Kolombia pernah kehilangan Radamel Falcao di Piala Dunia 2014. Inggris tanpa Steven Gerrard di Piala Dunia 2002.
Virgil van Dijk absen di Euro 2020 karena cedera saat Derby Merseyside, 17 Oktober 2020. Tapi, bek tim nasional Belanda itu bukan satu-satunya bintang yang harus duduk manis di depan televisi. Sejarah mencatat ada banyak pesepakbola top yang gagal tampil di ajang internasional karena masa serupa.
Pelatih Belanda, Frank de Boer, sudah mengumumkan daftar 34 pemain yang akan segera menjalani pemusatan latihan nasional jelang Euro 2020. Untuk sektor pertahanan, dia memasukkan Kenny Tete (Fulham), Matthijs de Ligt (Juventus), Joel Veltman (Brighton and Hove Albion), hingga Owen Wijndal (AZ Alkmaar).
Ada lagi Patrick van Aanholt (Crystal Palace), Daley Blind (Ajax Amsterdam), Denzel Dumfries (PSV Eindhoven), Jerry St. Juste (Mainz), Hans Hateboer (Atalanta Bergamo), Rick Karsdorp (AS Roma), Jurrien Timber (Ajax Amsterdam), Stefan de Vrij (Inter Milan), serta Nathan Ake (Manchester City). Tidak ada Van Dijk, yang memang belum pernah bermain lagi sejak cedera di laga versus Everton.
"Saya tahu Virgil sebenarnya sangat terpukul tidak bisa bermain di Piala Eropa. Saya pikir ini sangat menyedihkan baginya. Tapi, saya sudah berbicara dengannya dan ini menjadi opsi paling masuk akal," ujar De Boer, dikutip Ons Oranje.
Meski sedih, Van Dijk bukan pemain top pertama yang harus absen membela negara di turnamen internasional musim panas karena cedera. Fakta menunjukkan, ada banyak pemain bagus masa lalu yang harus gigit jari mengikuti Piala Dunia atau Piala Eropa, meski tampil bagus di klub.
Berikut ini 11 pemain bintang yang pernah absen karena cedera saat turnamen besar antarnegara akan diselenggarakan:
1. Romario (Piala Dunia 1998)
Romario telah menjadi jimat Brasil selama kampanye juara Piala Dunia 1994 berkat duet dengan Bebeto. Ketika Piala Dunia 1998 akan digelar, Brasil sedang dilanda euforia berkat kemunculan Ronaldo. Lalu, skenario dirancang untuk menduetkan Romario dengan Ronaldo alias RORO.
Tapi, semua berubah dengan tiba-tiba. Striker legendaris itu mengalami masalah otot jelang pertandingan pertama tim Samba. Akibatnya, dia dikeluarkan dari skuad pada menit-menit terakhir.
Pada konferensi pers yang penuh air mata di kamp pelatihan tim di timur Paris, Romario berkata: “Ini sangat menyedihkan bagi saya, kekecewaan besar. Ini adalah momen yang sangat sulit dalam hidup saya. Mulai sekarang, saya akan mulai memberi nilai pada hal-hal lain," ujar Romario, dikutip Planet Football.
2. Steven Gerrard (Piala Dunia 2002)
Persiapan Inggris ke Piala Dunia 2002 diganggu oleh cedera dua pemain kunci, yaitu David Beckham dan Steven Gerrard. Pada akhirnya, kedua pemain memiliki peruntungan berbeda. Beckham bisa pergi ke Korea/Jepang di menit-menit akhir. Sementara Gerrard harus tinggal di Inggris karena cedera.
Sial bagi The Three Lions karena cedera pangkal paha itu didapatkan Gerrard pada pertandingan terakhir Liverpool di Liga Premier. Itu hanya beberapa pekan sebelum kick-off Piala Dunia pertama di Asia. Dia absen dari turnamen dan Inggris loyo di lini tengah.
3. Santiago Canizares (Piala Dunia 2002)
Santiago Canizares adalah kiper terbaik Spanyol setelah era Andoni Zubizareta sebelum era Iker Casillas. Sukses bersama Valencia membuat Canizares akan menjadi penjaga gawang utama Spanyol di Piala Dunia 2002.
Tapi, semua berubah dengan tidak sengaja. Di hotel tempat La Furia Roja menginap, dia menjatuhkan botol kaca yang berisi krim cukur. Botol itu jatuh ke lantai, pecah berkeping-keping, dan mengoyak kakinya. Insiden aneh ini memotong tendon di kaki kanannya dan dia terpaksa absen di turnamen.
Setelah itu, Canizares tidak pernah lagi menjadi penjaga gawang utama di negara asalnya. Mengapa? Jawabannya, Casillas!
4. Michael Essien (Piala Dunia 2010)
Gelandang box-to-box yang kuat di masa jayanya, Michael Essien adalah detak jantung Ghana yang bersemangat yang memiliki harapan tinggi menuju Piala Dunia 2010. Meski mencatat waktu lebih dari 800 menit di kualifikasi, pemain Chelsea itu gagal pulih dari cedera lutut pada waktunya untuk memimpin negaranya di Afrika Selatan.
Ghana masih tampil mengesankan di turnamen tersebut. Tapi, aksi curang Luis Suarez menghentikan langkah The Black Stars untuk membukukan tempat bersejarah di semifinal.
5. Michael Ballack (Piala Dunia 2010)
Ketika Michael Ballack ditarik keluar selama final Piala FA 2009/2010, jantung penggemar sepakbola di seluruh Jerman berdetak kencang. Ketakutan terburuk mereka dikonfirmasi ketika jimat tim nasional itu absen dari Piala Dunia 2010 karena cedera ligamen pergelangan kaki.
Tanpa Ballack, Bastian Schweinsteiger dipindahkan ke lini tengah. Mesut Ozil diberi kebebasan kreatif dan Thomas Mueller dimasukkan ke dalam tim. Jerman mencapai semifinal dan Ballack tidak pernah bermain lagi untuk negaranya.
6. Frank Lampard (Euro 2012)
Baru saja memenangkan Piala FA dan Liga Champions bersama Chelsea, Frank Lampard penuh percaya diri jelang Euro 2012. Semua pendukung Inggris juga yakin aura Lampard akan membuat The Three Lions berjaya pada turnamen di Polandia dan Ukraina tersebut.
Tapi, mendadak Lampard menderita cedera paha saat latihan. Dan, dengan berat hati, tim medis FA memutuskan Lampard tidak akan mungkin membela The Three Lions di Piala Eropa.
7. David Villa (Euro 2012)
Spanyol sebenarnya tidak membutuhkan penyerang tengah karena taktik false nine yang dirancang Vicente del Bosque. Mereka tetap mampu menjuarai Euro 2012 setelah mengalahkan Italia tanpa kehadiran striker murni.
Tapi, tetap saja absennya David Villa di turnamen diratapi para pendukung La Furia Roja. Mereka bersimpati karena El Guaje mengalami patah kaki pada pertengahan musim 2011/2012. Padahal, saat itu Villa merupakan penyerang terbaik yang dimiliki Spanyol, selain Fernando Torres.
8. Radamel Falcao (Piala Dunia 2014)
Kolombia secara luas dianggap kuda hitam ketika Piala Dunia 2014 digelar. Mereka menyeimbangkan fisik dengan bakat yang tidak ortodoks. Radamel Falcao menjadi salah satu andalan mereka setelah mencetak sembilan gol selama kualifikasi dan secara luas dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia.
Tapi, bencana melanda ketika Falcao mengalami cedera ACL pada Januari 2014. Tim dokter yang berusaha keras membuat Falcao sehat dalam waktu 6 bulan, akhirnya gagal. Falcao harus tinggal di rumah dan hanya bisa melihat James Rodriguez menjadi pusat perhatian. Kolombia hanya mencapai perempat final.
9. Marco Reus (Piala Dunia 2014, Euro 2016)
Marco Reus sangat tidak beruntung karena melewatkan dua turnamen besar untuk Jerman. Pemain sayap Borussia Dortmund telah memantapkan dirinya di starting line-up sebelum Piala Dunia 2014. Tapi, dia terpaksa mundur setelah menderita cedera pergelangan kaki selama pertandingan pemanasan terakhir sebelum turnamen di Brasil kick-off.
Benar-benar sial! Reus harus menyaksikan dari rumah saat Jerman memenangkan Piala Dunia lewat kemenangan atas Argentina. Lebih sial lagi karena dia kembali mengalami cedera jelang Euro 2016. Kali ini, pangkal paha yang membuat Joachim Loew mengambil keputusan mencoret Reus dari skuad Der Panzer.
10. Vincent Kompany (Euro 2016)
Vincent Kompany adalah bek yang luar biasa. Tapi, semakin rentan cedera seiring perkembangan kariernya. Contohnya pada musim 2015/2016 bersama Manchester City saat tertatih-tatih di semifinal Liga Champions melawan Real Madrid. Setelah laga itu, dia mengumumkan akan absen membela Belgia di Euro 2016.
"Saya percaya teman-teman dan rekan tim saya untuk melakukannya dengan baik dan membuat kami bangga di Piala Eropa berikutnya di Prancis. Saya sekarang secara resmi menjadi pendukung paling kuat mereka dan saya akan berada di sana untuk mendukung mereka," ungkap Kompany.
Tanpa Kompany, Belgia sebenarnya tampil cukup bagus di fase grup. Sayang, Wales mengalahkan Belgia di perempat final.
11. Dani Alves (Piala Dunia 2018)
Cedera lutut yang membuat Dani Alves absen di Piala Dunia 2018 merupakan pukulan besar bagi peluang Brasil untuk mendapatkan penebusan atas kekalahan 1-7 dari Jerman di Piala Dunia 2014. Hasilnya, Brasil kembali gagal juara. Kali ini, mereka disingkirkan Belgia di perempat final.
Beruntung, Alves kembali ke skuad setelah turnamen dan membantu Brasil menjuarai Copa America 2019.
Pelatih Belanda, Frank de Boer, sudah mengumumkan daftar 34 pemain yang akan segera menjalani pemusatan latihan nasional jelang Euro 2020. Untuk sektor pertahanan, dia memasukkan Kenny Tete (Fulham), Matthijs de Ligt (Juventus), Joel Veltman (Brighton and Hove Albion), hingga Owen Wijndal (AZ Alkmaar).
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Leicester Jual 5 Bintang Raup Rp 5,2 Triliun Modal Rp 358 Miliar
Kisah Leicester Jual 5 Bintang Raup Rp 5,2 Triliun Modal Rp 358 Miliar
1. Romario (Piala Dunia 1998)
Romario telah menjadi jimat Brasil selama kampanye juara Piala Dunia 1994 berkat duet dengan Bebeto. Ketika Piala Dunia 1998 akan digelar, Brasil sedang dilanda euforia berkat kemunculan Ronaldo. Lalu, skenario dirancang untuk menduetkan Romario dengan Ronaldo alias RORO.
BACA FEATURE LAINNYA
12 Contoh Benda Aneh yang Dilemparkan Suporter ke Lapangan
12 Contoh Benda Aneh yang Dilemparkan Suporter ke Lapangan
Pada konferensi pers yang penuh air mata di kamp pelatihan tim di timur Paris, Romario berkata: “Ini sangat menyedihkan bagi saya, kekecewaan besar. Ini adalah momen yang sangat sulit dalam hidup saya. Mulai sekarang, saya akan mulai memberi nilai pada hal-hal lain," ujar Romario, dikutip Planet Football.
2. Steven Gerrard (Piala Dunia 2002)
Persiapan Inggris ke Piala Dunia 2002 diganggu oleh cedera dua pemain kunci, yaitu David Beckham dan Steven Gerrard. Pada akhirnya, kedua pemain memiliki peruntungan berbeda. Beckham bisa pergi ke Korea/Jepang di menit-menit akhir. Sementara Gerrard harus tinggal di Inggris karena cedera.
3. Santiago Canizares (Piala Dunia 2002)
Santiago Canizares adalah kiper terbaik Spanyol setelah era Andoni Zubizareta sebelum era Iker Casillas. Sukses bersama Valencia membuat Canizares akan menjadi penjaga gawang utama Spanyol di Piala Dunia 2002.
Tapi, semua berubah dengan tidak sengaja. Di hotel tempat La Furia Roja menginap, dia menjatuhkan botol kaca yang berisi krim cukur. Botol itu jatuh ke lantai, pecah berkeping-keping, dan mengoyak kakinya. Insiden aneh ini memotong tendon di kaki kanannya dan dia terpaksa absen di turnamen.
Setelah itu, Canizares tidak pernah lagi menjadi penjaga gawang utama di negara asalnya. Mengapa? Jawabannya, Casillas!
4. Michael Essien (Piala Dunia 2010)
Gelandang box-to-box yang kuat di masa jayanya, Michael Essien adalah detak jantung Ghana yang bersemangat yang memiliki harapan tinggi menuju Piala Dunia 2010. Meski mencatat waktu lebih dari 800 menit di kualifikasi, pemain Chelsea itu gagal pulih dari cedera lutut pada waktunya untuk memimpin negaranya di Afrika Selatan.
Ghana masih tampil mengesankan di turnamen tersebut. Tapi, aksi curang Luis Suarez menghentikan langkah The Black Stars untuk membukukan tempat bersejarah di semifinal.
5. Michael Ballack (Piala Dunia 2010)
Ketika Michael Ballack ditarik keluar selama final Piala FA 2009/2010, jantung penggemar sepakbola di seluruh Jerman berdetak kencang. Ketakutan terburuk mereka dikonfirmasi ketika jimat tim nasional itu absen dari Piala Dunia 2010 karena cedera ligamen pergelangan kaki.
Tanpa Ballack, Bastian Schweinsteiger dipindahkan ke lini tengah. Mesut Ozil diberi kebebasan kreatif dan Thomas Mueller dimasukkan ke dalam tim. Jerman mencapai semifinal dan Ballack tidak pernah bermain lagi untuk negaranya.
6. Frank Lampard (Euro 2012)
Baru saja memenangkan Piala FA dan Liga Champions bersama Chelsea, Frank Lampard penuh percaya diri jelang Euro 2012. Semua pendukung Inggris juga yakin aura Lampard akan membuat The Three Lions berjaya pada turnamen di Polandia dan Ukraina tersebut.
Tapi, mendadak Lampard menderita cedera paha saat latihan. Dan, dengan berat hati, tim medis FA memutuskan Lampard tidak akan mungkin membela The Three Lions di Piala Eropa.
7. David Villa (Euro 2012)
Spanyol sebenarnya tidak membutuhkan penyerang tengah karena taktik false nine yang dirancang Vicente del Bosque. Mereka tetap mampu menjuarai Euro 2012 setelah mengalahkan Italia tanpa kehadiran striker murni.
Tapi, tetap saja absennya David Villa di turnamen diratapi para pendukung La Furia Roja. Mereka bersimpati karena El Guaje mengalami patah kaki pada pertengahan musim 2011/2012. Padahal, saat itu Villa merupakan penyerang terbaik yang dimiliki Spanyol, selain Fernando Torres.
8. Radamel Falcao (Piala Dunia 2014)
Kolombia secara luas dianggap kuda hitam ketika Piala Dunia 2014 digelar. Mereka menyeimbangkan fisik dengan bakat yang tidak ortodoks. Radamel Falcao menjadi salah satu andalan mereka setelah mencetak sembilan gol selama kualifikasi dan secara luas dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia.
Tapi, bencana melanda ketika Falcao mengalami cedera ACL pada Januari 2014. Tim dokter yang berusaha keras membuat Falcao sehat dalam waktu 6 bulan, akhirnya gagal. Falcao harus tinggal di rumah dan hanya bisa melihat James Rodriguez menjadi pusat perhatian. Kolombia hanya mencapai perempat final.
9. Marco Reus (Piala Dunia 2014, Euro 2016)
Marco Reus sangat tidak beruntung karena melewatkan dua turnamen besar untuk Jerman. Pemain sayap Borussia Dortmund telah memantapkan dirinya di starting line-up sebelum Piala Dunia 2014. Tapi, dia terpaksa mundur setelah menderita cedera pergelangan kaki selama pertandingan pemanasan terakhir sebelum turnamen di Brasil kick-off.
Benar-benar sial! Reus harus menyaksikan dari rumah saat Jerman memenangkan Piala Dunia lewat kemenangan atas Argentina. Lebih sial lagi karena dia kembali mengalami cedera jelang Euro 2016. Kali ini, pangkal paha yang membuat Joachim Loew mengambil keputusan mencoret Reus dari skuad Der Panzer.
10. Vincent Kompany (Euro 2016)
Vincent Kompany adalah bek yang luar biasa. Tapi, semakin rentan cedera seiring perkembangan kariernya. Contohnya pada musim 2015/2016 bersama Manchester City saat tertatih-tatih di semifinal Liga Champions melawan Real Madrid. Setelah laga itu, dia mengumumkan akan absen membela Belgia di Euro 2016.
"Saya percaya teman-teman dan rekan tim saya untuk melakukannya dengan baik dan membuat kami bangga di Piala Eropa berikutnya di Prancis. Saya sekarang secara resmi menjadi pendukung paling kuat mereka dan saya akan berada di sana untuk mendukung mereka," ungkap Kompany.
Tanpa Kompany, Belgia sebenarnya tampil cukup bagus di fase grup. Sayang, Wales mengalahkan Belgia di perempat final.
11. Dani Alves (Piala Dunia 2018)
Cedera lutut yang membuat Dani Alves absen di Piala Dunia 2018 merupakan pukulan besar bagi peluang Brasil untuk mendapatkan penebusan atas kekalahan 1-7 dari Jerman di Piala Dunia 2014. Hasilnya, Brasil kembali gagal juara. Kali ini, mereka disingkirkan Belgia di perempat final.
Beruntung, Alves kembali ke skuad setelah turnamen dan membantu Brasil menjuarai Copa America 2019.