Kenapa klub juara Makedonia itu memperkecil gawang?
Tottenham Hotspur meraih kemenangan 3-1 atas klub Macedonia Utara Shkendija untuk melaju ke playoff Liga Europa, Kamis setempat atau Jumat dini hari WIB.

Bermain di Todor Proeski Arena, Tottenham membuka keunggulan pada menit kelima melalui gol Erik Lamela. Tuan rumah sempat menyamakan kedudukan melalui gol Valmir Nafiu yang menaklukkan kiper Joe Hart pada menit ke-55, namun gol Son Heung Min pada menit ke-70, dan gol Harry Kane pada menit ke-79 memuluskan laju Tottenham, demikian catatan laman resmi UEFA.

Tottenham selanjutnya akan bermain melawan tim Israel Maccabi Haifa pada Kamis (1/10) depan.

Yang menarik dari laga Shkendija lawan Spurs adalah, sebelum pertandingan seluruh tim Spurs mencoba lapangan di stadion. Lalu kiper Spurs Hugo Lloris menyadari jika gawang terasa kecil. Dia kemudian melapor kepada pelatih Jose Mourinho dan ofisial tim.

“Mereka sehari-hari berurusan dengan gawang sehingga tahu ada yang tidak beres dengan gawang,” kata Mourinho dikutip Guardian.

Pelatih Spurs itu memeriksanya sendiri sehingga segelintir penonton di dalam stadion nasional Makedonia disuguhi pemandangan dia meregangkan tubuh dan mengukur jarak ke mistar gawang. Dia juga menyadari bahwa itu terlalu pendek.

“Kami menemui delegasi UEFA untuk mengonfirmasi dan ya itu 5cm lebih kecil [terlalu rendah],” kata Mourinho. "Kami menuntut agar gawang diganti dengan ukuran yang tepat.”

Lantas panitia pertandingan setelah diminta UEFA mengganti gawang di kedua sisi lapangan. Apakah gawang yang diperkecil ini disengaja karena Shkendija berniat main bertahan? Klub juara Makedonia itu membantah disengaja. Mereka mengaku tidak tahu. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa-apa tentang itu.

Jose dan Hugo Lloris sempat berfoto di gawang yang tingginya direndahkan lima centimeter. “Saya pikir tinggi saya bertambah ternyata gawangnya memang lebih rendah lima centimeter,” kata Mourinho yang lantas mengunggah foto dia dan Lloris di instagram.



Sementara itu, langkah Tottenham disusul oleh wakil Spanyol Granada, yang menang 2-0 di markas Lokomotiv Tbilisi.

Kedua gol kemenangan Granada dibukukan setelah turun minum. Darwin Machis mengemas gol pemecah kebuntuan pada menit ke-49, disusul gol Jorge Molina pada menit ke-90.

Granada selanjutnya akan berhadapan dengan tim kuat Swedia, Malmo, pada Kamis depan.