Kisah Bagaimana Skandinavia Menjadi Pusat Penghasil Striker Top Sepak Bola
Ditulis oleh Akbar PerkasaRingkasan Berita
-
Skandinavia menjadi pusat penyerang tengah berkualitas dengan pemain seperti Erling Haaland dan Viktor Gyökeres bersinar di liga top.
-
Negara-negara Skandinavia menunjukkan peningkatan produksi penyerang tengah, dengan banyak pemain mencetak lebih dari 10 gol di liga top Eropa.
-
Faktor iklim, pendekatan pelatihan, dan faktor sosial-ekonomi mendukung perkembangan penyerang tengah berkualitas di Skandinavia.
Skandinavia menjadi pusat produksi penyerang tengah berkualitas tinggi dalam sepak bola pria.
Skandinavia: Rumah bagi Penyerang Tengah Berkualitas
Di tengah perdebatan bahwa posisi penyerang tengah nomor sembilan mulai 'punah', negara-negara Skandinavia seperti Norwegia, Swedia, dan Denmark justru menunjukkan sebaliknya. Pada musim 2025-26, tiga dari lima tim terbaik di Liga Premier Inggris akan dipimpin oleh penyerang tengah asal Skandinavia. Manchester City menikmati tiga musim bersama Erling Haaland yang hampir seperti mesin di area penalti, sementara Alexander Isak menjadi salah satu yang terbaik di Newcastle United. Mereka akan segera bergabung dengan rekan setim Isak di Swedia, Viktor Gyökeres, yang akan bergabung dengan Arsenal.
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Kesepakatan ini tidak hanya signifikan bagi Arsenal, tetapi juga menyoroti rekam jejak Skandinavia dalam menghasilkan penyerang tengah berkualitas tinggi dalam sepak bola pria. Banyak dari penyerang ini sesuai dengan cetakan tradisional nomor sembilan: besar, kuat, dan berfokus pada mencetak gol. Meskipun ada pandangan bahwa penyerang tengah mulai berkurang, Skandinavia justru menunjukkan produksi yang konsisten.
Perkembangan dan Keunggulan Skandinavia
Sejak data gol Opta tersedia dari musim 1998-99, gol yang dicetak oleh pemain Skandinavia sempat menurun setelah pergantian abad dan mencapai titik terendah pada musim 2012-13. Namun, dalam lima musim terakhir, terjadi peningkatan signifikan. Meski Erling Haaland jelas berkontribusi besar, bukan hanya dia yang menjadi bintang. Di Liga Premier musim lalu, tiga dari sepuluh pencetak gol terbanyak berasal dari Skandinavia.
Alexander Sørloth juga patut disebutkan dengan 20 golnya untuk Atlético Madrid di La Liga musim lalu. Sementara itu, Viktor Gyökeres mencetak 39 gol di Primeira Liga untuk Sporting CP pada musim 2024-25, lebih dari dua kali lipat dari pesaing terdekatnya. Ini menunjukkan bahwa Skandinavia tidak hanya menghasilkan penyerang tengah berkualitas, tetapi juga penyerang yang sangat produktif.
Beberapa mungkin menganggap fokus pada Skandinavia ini berlebihan hanya karena gol yang dicetak oleh beberapa pemain. Namun, ada enam pemain Skandinavia di lima liga top Eropa yang mencetak 10 gol atau lebih pada musim 2024-25, sama dengan Brasil dan Italia. Ini menunjukkan bahwa Skandinavia memang memiliki keunggulan dalam menghasilkan penyerang tengah berkualitas.
Perbedaan iklim juga memainkan peran penting. Denmark, misalnya, memiliki iklim yang lebih hangat dibandingkan Swedia dan Norwegia, yang memungkinkan pengembangan pemain sepanjang tahun. Sementara itu, Swedia dan Norwegia telah berinvestasi dalam lapangan sintetis untuk mendukung pengembangan pemain sepanjang tahun.
Andreas Georgson, asisten pelatih di Tottenham, menyebutkan bahwa akademi dan pengembangan pemain muda di Denmark lebih maju dibandingkan Norwegia dan Swedia. Ini memberikan Denmark keunggulan dalam menghasilkan pemain berkualitas. Namun, Swedia dan Norwegia juga telah melakukan investasi serupa dalam beberapa dekade terakhir.
Selain itu, pendekatan pelatihan di Skandinavia lebih berfokus pada pemain daripada pelatih. Ini memberikan kebebasan lebih kepada pemain muda untuk berkembang sesuai dengan gaya dan kemampuan mereka sendiri. Pendekatan ini berbeda dengan negara lain seperti Inggris, yang lebih terstruktur.
Denmark juga memiliki warisan sepak bola yang kuat dengan filosofi yang menekankan pada teknik dan sepak bola menyerang. Tim 'Danish Dynamite' dari tahun 1980-an dikenal dengan gaya permainan yang menarik dan seringkali kacau, yang menarik banyak penggemar.
Secara genetik, populasi Skandinavia cenderung lebih tinggi, yang memberikan keuntungan dalam posisi penyerang tengah. Menurut data dari studi NCD Risk Factor Collaboration, orang Denmark adalah yang tertinggi keempat di dunia rata-rata, dengan Swedia dan Norwegia juga termasuk dalam 13 besar.
Faktor sosial-ekonomi juga berperan. Negara-negara Skandinavia dikenal dengan standar hidup yang tinggi, pendidikan gratis, dan layanan kesehatan yang baik. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan pemain sepak bola berkualitas.
Meskipun sulit untuk membuktikan secara definitif apakah ada sesuatu di balik produksi penyerang tengah Skandinavia, ada argumen kuat bahwa ini bukan kebetulan. Model pengembangan pemain di Skandinavia, terutama dalam formasi 4-3-3 yang populer, berkontribusi pada produksi penyerang tengah berkualitas.
Uwe Rösler, mantan pelatih AGF di Denmark, menyebutkan bahwa formasi 4-3-3 yang hampir selalu digunakan di Denmark memungkinkan pengembangan penyerang tengah sejak usia muda. Kombinasi tinggi badan, teknik, mobilitas, dan kemampuan berlari membuat pemain Skandinavia menjadi penyerang tengah yang efektif.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!