbang 3-3 dengan Derby pada Premier League 2. Itu adalah ajang untuk para pemain cadangan di Liga Premier.

"Berlatih dengan tim utama adalah pengalaman yang sangat bagus. Jelas, mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik. Belajar dari mereka dan berada di sekitar mereka menunjukkan seperti apa level tertinggi itu dan apa yang diperlukan untuk berada di sana. Mencicipinya membuat saya sangat percaya diri," ungkap Delap di situs resmi Man City.

Lahir di Winchester, Delap mengikuti jejak sang ayah berkarier di sepakbola. Tapi, tidak seperti Rory yang memilih bermain di tengah, Liam sejak awal menyukai berperan sebagai striker. Perbedaan lain adalah pilihan pada tim nasional. Jika Rory sempat memperkuat Irlandia, Liam tercatat sebagai pemain Inggris U-16, U-17, U-18, hingga U-19.

Pada 2019, Delap menjadi headline media-media di Inggris setelah membela tim U-16 tampil pada sebuah turnamen bergengsi di Turki bertajuk Mercedes Benz Aegean Tournament. Saat itu, dia mencetak 4 gol dan meraih Sepatu Emas kompetisi. Sebelumnya, Delap membantu Derby menjuarai Liga Premier U-18 2018/2019.

"Senang bisa bergabung dengan Man City. Terima kasih untuk semua orang selama 10 tahun di Derby. Saya tidak sabar untuk menunggu musim baru," tulis Delap di Instagram resmi miliknya ketika bergabung ke Etihad Stadium, tahun lalu.

Namun, untuk melihat Liam seperti Rory masih membutuhkan cukup waktu. Fakta menunjukkan, semasa aktif bermain, Delap senior memiliki kemampuan lemparan ke dalam yang luar biasa. Dia mampu menggunakan throw-in hebatnya untuk membantu rekannya menciptakan gol.



Saat itu, banyak gol Carlisle United, Derby, Southampton, Sunderland, Stoke, Barnsley, hingga Burton Albion yang lahir berasal dari usaha mantan pemain tim nasional Irlandia tersebut dalam melakukan lemparan babas. Kemampuan Delap membuat banyak pelatih Liga Premier ketika itu kagum.

"Kami baru tahu Rory bisa melempar bola seperti itu ketika kompetisi sudah bergulir. Dia mengambil bola dan mampu melemparkannya hingga ke belakang gawang. Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Dia melemparkannya datar," ujar Nakhoda Stoke ketika itu, Tony Pulis, dilansir BBC Sport.

"Setelah tahu kemampuannya, saya menarik Rory ke sisi lapangan dan bertanya kepadanya. Dia ternyata adalah juara lempar lembing di sekolah. Dari situ kami menggunakannya sebagai senjata yang luar biasa. Kami sengaja memanfaatkannya. Ini seperti memiliki delapan atau sembilan tendangan sudut tambahan dalam satu pertandingan," tambah Pulis.