Tubuh akan mudah terkena komplikasi karena Covid-19 yang masuk kedalam tubuh dan memperburuk daya tahan tubuh.
Virus yang resmi diberi nama Covid-19 oleh Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebereyesus ternyata dapat menyebabkan sejumlah penyakit hasil dari komplikasi virus yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Dilansir dari pernyataan dr. Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah terkait penanganan Virus Corona yang menyebutkan bahwa selama ini tidak ada korban yang meninggal akibat Covid-19, melainkan meninggal karena komplikasinya.

Dia juga mengatakan bahwa Covid-19 yang masuk kedalam tubuh akan memperburuk daya tahan tubuh, pada akhirnya tubuh akan mudah terserang berbagai macam penyakit/terjadi komplikasi yang bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, berikut merangkum tiga penyakit hasil komplikasi Covid-19, berikut penjelasannya :

1. Pneumonia
Covid-19 dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi yang menimbulkan peradangan pada paru-paru. Pneumonia terjadi karena infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara disalah satu paru-paru, infeksi ini menyebabkan kantong udara kecil diujung saluran pernapasan dipenuhi dengan nanah. Gejala yang ditimbulkan diantaranya, demam, batuk kering, pilek, dan kesulitan bernapas. Pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19 akan menyebar secara cepat dan progresif, apabila sudah tahap berbahaya, pasien dapat meninggal karena kegagalan oksigenasi yakni, kemampuan paru-paru menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia. WHO memperkirakan bahwa penyakit ini menjadi pemicu 16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pada tahun 2015, terdapat lebih dari 900.000 anak-anak yang meninggal akibat pneumonia. Di Indonesia sendiri, lebih dari 500.000 balita menderita pneumonia dan telah merenggut hampir 2.000 jiwa balita pada tahun 2017. Bahkan komplikasi pneumonia juga menjadi salah satu komplikasi dari Covid-19 yang banyak menyebabkan pasien meninggal karena kekurangan oksigen dan menyebabkan gangguan pernapasan akut serta beberapa organ tubuh tidak dapat berfungsi secara normal akibat kegagalan oksigenasi.

2. Gagal Ginjal
Penyakit hasil komplikasi yang kedua adalah gagal ginjal, Covid-19 dapat menyerang ginjal atau dalam beberapa kasus, pasien yang memang sudah memiliki penyakit bawaan gagal ginjal, kondisinya akan semakin parah apabila terkena komplikasinya. Sebenarnya pada komplikasi ginjal ini menurut dr. Aida Lydia, PhD, SpPD-KGH selaku Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia menyatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi apabila kondisi pertahanan tubuh atau daya tahan tubuh manusia tidak dalam kondisi baik.

Pada kondisi akut, gagal ginjal yang tidak dapat ditangani dengan baik dapat mengancam nyawa penderitanya, adapun beberapa gejala pada penderita gagal ginjal ialah :

1. Produksi urin yang berkurang.
2. Tingginya tekanan darah.
3. Dehidrasi.
4. Penurunan kesadaran.
5. Mual dan muntah hingga penurunan nafsu makan.

Pada penjelasan sebelumnya, dijelaskan bahwa Covid-19 membuat pasien yang sudah memiliki riwayat gagal ginjal sebelumnya menjadi lebih parah karena Covid-19 akan menyebabkan sejumlah komplikasi, adapun beberapa komplikasinya seperti berikut :

1. Asidosis Metabolik yang dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, dan juga sesak.
2. Kerusakan ginjal secara permanen yang menyebabkan pasien harus menjalani tindakan cuci darah bahkan transplantasi ginjal.
3. Perikarditis atau peradangan pada pericardium yang menyebabkan keluhan nyeri dada karena terdapat selaput yang membungkus jantung.
4. Hiperkalemia atau tingginya kadar kalium didalam darah yang yang bisa menyebabkan pelemahan otot hingga kelumpuhan.
5. Edema paru yang terjadi karena adanya penumpukan cairan didalam paru-paru.

3. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Acute Respiratory Distress Syndrome atau disingkat ARDS adalah kondisi yang muncul ketika cairan mengumpul di alveoli, yaitu kantung udara kecil dan elastis pada paru-paru. Cairan tersebut biasanya merembes dari pembuluh darah kecil. Kumpulan cairan ini akhirnya membuat paru-paru tidak terisi udara sehingga oksigen yang mengalir melalui darah menjadi berkurang. Hal tersebut mengakibatkan beberapa organ seperti, ginjal dan otak tidak dapat bekerja bahkan dapat berhenti berfungsi hingga menyebabkan kematian. 

Penderita ARDS akan memunculkan beberapa gejala – gejala akan tetapi gejalanya sangat bervariasi tergantung dari penyebab maupun tingkat keparahannya, berikut beberapa gejalanya :

1. Sesak napas, napas bisa menjadi lebih pendek tetapi lebih cepat.
2. Batuk Kering.
3. Demam.
4. Banyak berkeringat.
5. Tekanan darah turun.
6. Mudah kehilangan kesadaran dan sulit berkonsentrasi.

Covid-19 yang memasuki tubuh manusia yang sebelumnya sudah memiliki penyakit bawaan ARDS akan menimbulkan sejumlah komplikasi lain yang bisa memperparah dan membahayakan kondisi pasien hinggal menyebabkan kematian, komplikasi tersebut diantaranya: 

1. Penggumpalan darah.
2. Pneumothorax yakni resiko penggunaan ventilator untuk membersihkan cairan dalam alveoli yang dapat membuat robekan kecil pada kantung paru-paru sehingga udara dapat keluar dari celah tersebut dan menyebabkan paru-paru menjadi kempis.
3. Infeksi 
4. Fibrosis paru-paru yang mengakibatkan paru-paru menjadi tidak elastis sehingga sulit menyalurkan oksigen.